BETERNAK JALAK SUREN/UREN
January 09, 2019
Add Comment
Jalak suren bahwasanya sanggup ditemukan hampir pada seluruh pelosok Indonesia. Tetapi, kini burung ini semakin sulit ditemukan. Apa yg dialami burung lain, populasinya kian hari kian susut pada alam, ternyata jua dialami jalak suren. Pencemaran sawah sang pestisida, penangkapan buat dipelihara atau diperdagangkan, serta penciutan hutan merupakan penyebab utama menurunnya populasi jalak suren yang berjulukan ilmiah Sturnus contra jalla.
Keistimewaan jalak suren
Jalak suren dilambangkan sebagai burung jinak penjaga rumah. Dengan memelihara burung ini, tempat tinggal akan selalu terjaga setiap hari. Mungkin terdapat benarnya anggapan ini sebab jalak suren adalah burung yang sangat peka. Jika ada orang tiba, akan bersuara nyaring dan bervariasi. Bisa dipahami kalau banyak orang yg memelihara burung ini.ada empat alasan orang memelihara jalak suren. Pertama, buat menjaga tempat tinggal . Kedua, untuk kesenangan. Ketiga, buat memancing bunyi burung lain biar ikut berpanduAN BURUNG. Kecerewetan jalak uren akan merangsang burung lain buat mengeluarkan nyanyiannya. Jalak suren sanggup dijadikan master bagi whamei atau whabi. Keempat, buat ditangkarkan. Usaha penang-karan dilatarbelakangi oleh kesa-daran terhadap kelestarian jenis burung ini serta alasan ekonomis. Jalak suren output penangkaran sanggup diperjualbelikan menggunakan harga Rp 350.000,00 per pasang.
Jalak suren dilambangkan sebagai burung jinak penjaga rumah. Dengan memelihara burung ini, tempat tinggal akan selalu terjaga setiap hari. Mungkin terdapat benarnya anggapan ini sebab jalak suren adalah burung yang sangat peka. Jika ada orang tiba, akan bersuara nyaring dan bervariasi. Bisa dipahami kalau banyak orang yg memelihara burung ini.ada empat alasan orang memelihara jalak suren. Pertama, buat menjaga tempat tinggal . Kedua, untuk kesenangan. Ketiga, buat memancing bunyi burung lain biar ikut berpanduAN BURUNG. Kecerewetan jalak uren akan merangsang burung lain buat mengeluarkan nyanyiannya. Jalak suren sanggup dijadikan master bagi whamei atau whabi. Keempat, buat ditangkarkan. Usaha penang-karan dilatarbelakangi oleh kesa-daran terhadap kelestarian jenis burung ini serta alasan ekonomis. Jalak suren output penangkaran sanggup diperjualbelikan menggunakan harga Rp 350.000,00 per pasang.
Membedakan jalak jantan dan betina
Jalak suren mulai remaja pada umur 8-10 bulan. Ciri fisik serta tingkah laku burung jantan dan betina mulai bisa dibedakan. Untuk membedakannya, harus dilakukan menggunakan pengamatan yg akurat.
Jalak suren jantan memiliki badan berbentuk lurus dengan berukuran nisbi lebih akbar berdasarkan betina. Tubuhnya oval dan panjang, kepa-lanya lebih akbar dan bulat, paruhnya relatif lebih panjang dan kokoh. Bulu ketua, punggung, dan dada berwarna hitam legam serta mengilat. Warna merah pada kulit pada atas mata lebih cerah serta kentara. Pada belahan yg mempunyai bulu rona putih, di badan belahan bawah, kelihatan lebih higienis. Ekornya sedikit lebih panjang serta menyatu. Jari-jari kakinya lebih panjang dan lebih kokoh. Jambul kepalanya lebih panjang dan lebih melebar ketika mekar.
Yang betina memiliki bentuk badan bundar dan pendek. Warna hitam dan putihnya agak suram. Paruh, jari kaki, serta ekornya lebih pendek serta halus. Kepalanya relatif ramping. Warna merah pada belahan mukanya lebih pucat dibanding burung jantan.
Selain itu, aktivitas dan gerakan burung jantan relatif lebih lincah serta bergairah menurut yang betina. Suara ocehannya lebih cerewet, bervariasi, serta lebih keras menurut betina.
Untuk tujuan penangkaran, burung jantan serta betina wajib dipilih yang memiliki pandangan mata tajam, postur tegap, gesit, gerakan lincah, bunyi lantang, serta nafsu makan tinggi.
