BUDIDAYA DAN TERNAK BURUNG BERANJANGAN
January 09, 2019
Add Comment
BUDIDAYA DAN TERNAK BURUNG BERANJANGAN
Cara Budidaya serta Beternak Burung Branjangan LengkapBudidaya dan Beternak Burung. Burung branjangan yaitu keliru satu burung panduAN BURUNGan yg sanggup menirukan suara burung lain, meskipun sesungguhnya bunyi alasan (lagu aseli burung itu pada alam) hanya terdiri menurut tiga potongan lagu primer, yakni “tit” “cek” atau “cik” serta “tir”. Keistimewaan branjangan yg nir dimiliki burung lain yaitu kemampuannya berpanduAN BURUNG sambil hovering (terbang pada tempat). Di alam bebas, burung ini senang terbang secara memanjat (terus membumbung ke atas) sembari berpanduAN BURUNG sampai nir terlihat, dan tiba-tiba telah meluncur sampai pada tanah.
Cara Budidaya serta Beternak Burung Branjangan Lengkap
Habitat
Di habitatnya branjangan menyukai tempat-loka yang kemarau di wilayah tanah gersang atau setengah kering, rumput, stepa, daerah berbatu karang serta gunung pasir. Biasanya pada Jawa apabila berita terbaru babat tebu serta informasi modern petik kedelai, branjangan selalu muncul serta membangun sarang pada loka-tempat kemarau serta bebatuan. PanduAN BURUNGannya yang nyaring serta kadang menggunakan gayanya yang ngelepr menjadi hiburan tersendiri bagi petani tebu.
Burung branjangan menyukai tempat-loka yang kemarau di daerah tanah gersang atau setengah kering, rumput, stepa, daerah berbatu karang serta gunung pasir. Burung petengger (passerin) di atas kerikil ini, asal menurut benua Asia dan Afrika. Di Indonesia branjangan praktis berkembang pada wilayah Jawa, Irian Jaya, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara dan Bali. Salah satu jenis branjangan yang biasa dikenal pada kalangan mania burung di Indonesia yaitu Mirafra Javanica.
Ciri berdasar daerah asal
Saat ini Branjangan yg kita temui pada pasaran sedikit sekali yg dari berdasarkan tanah Jawa, yang populer dengan burung branjangannya yg baik. Tetapi waktu ini branjangan yg ada pada pasar poly asal berdasarkan wilayah Nusa Tenggara maupun Sumatra.
Di kalangan penghobi burung Indonesia, branjangan yg populer yaitu yang asal berdasarkan Pulau Jawa, khususnya khususnya Jawa Tengah (Petanahan dan Kali Ori) serta Jogja (daerah Wates). Burung menurut daerah ini memiliki ciri-ciri yang disukai penggemar branjangan. Antara lain yaitu mental yang baik, body yg akbar serta volume suara yang keras dan variasi suara yg majemuk, serta corak batik atau rona yg menarik, kemerahan atau kekuningan.
Di Pulau Jawa, branjangan dibagi pada beberapa daerah penyebaran, menyerupai Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat.
Untuk daerah Jawa Barat maka yg sebagai maskot bagi penggila Branjangan yaitu yang berasal berdasarkan wilayah Sapan. Burung menurut daerah Sapan populer menggunakan suaranya yang nyaring melengking dan kristal, jambul juga sebagai karakteristik khas burung ini. (jambul patent).
Branjangan menurut wilayah Sapan jika dilihat berdasarkan fisiknya tidak terlalu akbar hanya seukuran 12-13 cm. Tidak sama apabila dibandingkan menggunakan branjangan menurut wilayah Jawa Tengah yg mampu mencapai berukuran tubuh 12-14 centimeter. Pola batik burung menurut daerah Sapan cenderung berpola lebih gelap dengan corak batik yg berwarna hitam hampir serupa dengan branjangan yang asal dari wilayah NTB serta Sumbawa.
