3 BURUNG TIBATIBA LUMPUH

+(3) BURUNG TIBA-TIBA LUMPUH

Saat ini poly ditemui masalah burung datang-datang ibarat lumpuh, lemah nir bertenaga dan hanya nyekukruk di dasar kandang, meski jika diberi makan ia masih mau menyantapnya.
Kalau kondisi ibarat ini, biasanya antibiotik tidak dapat membantu. Burung ibarat itu dalam awalnya bukan disebabkan terkena agresi mikroba dan jadinya nir memerlukan antibiotik untuk pengobatannya.
Hal ibarat itu umumnya disebabkan burung kekurangan asupan mineral, khususnya kalsium. Kekurangan galat satu mineral akan menciptakan burung ngerdop lantaran tanpa mineral yang cukup, maka vitamin dan makanan lain nir akan terolah dengan baik pada dalam sistem pencernaan serta metabolisme burung.
Ketika burung kondisi ngedrop, maka muncullah anemia. Burung sangat lemas nir bertenaga.
Hal pertama yg perlu dilakukan yaitu mengatasi anemianya dengan menawarkan vitamin B12. Lantaran nir ada preparat tunggal B12, Om bisa menawarkan vitamin B complex atau multivitamin lainnya menggunakan kandungan B12 yang besar .
Pada ketika yg sama, burung wajib tetap mendapat asupan kuliner yg baik. Hanya saja, selama sistem pencernaannya belum berfungsi normal, akan sulit bagi ia mendapat energi yg cukup buat bertahan hidup.
Jika burung masih mau makan dan beliau yaitu pemakan serangga, berikan saja kroto menggunakan ditaburi multivitamin, contohnya BirdVit. Multivitamin yg dilarutkan ke air dan berharap burung mau meminumnya yaitu pekerjaan yang sia-sia karena yang terminum hanya sedikit.
PERHATIAN:
Usahakan pertolongan apapun izin masuk ke pada pencernaan burung tidak dengan cara dipegang. Sebab, burung dalam kondisi drop, jikalau dipegang akan ibarat tersentak lantaran tidak punya labirin serta hal ini dapat menjadikan kematian.

Drh Jatrmiko Jogja pernah mengungkapkan pada aku , untuk memberi asupan pakan burung ibarat ini usahakan menggunakan memakai injeksi yg ujungnya diganti dengan selang mini . Tetes-teteskan apa yang kita harapkan dikonsumsi burung itu pada atas paruh menggunakan cita-cita ada kepingan yang masuk ke ekspresi burung dan terminum.
Repot memang, tetapi itulah cara terbaik yang pernah disarankan dokter fauna.
Drh Dharmojono, konsultan perburungan di majalah Infovet pernah menulis, burung pada kondisi sakit, jika tertekan pada kepingan dada bisa eksklusif tersedak dan tewas di tangan kita.