Tetapi berdasar pengalaman bertahun-tahun soal rona merah pada sekitrar mata, kekokohan kaki, cara berdiri, kilat hitam dalam bulu, belahan dada, keceriwisan, agresivitas (serta segala macam atribut jalak suren yg disebutkan pada teori itu) sangat-sangat tergantung, terutama pada lima hal:
A) Habitat asli menurut si burung;
Jalak suren lokal jawa menggunakan tempat asal asli rawa-rawa tidak sinkron menggunakan berhabitat asli sawah. Jalak rawa nisbi ramping namun pendek, kaki cenderung kehitaman, rona merah kates matang pada seputar mata nir ada (cenderung kuning); bulu hitam cenderung kusam, tak ada belahan dalam bulu dada. Artinya: Jalak jantan berhabitat orisinil rawa “lebih pucat mukanya”, “lebih kusam bulu hitamnya”, “lebih kecil tubuhnya” menurut jalak suren betina berhabitat asli sawah. Kalau keduanya disodorkan kepada “para teoritisi” jalak suren, aku berani bertaruh, mereka akan menyebut si betina menjadi jantan serta si jantan sebagai betina.
B) Makanan (jenis kuliner/gizi/mineral/vitamin);
C) Sinar mentari ;
D) Ketersediaan air;
Penjelasan poin B, C serta D): Jalak suren yang relatif pada mengkonsumsi vitaman A, C serta D, secara rutin terkena mentari (terutama jalak tangkaran) dan rajin mandi, akan memiliki bulu menggunakan kilat tajam yg terang (hitamnya legam serta mengkilat, putihnya sangat bersih), kokoh serta lincah berkiprah. Artinya, jalak betina yg sejak anakan terpenuhi pada makanan, air serta sinar mentari jelas lebih lincah, bersih serta kokoh (pula lebih akbar) ketimbang jalak jantan yg yang dipelihara menggunakan makanan, air serta sinar surya standar (contohnya burung untuk panduAN BURUNGan di rumah). Dalam hal ini pun saya konfiden, kalau seekor betina yg terawat secara cantik dan seekor jantan yg dipelihara dengan cara standar disodorkan pada “para teoritisi” jalak suren, mereka jua akan menyebut si betina menjadi jantan dan si jantan sebagai betina.
E). Masa birahi.
Semakin birahi jalak suren semakin ceriwis/gacor-lah dia. Sebagai teladan ektrem: Campurkan saja betina birahi dengan pejantan yg gres saja genap bulu (sesudah brodol), maka Anda akan menyaksikan betapa si betina begitu ngecrek berkepenjangan juga bersiul-siul tanpa henti tetapi dalam dikala yang sama si jantan malah melaksanakan aksi mogok bicara alias mbisu serta kalaupun suara hanya ngik-ngik crek nan monoton. Hayo, tunjukkan kepada para teoritisi jalak suren itu, maka mereka akan dengan lantang menyampaikan yang suaranya ngerol, ngecrek terus dengan siulan aduhai serta menari kalau didekati orang itulah yg jantan.Lantas, buat menandai apakah seekor burung itu jantan atau betina itu bagaimana? Saya katakan itu memang sulit. Selama ini, yang digunakan para penangkar jalak suren terdapat dua cara.
- Menggunakan pendulum atau logam (sembarang logam) yg digantung dengan benang. Pendulum tersebut diterakan pada atas ketua burung. Kalau pendulum berkecimpung memutar, berarti
burung yg ditanda yakni betina. Kalau gerakan bolak-baliknya searah (lurus) berarti itu burung jantan. Cara ini mampu diterapkan ke seluruh jenis burung, termasuk anis merah serta kembang yg umumnya orang kesulitan membedakan jenis kelaminnya.
Sementara itu spesifik buat jalak suren jantan usia di atas 1,5 tahun (usia produktif) ADA WARNA LINGKARAN BIRU DI DUBURNYA. Artinya, jikalau ada rona birunya, pasti itu jalak suren jantan. Namun meskipun jalak suren jantan, belum tentu ada rona birunya karena mungkin saja usianya masih pada bawah satu tahun (belum produktif).
Cara Budidaya Jalak Suren
Penangkaran merupakan solusi krusial pada menjaga populasi jalak suren supaya nir hingga punah. Dalam menangkarkan jalak suren, hal-hal berikut adalah perlu diperhatikan.
