BETERNAK AYAM BEKISAR
January 09, 2019
Add Comment
Warna bulu ayam bekisar didominasi sang rona bulu ayam Kampung betina yg digunakan, tetapi postur tubuh, sifat dan suaranya sangat tergantung pejantannya yaitu ayam Hutan Hijau. Pada awalnya penggemar Bekisar hanya menyukai warna Merah serta Hitam, ketika ini rona ayam Bekisar sangat beragam bahkan estetika rona bulu ayam Bekisar tak jarang digunakan menjadi keliru satu kriteria pada lomba Bekisar.
Warna dasar ayam Bekisar memiliki delapan warna dasar favorit yaitu Merah, Hitam, Putih, Kuning, Wido, Kelabu, Blorok, serta Jali. Ayam Bekisar menjadi lambang hewan (maskot) Propinsi Jawa Timur. Ayam Bekisar asal menurut pulau Kangean, sebuah pulau kecil sebelah timur Madura, termasuk daerah kabupaten Sumenep. Ayam ini menyebar ke semua pulau Madura, Jawa, Bali, serta Wilayah Lombok, Komodo, Flores. Selain di daerah tadi ayam Bekisar sulit dijumpai.ayam Bekisar merupakan hewan maskot provinsi Jawa Timur.
Berdasarkan Wikipedia Indonesia, terdapat tiga jenis ayam bekisar :
1. Gallus aenus yang berjengger bergerigi delapan kecil, pial ukuran sedang, warna bulu pada lapisan atas ungu menggunakan plisir kuning emas.
2. Gallus temminckii mempunyai jengger bergerigi emas, pial berwarna jambu, bulu merah mengkilap dan berplisir merah kecoklatan.
3. Gallus violanceus dengan jengger bergerigi bagus, ukuran pial sedang, rona bulunya ungu dengan permukaan yang halus.
Beberapa macam ayam Bekisar yg terkenal keindahannya yaitu :
1. Bekisar Kangean (Madura), dibuat menurut induk betina berbulu satu macam contohnya hitam, merah, putih, kuning, dan serbuk – abu.
2. Bekisar Putih (Yogya), berwarna putih mulai dari paruh, sampai telapak kaki kecuali jengger, pial, dan cuping berwarna merah.
3. Bekisar Hitam (Parakan), silangan menggunakan ayam Kedu Hitam betina. Bentuk badan tinggi, akbar, tegap serta berbulu hitam.
4. Bekisar Multiwarna (Solo), kaya akan warna serta suaranya sangat nyaring menggunakan ujung suara meninggi, berukuran badan sedang. Ayam Bekisar multiwarna memiliki bulu rona – warni dengan bulu leher, bulu pelana, dan bulu hias berwarna merah menyala.
Secara generik, ayam bekisar adalah hasil perkawinan antara ayam hutan jantan dengan ayam kampung betina. Sehingga, ayam bekisar ini mewarisi fisik ayam kampung betina, tetapi dengan bulu seindah ayam jantan hutan yang hitam kehijauan.
Sayangnya, ayam jenis ini walau punya bunyi kokok yang merdu, namun masih mewarisi sifat mudah tertekan dan mudah mati ibarat ayam hutan jantan. Tak heran apabila banyak pihak mencoba mencari persilangan genetik ayam bekisar yang terbaik.
Salah satunya artinya Heri Sunarso, pemilik peternakan ayam bekisar Sundoro Farm di Bantul, Jogjakarta. Gara-gara hobi beternak ayam hutan, bapak 45 tahun ini malah bisa menernakanayam bekisar varietas langka.
Ayam bekisar tersebut didapat berdasarkan hasil persilangan antara keturunan ayam jawa dan ayam pelung Cianjur yg lalu disilangkan dengan ayam hutan jantan. Persilangan ini akan membentuk bekisar bernada suara tinggi, panjang serta tidak pecah. Dus, punya ketahanan fisik serupa ayam kampung.
"Sampai ketika ini jenis ini sangat sulit diperoleh," ujar Heri yg telah beternak ayam hutan semenjak tahun 1983 ini.
Untuk indukan, harga ayam jawa berkisar antara Rp 50.000 hingga Rp 75.000 per ekor, ad interim ayam pelung Rp 150.000 per ekor. Lalu, harga ayam hutan jantan siap kawin Rp 750.000 per ekor.
Heri sendiri ketika ini memiliki kurang lebih 15 indukan ayam hasil persilangan antara ayam jawa menggunakan ayam pelung. Dan lebih kurang 12 indukan ayam hutan jantan.
Untuk keturunan ayam jawa serta ayam pelung yang dijadikan indukan, dibiarkan bebas berkeliaran di page atau pekarangan. Sementara pakannya hanya bekatul dan jagung saja.
Sementara buat indukan ayam hutan jantan, harus diberikan sangkar spesifik. Pakannya pula spesifik. Misalkan adonan beras merah serta BR (pakan khusus ayam). Tak lupa, asupan serangga ibarat jangkrik serta kroto setiap 3 hari sekali buat menjaga stamina. Serta vitamin ayam tiap 3 hari sekali.