Sementara itu branjangan berdasarkan Sri Kayangan, Kulonprogo (Wates) berdaya tarik tinggi karena ciri fisik yg lebih besar serta memiliki warna serta pola batik yang lebih menarik. Sedangkan branjangan berdasarkan Nusa Tenggara memiliki corak warna bulu yang lebih pekat. Ukuran tubuhnya jua nir sebanyak jenis branjangan dari daerah lain, seukuran 10-12 cm.
Ciri jantan dan betina
Ciri-ciri jantan sanggup dicermati menurut warna tubuhnya coklat relatif tajam serta bulunya tebal. Begitu jua warna paruhnya hitam mengkilat. Apabila bertemu burung sejenis muncul jambul dikepalanya agak panjang dan lebih gagah.
Branjangan betina warna bulunya relatif kusam. Betina jua mempunyai jambul, sebagai akibatnya jangan terkecoh. Bedanya, jambul betina lebih pendek. Volume suaranya sama-sama keras, namun suara betina terputus-putus dan kurang variasinya.
Untuk membedakan jenis kelamin branjangan, sanggup jua dicermati menurut paruhnya. Pada branjangan jantan, paruh serpihan bawah terlihat putih atau kentara ad interim yang betina terlihat gelap atau hitam atau kecoklatan.
Memilih branjangan
Tidak ada patokan spesifik pada memilih branjangan. Tetapi seorang penghobi serta pula pedagang burung, Mulyanto di Pasar Ngasem Yogyakarta, membicarakan karakteristik-ciri branjangan yg baik diantaranya bentuk fisiknya atletis, ekor dan tubuh panjang, mata tajam (menerangkan petarung), bulu lembut menyerupai sutra sedangkan paruhnya bagai burung gelatik akan tetapi agak bengkok sedikit ke bawah.
Cara perawatan
-Tempat: Branjangan bisa dipelihara dengan sangkar bulat diamter 25-30 centimeter menggunakan panjang atau tinggi antara 60 cm hingga 100 cm. Sementara tenggeran atau pangkringan sanggup dibentuk menurut kerikil apung serta serpihan dasar kandang diberi bubukan kerikil bata atau tanah kering yg diayak.
Usahakan pembuatan bubukan menurut kerikil bata yg lunak. Hancurkan, kemudian disaring. Kalau nir disaring apalagi kerikil batanya keras, bisa menghambat bulu/tubuh burung. Bisa jugta memakai debu (tanah yg higienis yang dikeringkan serta dihancurkan halus/disaring).
- Pakan: Sama dengan burung lain dalam umumnya, branjangan memerlukan hidangan pakan yang variatif sebagai akibatnya kecukupan nutrisi, vitamin serta mineralnya. Pakan yang bagus, selain lengkap nutrisinya menyerupai protein, karbohidrat, jua lengkap vitaminnya menyerupai vitamin A, D3, E, B1, B2, B3 (Nicotimanide) B6, B12, C serta K3. Selain itu, perlu juga mengandung zat esensial menyerupai D-L Methionine, I-Lisin HCl, Folic Acid (sesungguhnya yaitu galat satu bentuk dari vitamin B) dan Ca-D
Di samping vitamin, perlu jua kecukupan mineral. Mineral diharapkan pada pembentukan darah serta tulang, keseimbangan cairan tubuh, fungsi syaraf yang sehat, fungsi sistem pembuluh darah jantung dan lain-lain. Seperti vitamin, mineral berfungsi sebagai ko-enzim, memungkinkan tubuh melaksanakan manfaatnya menyerupai menghasilkan energi, pertumbuhan dan penyembuhan.
Yang termasuk mineral yang dibutuhkan burung branjangan yaitu Calcium, Phosphor, Iron, Manganase, Iodium, Cuprum, Zinccum, Magnesium, Sodium Chlorin serta Kalium.