Kandang usahakan memiliki bentuk meninggi. Di dalam kandang disediakan tanaman yg tinggi, bercabang poly, dan berdaun lebat, contohnya kemuning, klampis, kersen, atau tanaman lain yang seperti menggunakan tanaman tadi. Lantai sangkar juga perlu ditanami tumbuhan perdu atau semak dan rumput-rumputan. Tempat berteng-ger diupayakan yg besar atau melebar buat memudahkan perkawinan. Tempat pakan wajib cukup memadai dan kebersihannya dijaga. Tempat minum serta mandi juga perlu disediakan. Sinar matahari wajib bisa masuk ke kandang secara memadai. Banyaknya sinar mentari yg masuk sangat menentukan produktivitas perkawinan serta telur. Selain itu, tentunya juga perlu kawasan berteduh sewaktu terdapat hujan.
Menurut pengalaman, jalak suren yang ditempatkan dalam kandang ukuran 100 x 175 x 200 centimeter atau yang lebih akbar lagi (3 x tiga x 4 m) ternyata bisa berkembang biak dengan baik. Perlengkapan yang terdapat pada pada sangkar ditata hingga ibarat syarat alami.
Pakan yang diberikan berupa pepaya, pisang, serta serangga (contohnya kroto, ulat bambu, ulat hongkong, atau jangkrik.
Selain itu, jua diberi voor yang berkualitas baik. Dengan pakan mirip ini, sepasang jalak suren yg telah jodoh akan berkembang biak dengan baik.
Jalak suren mulai siap berbiak pada umur 10-12 bulan. Satu tahun buat betina serta 1,lima-dua tahun buat jantan merupakan umur ideal buat penjodohan. Biasanya betina lebih cepat remaja kelamin dibanding jantan.
Tehnik penjodohan sanggup dilakukan menggunakan beberapa cara. Pertama, jikalau jumlahnya poly, penjodohan bisa dilakukan secara bebas. Artinya, masing-masing burung dibebaskan memilih pasangannya. Bila ada sepasang burung yg saling berdekatan, berpanduAN BURUNG sahut-sahutan, serta bercumbu, itu menandakan jodoh. Burung yang telah jodoh harus dipindahkan dalam sangkar tersendiri. Biasanya burung yg telah jodoh akan merajai di antara yg lain serta menyerang sesamanya atau kebalikannya diganggu sang yg lain yg sama-sama jodoh atau berebut jodoh. Ini akan mengganggu proses perkawinan dan perkembangbiakan selan-jutnya.
Jika hanya ada 2 ekor, seekor jantan serta seekor betina, penjodo-han bisa dilakukan menggunakan mendekatkan betina ke jantan. Caranya, burung betina dimasukkan pada kandang mini atau kandang gantung. Burung jantan dibiarkan dalam sangkar penangkaran. Selanjutnya, sangkar kecil berisi burung betina dimasukkan ke pada kandang penangkaran. Karena memiliki sifat berahi yang tinggi dan aktualisasi diri lebih banyak didominasi kawin sepanjang tahun, ke 2 burung ini akan segera jodoh.
Burung yang sudah jodoh akan melaksanakan perkawinan 2-4 ahad setelah penjodohan. Selanjutnya, burung akan menciptakan sarang buat bertelur pada tumbuhan yg poly cabangnya.
Dalam sangkar penangkaran jalak suren mampu dirangsang membangun sarang. Caranya, di beberapa tempat yg layak buat bersarang -contohnya pada flora yg memiliki banyak cabang bertenaga, terlidung, dan aman dari gangguan- diberi tatanan dasar sarang. Di loka-tempat yg sudah ditentukan itu ditaruh materi sarang mirip jerami, akar sulur yang panjang, ranting-ranting, atau daun-daunan. Bahan sarang ini ditata melingkar atau dalam tumpukan yang teratur. Cara ini mampu merangsang serta membantu jalak suren buat bersarang.
Jalak suren akan menentukan sendiri daerah yang sesuai buat bersarang. Pembuatan sarang dilakukan selama 5-10 hari, tergantung agresivitas burung. Ukuran sarang termasuk akbar. Panjang tumpukan susunan sarang antara 35-45 cm, lebar 20-30 centimeter, serta tinggi sekitar 20 cm. Lubang daerah keluar masuknya burung berada pada permukaan atas sarang, relatif miring dengan derajat kemiringan antara 40-45°.
