ARTIKEL PERIHAL PENYAKIT BURUNG

Penyakit Burung
Sebagian akbar penyebab kematian burung, dari Drh Dharmojono, langsung maupun nir langsung ditimbulkan sang malnutrisi (kekuranglengkapan gizi) dan stres. Banyak pemelihara memberi makan burungnya relatif banyak kadang malah hiperbola, namun mutunya rendah dan terus-menerus sehingga bisa terjadi defisiensi (kekurangan sesuatu zat nutrisi).
Drh Dharmojono yang berpengalaman sebagai konsultan pertarungan burung pada Majalah Infovet tadi mengungkapkan stres pada burung sanggup ditimbulkan sang buruknya higiene, perubahan-perubahan suhu yg cepat, atau stress berat baik fisik maupun psikis. Baik penyakit lantaran defisiensi zat nutrisi ataupun lantaran stres berjalan lama dan menjadikan burung merana. Pada suatu saat hingga pada ambang batas kemampuan daya tahan tubuh, yg dari kita ditemukan “sekonyong-konyong mangkat ” atau “tewas mendadak”!
Lantaran insting menghadapi evolusi satwa, burung berusaha menyembunyikan kelemahannnya. Bahkan, dari para pakar, burung ialah hewan yang paling cendekia menyembunyikan kelemahannya biar selamat berdasarkan musuhnya atau yang lebih berpengaruh pada kelompok-nya. Dalam keadaan sakit pun burung cendekia menyembunyikannya sehingga misalnya sehat izin musuhnya tidak berani menyerangnya. Namun demikian, apabila kita jeli serta teliti sekali mengamatinya mungkin kita mampu mengetahui secara dini apakah burung itu sehat atau sakit.
Berikut merupakan upaya buat mengetahui status kesehatan burung. Burung yg tidak sehat menunjukkan ciri-ciri tertentu.