Sayangnya, poly ayam hutan jantan yang lantas 'gering' atau stress dan kemudian meninggal, beberapa saat sehabis dikawinkan.
Untuk menerima anakan bekisar kualitas cantik, aktualisasi diri secara umum dikuasai kawin terbaik merupakan dalam aktualisasi diri mayoritas kemarau. Atau kurang lebih bulan Maret sampai bulan Agustus. "Kalau kawinnya ekspresi lebih banyak didominasi dingin, telurnya tidak mau menetas," lanjut Heri.
Setelah kawin, masa eram telur ayam bekisar berlangsung selama 21 hari. Sekali bertelur mampu didapat kurang lebih 12 telur. Namun yg hayati hanya separuhnya. Setelah dua ahad berdasarkan menetasnya telur, para indukan sanggup kembali dikawinkan.
Maka, buat penjualan anak ayam bekisar usia dua ahad ini Heri sudah mengantongi omzet penjualan sebesar Rp lima juta. Sementara buat yang berkualitas bagus, bakal dibesarkan sampai usia enam bulan sampai 12 bulan. Dan dijual seharga Rp 1 juta sampai Rp 2 juta per ekor.
Untuk pakan, diterapkan ibarat dengan pakan ayam kampung. Namun buat anak ayam usia satu hari sampai dua bulan, diberi pakan BR1. Untuk menghindari penyakit flu dan muka bisul atau CRD, anakan bekisar ini diberi vaksin spesifik ayam tiap tiga bulan sekali.
Nah, bagi ayam bekisar kualitas bagus, sesudah terbukti selalu menang dalam perlombaan, harganya bakal naik berpuluh kali lipat. Heri bercerita, keliru satu pembeli ayam bekisar ternakanya pernah melepas ayam bekisarnya seharga Rp 20 juta sehabis ayam tersebut beberapa kali memenangkan perlombaan. Padahal, ayam tadi dibeli berdasarkan peternakan Heri seharga Rp 1,6 juta saja. "Saya tidak kebagian insentif penjualan ayamnya,"
Cara Budidaya Ayam Bekisar
"Penemu" ayam bekisar adalah warga pulau Kengean di sebelah tenggara pulau Madura. Di sana masyarakatnys secara iseng mengawinkan induk betina ayam kampung mereka menggunakan ahli ayam hutan hijau. Cara perkawinan ala Kangean ini sangat unik. Kebetulan mereka telah punya pakar ayam hutan hijau yang relatif jinak. Hingga pemeliharaannya relatif menggunakan diikat keliru satu kakinya dengan tali kain. Kepada ahli ayam hutan hijau itu didekatkan ayam hutan hijau betina. Setelah ayam hutan jantan itu bermaksud buat mengawininya, maka disusupkan ayam kampung betina di bawah ayam hutan betina tersebut. Untuk itu, sebuah lubang dangkal sudah dipersiapkan di "lokasi perkawinan" tersebut.
Hingga yg terjadi adalah, pakar ayam hutan hijau itu "nangkring" serta mematok ayam hutan betina, namun yang dikawininya merupakan ayam kampung. Teknik perkawinan ala Kangean ini disebut menjadi "kawin dodokan". Selanjutnya, ayam betina kampung yg telah dikawini pakar ayam hutan itu, di pantatnya diikatkan tempurung kelapa sebagai "celana". Maksudnya agar beliau nir dikawini sang ayam ahli kampung. Telur yg didapatkan sang ayam betina yg dikawini ayam hutan ini, jikalau menetas niscaya akan menjadi bekisar sekitar 25 %.
Karena teknik perkawinan ala Kangean ini sangat rumit, maka dikembangkanlah teknik perkawinan ala Surakarta. Di sini, pakar ayam hutan hijau ditaruh dalam satu kurungan menggunakan ayam betina kampung. Mula-mula mereka ditaruh pada dua kurungan yg tidak sinkron, tetapu ditaruh berdekatan. Setelah kelihatan bahwa ayam hutan jantan itu naksir, gres mereka disatukan. Perkawinan ala Surakarta ini terjadi secara alamiah. Kendalanya, ayam hutan jantan hanya mau naksir ayam betina kampung yg berperawakan kecil (seperti ayam hutan betina) dan yg warna bulunya "lurik" cokelat abu-abu. Teknik perkawinan buat menghasilkan bekisar cara mutakhir adalah menggunakan kawin injeksi.
Penyilangan ini wajib terus menerus dilakukan buat menghasilkan bekisar, sebab output silangan ayam hutan dengan ayam kampung akan selalu mandul. Sampai dikala ini, bekisar tetap diproduksi sang para penangkar. Namun "gaungnya" di warga sudah tidak ibarat tahun-tahun 1980an. Di lain pihak, timbul pula upaya untuk melestarikan keberadaan ayam hutan hijau yang tempat asal aslinya semakin rusak. Upaya itu ialah menggunakan "domestifikasi". Salah satu institusi yang sudah mulai tampak berhasil menjinakkan ayam hutan hijau merupakan Taman Burung Taman Mini Indonesia Indah di Jakarta.
Sumber: tipspetani.blogspot.com
0 Response to "BETERNAK AYAM BEKISAR"
Post a Comment