Jalak suren adalah keliru satu, mungkin satu-satunya, jenis berdasarkan famili Sturnidae yg membentuk sarang bukan di dalam rongga pohon, tetapi menaruh sarang pada cabang-cabang pohon.
Telur jalak suren berwarna biru, berukuran 19,8 x 27,7 mm, dan berjumlah tiga-4 buah. Telur dierami bergantian oleh burung jantan serta betinanya. Telur-telur itu akan menetas selesainya 14 hari dierami. Selain menjadi pengganti selama pengeraman telur, yg jantan juga bertindak menjadi penga-man di luar sarang. Anak jalak suren akan dipelihara induknya hingga berumur 1,lima bulan.
Jalak suren sanggup berkem-bang biak sepanjang tahun. Puncak perkembangbiakan terjadi dalam pertengahan tahun, yaitu antara bulan Januari-Juni. Bulan Juli-Desember adalah masa penurunan perkawinan.
Perawatan anak
Induk jalak suren akan menyuapi anaknya yang gres menetas menurut telur dengan pakan berupa serangga, misalnya kroto, belalang, kupu-kupu, jangkrik, ulat hong-kong, ulat bambu, atau jenis serangga lain yang dijumpai. Anak jalak suren sporadis disuapi buah-buahan. Demikian juga dengan anak yg telah keluar berdasarkan sarang, pakan yg diberikan berupa serangga, hingga anakan umur 1-1,lima bulan. Setelah itu anak jalak suren mulai makan butir-buahan.
Pemberian kuliner dilakukan 1-dua jam sekali setiap hari. Kira-kira umur 1,lima bulan anak jalak suren telah disapih sang induknya.
Selanjutnya anak jalak suren sanggup dipisah dari induknya dan diperlakukan mirip halnya jalak suren dewasa. Burung muda ini selanjutnya bisa dilatih suaranya atau ditangkarkan seperti induknya.
- Jalak suren jantan/betina juga sanggup dipandang dari perilakunya. Yakni, jika ada 2 jalak suren didekatkan (pantau secara cermat setiap hari hingga sekitar 1 pekan) nir ada yang menyampaikan sikap ngleper (sayap serta ekor bergetar/berkiprah kedap) maka keduanya yakni jantan-jantan atau betina-betina. Jika galat satunya ngleper, berarti yang ngleper yakni betina dan yg satunya pasti jantan (nir ada jantan ngleper serta tidak ada betina ngleper pada depan betina).
Sementara itu spesifik buat jalak suren jantan usia di atas 1,5 tahun (usia produktif) ADA WARNA LINGKARAN BIRU DI DUBURNYA. Artinya, jikalau ada rona birunya, pasti itu jalak suren jantan. Namun meskipun jalak suren jantan, belum tentu ada rona birunya karena mungkin saja usianya masih pada bawah satu tahun (belum produktif).
Cara Budidaya Jalak Suren
Penangkaran merupakan solusi krusial pada menjaga populasi jalak suren supaya nir hingga punah. Dalam menangkarkan jalak suren, hal-hal berikut adalah perlu diperhatikan.
Kandang usahakan memiliki bentuk meninggi. Di dalam kandang disediakan tanaman yg tinggi, bercabang poly, dan berdaun lebat, contohnya kemuning, klampis, kersen, atau tanaman lain yang seperti menggunakan tanaman tadi. Lantai sangkar juga perlu ditanami tumbuhan perdu atau semak dan rumput-rumputan. Tempat berteng-ger diupayakan yg besar atau melebar buat memudahkan perkawinan. Tempat pakan wajib cukup memadai dan kebersihannya dijaga. Tempat minum serta mandi juga perlu disediakan. Sinar matahari wajib bisa masuk ke kandang secara memadai. Banyaknya sinar mentari yg masuk sangat menentukan produktivitas perkawinan serta telur. Selain itu, tentunya juga perlu kawasan berteduh sewaktu terdapat hujan.
Menurut pengalaman, jalak suren yang ditempatkan dalam kandang ukuran 100 x 175 x 200 centimeter atau yang lebih akbar lagi (3 x tiga x 4 m) ternyata bisa berkembang biak dengan baik. Perlengkapan yang terdapat pada pada sangkar ditata hingga ibarat syarat alami.
Pakan yang diberikan berupa pepaya, pisang, serta serangga (contohnya kroto, ulat bambu, ulat hongkong, atau jangkrik.
Selain itu, jua diberi voor yang berkualitas baik. Dengan pakan mirip ini, sepasang jalak suren yg telah jodoh akan berkembang biak dengan baik.
