BEO NIAS SI PENIRU YG HAMPIR PUNAH
January 09, 2019
Add Comment
Beo nias merupakan salah satu subspesies (anak jenis) burung beo yang hanya terdapat (endemik) di pulau Nias, Sumatera Utara. Beo nias yang mempunyai ukuran paling besar dibandingkan subspesies beo lainnya paling populer dan banyak diminati oleh para penggemar burung beo lantaran kepandaiannya dalam menirukan berbagai macam suara termasuk ucapan manusia. Sayang, beo nias yang endemik Sumatera Utara ini semakin hari semakin langka.
Beo Nias ditetapkan sebagai fauna identitas provinsi Sumatera Utara. Burung populasinya lebih poly masih ada di dalam sangkar ketimbang di alam bebas padahal burung endemik yg langka ini termasuk satwa yg dilindungi berdasarkan Peraturan Perlindungan Binatang Liar Tahun 1931, Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 421/Kpts/Um/8/1970, Undang-undang No. Lima Tahun 1990, dan Peraturan pemerintah No. 7 Tahun 1999.
Subspesies beo yg memiliki nama latin Gracula religiosa robusta ini seringkali disebut pula sebagai Ciong atau Tiong. Dalam bahasa Inggris, burung endemik ini biasa disebutCommon Hill Myna.
Ciri dan Tingkah Laku Beo Nias. Beo nias (Gracula religiosa robusta) termasuk burung ukuran sedang dengan panjang tubuh sekitar 40 cm. Ukuran beo nias lebih akbar berdasarkan dalam jenis beo lainnya.
Bagian ketua burung beo nias berbulu pendek. Sepanjang cuping pendengaran beo nias menyatu di belakang ketua yg bentuknya menggelambir ke arah leher. Gelambir cuping indera pendengaran ini berwarna kuning mencolok.
Di bagian ketua beo nias pula terdapat sepasang pial yang berwarna kuning dan masih ada pada sisi ketua. Iris mata burung endemik ini berwarna coklat gelap. Paruhnya runcing berwarna kuning agak oranye. Hampir semua badan beo nias tertutup bulu yg berwarna hitam pekat, kecuali pada bagian sayap yg berbulu putih. Kaki burung endemik nias ini berwarna kuning menggunakan jari-jari berjumlah empat. Tiga jari pada antaranya menghadap ke depan, sedangkan sisanya menghadap ke belakang.
Beo nias (Gracula religiosa robusta) hidup secara berpasangan atau berkelompok. Burung pengicau endemik pulau Nias ini biasa bersarang dengan menciptakan lubang dalam btg pohon yg tinggi serta tegak. Burung beo nias adalah pemakan buah-buahan serta sesekali memakan serangga.
Ciri yang membedakan burung beo nias dengan jenis beo lainnya adalah ukuran tubuhnya yang lebih besar serta sepasang gelambir cuping pendengaran berwarna kuning pada Beo Nias yang menyatu sedangkan beo biasa terpisah.
Habitat serta Persebaran. Burung beo nias (Gracula religiosa robusta) adalah satwa endemik Sumatera Utara yang hanya bisa dijumpai pada Pulau Nias serta sekitarnya seperti Pulau Babi, Pulau Tuangku, Pulau Simo serta Pulau Bangkaru.
Populasi serta Konservasi. Populasi burung endemik yang menjadi hewan bukti diri Sumatera Utara ini sampai kini tidak diketahu menggunakan niscaya. Tetapi yang niscaya semakin hari burung pengicau ini semakin sulit ditemukan di alam liar. Bahkan IPB bersama Kementerian Kehutanan yg pernah melakukan penelitian dari 1996-1997 hanya sanggup menemukan 7 ekor burung beo nias saja.burung beo nias menyukai hutan yg dekat perkampungan atau tempat terbuka pada daerah dataran rendah hingga ketinggian 1000 meter dpl. Sebagai habitatnya.
Secara umum spesies beo didaftar menjadi Least Concern dalam IUCN Redlist serta dimasukkan dalam CITES Apendiks II, namun populasi beo nias yg trerdapat pada alam liar semakin langka.
Di Indonesia, beo nias menjadi salah satu satwa yg dilindungi bahkan oleh pemerintah kolonial Belanda sekalipun. Berbagai peraturan perundangan yang menyertakan beo nias dalam daftar satwa yg dilindungi dari kepunahan antara lain Peraturan Perlindungan Binatang Liar Tahun 1931, Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 421/Kpts/Um/8/1970, Undang-undang No. 5 Tahun 1990, dan Peraturan pemerintah No. 7 Tahun 1999.
Semoga saja beo nias, Sang Peniru yang ulung ini masih menerima perhatian menurut kita semua buat sanggup bertahan di alam liar dan janganlah tergantikan oleh manusia-insan yg suka membeo.
sumberinfo:alamendahwordpresscom
0 Response to "BEO NIAS SI PENIRU YG HAMPIR PUNAH"
Post a Comment