Jalak suren mulai siap berbiak pada umur 10-12 bulan. Satu tahun buat betina serta 1,lima-dua tahun buat jantan merupakan umur ideal buat penjodohan. Biasanya betina lebih cepat remaja kelamin dibanding jantan.
Tehnik penjodohan sanggup dilakukan menggunakan beberapa cara. Pertama, jikalau jumlahnya poly, penjodohan bisa dilakukan secara bebas. Artinya, masing-masing burung dibebaskan memilih pasangannya. Bila ada sepasang burung yg saling berdekatan, berpanduAN BURUNG sahut-sahutan, serta bercumbu, itu menandakan jodoh. Burung yang telah jodoh harus dipindahkan dalam sangkar tersendiri. Biasanya burung yg telah jodoh akan merajai di antara yg lain serta menyerang sesamanya atau kebalikannya diganggu sang yg lain yg sama-sama jodoh atau berebut jodoh. Ini akan mengganggu proses perkawinan dan perkembangbiakan selan-jutnya.
Jika hanya ada 2 ekor, seekor jantan serta seekor betina, penjodo-han bisa dilakukan menggunakan mendekatkan betina ke jantan. Caranya, burung betina dimasukkan pada kandang mini atau kandang gantung. Burung jantan dibiarkan dalam sangkar penangkaran. Selanjutnya, sangkar kecil berisi burung betina dimasukkan ke pada kandang penangkaran. Karena memiliki sifat berahi yang tinggi dan aktualisasi diri lebih banyak didominasi kawin sepanjang tahun, ke 2 burung ini akan segera jodoh.
Burung yang sudah jodoh akan melaksanakan perkawinan 2-4 ahad setelah penjodohan. Selanjutnya, burung akan menciptakan sarang buat bertelur pada tumbuhan yg poly cabangnya.
Dalam sangkar penangkaran jalak suren mampu dirangsang membangun sarang. Caranya, di beberapa tempat yg layak buat bersarang -contohnya pada flora yg memiliki banyak cabang bertenaga, terlidung, dan aman dari gangguan- diberi tatanan dasar sarang. Di loka-tempat yg sudah ditentukan itu ditaruh materi sarang mirip jerami, akar sulur yang panjang, ranting-ranting, atau daun-daunan. Bahan sarang ini ditata melingkar atau dalam tumpukan yang teratur. Cara ini mampu merangsang serta membantu jalak suren buat bersarang.
Jalak suren adalah keliru satu, mungkin satu-satunya, jenis berdasarkan famili Sturnidae yg membentuk sarang bukan di dalam rongga pohon, tetapi menaruh sarang pada cabang-cabang pohon.
Telur jalak suren berwarna biru, berukuran 19,8 x 27,7 mm, dan berjumlah tiga-4 buah. Telur dierami bergantian oleh burung jantan serta betinanya. Telur-telur itu akan menetas selesainya 14 hari dierami. Selain menjadi pengganti selama pengeraman telur, yg jantan juga bertindak menjadi penga-man di luar sarang. Anak jalak suren akan dipelihara induknya hingga berumur 1,lima bulan.
Jalak suren sanggup berkem-bang biak sepanjang tahun. Puncak perkembangbiakan terjadi dalam pertengahan tahun, yaitu antara bulan Januari-Juni. Bulan Juli-Desember adalah masa penurunan perkawinan.
Perawatan anak
Induk jalak suren akan menyuapi anaknya yang gres menetas menurut telur dengan pakan berupa serangga, misalnya kroto, belalang, kupu-kupu, jangkrik, ulat hong-kong, ulat bambu, atau jenis serangga lain yang dijumpai. Anak jalak suren sporadis disuapi buah-buahan. Demikian juga dengan anak yg telah keluar berdasarkan sarang, pakan yg diberikan berupa serangga, hingga anakan umur 1-1,lima bulan. Setelah itu anak jalak suren mulai makan butir-buahan.
Pemberian kuliner dilakukan 1-dua jam sekali setiap hari. Kira-kira umur 1,lima bulan anak jalak suren telah disapih sang induknya.
Selanjutnya anak jalak suren sanggup dipisah dari induknya dan diperlakukan mirip halnya jalak suren dewasa. Burung muda ini selanjutnya bisa dilatih suaranya atau ditangkarkan seperti induknya.
0 Response to "BETERNAK JALAK SUREN/UREN"
Post a Comment