Perawatan Harian dan Stelan Harian buat burung branjangan:
- Jam 07.00 burung diangin-anginkan pada teras. Jam 07.30 burung dimandikan dengan cara disemprot dengan sprayer asal terlihat basah. Sebelum disempot, bersihkan kotoran yang tercampur menggunakan bubukan kerikil bata. Kemudian ganti atau tambahkan pakan branjangan berupa biji-bijian menyerupai milet, canary seed, jewawut, serta gabah.
- Bersihkan wadah air minum dan berikan air matang yang sudah hambar sebagai air minum.
- Berikan jangkrik kecil sebanyak dua-tiga ekor pada cepuk EF. Setiap tiga hari sekali, mampu ditambahkan kroto sebesar satu sdt menjadi EF.
- Penjemuran mampu dilakukan selama dua-tiga jam/hari mulai pukul 08.00-11.00. Selama penjemuran.
- Setelah dijemur, angin-anginkan pulang burung tadi selama 10 mnt, kemudian gantang di loka teduh atau di pada tempat tinggal .
- Siang hari sampai sore (jam 12.00-15.00) burung sanggup dimaster menggunakan suara master atau burung-burung master.
- Jam 15.30 burung diangin-anginkan kembali di teras.
- Berikan jangkrik mini 2 ekor pada cepuk EF.
- Jam 18.00 burung dimasukkan ke tempat tinggal . Burung tidak perlu dikerodong apabila Anda ingin mendengarkan suaranya lantaran burung branjangan pula suka berpanduAN BURUNG pada malam hari.
PENTING:
Bubukan kerikil bata diganti minimal sepekan sekali. Meski nir perlu dikerodong setiap malam, branjangan permanen perlu dilatih kerodong izin tidak kelabakan waktu suatu ketika kita perlu mengerodongnya, misalnya waktu akan dibawa ke luar tempat tinggal atau ke arena lomba.
Penanganan branjangan syarat drop
- Tingkatkan porsi kontribusi jangkrik sebagai 3 pagi dan 3 sore.
- Burung segera diisolasi, jangan melihat serta mendengar burung branjangan lain
- Lamanya penjemuran ditambah sebagai dua-tiga jam/hari
- Berikan vitamin tambahan.
PENANGANAN BRANJANGAN UNTUK LOMBA
Perawatan lomba bergotong-royong tidak jauh tidak sinkron dengan perawatan harian. Tujuan perawatan dalam termin ini yaitu mempersiapkan burung izin mempunyai tingkat birahi yg diinginkan dan memiliki stamina yg stabil. Kunci keberhasilan perawatan lomba yaitu mengenal baik abjad dasar masing-masing burung.
Berikut ini pola perawatan dan stelan lomba buat burung branjangan:
- H-3 sebelum lomba, jangkrik sanggup dinaikkan sebagai 4 ekor pagi dan 2 ekor sore.
- H-2 sebelum lomba, burung usahakan dijemur aporisma 60 mnt saja.
Perawatan dan setelan burung branjangan pasca lomba
Perawatan pasca lomba bergotong-royong berfungsi memulihkan stamina dan mengembalikan kondisi fisik burung.
Berikut ini pola perawatan serta stelan pasca lomba buat burung branjangan:
- Porsi EF dikembalikan ke stelan harian.
- Berikan Multivitamin pada air minum dalam H+1 sesudah lomba.
- Sampai H+tiga setelah lomba, penjemuran maksimal 60 mnt saja.
Masa mabung (moulting) adalah masa yang sangat menuntut perhatian penghobi burung. Bulu yang hilang serta digantikan selama masa mabung atau meranggas ini menyerap 25% dari total protein yang ada pada dalam tubuh burung. Inilah mengapa selama masa mabung perlu ditambahkan juga protein sebanyak seperempat total protein pada tubuh burung.
Bulu-bulu serta selongsong bulu terdiri atas lebih menurut 90% protein, khususnya protein yg dianggap keratins. Protein bulu tidak sama menggunakan protein dalam tubuh serta telur serta memerlukan jumlah proporsional yg tidak sinkron atas asam amino (pembangun sel atau blok protein). Burung wajib mengonsumsi masakan dengan kandungan asam amino jenis ini kemudian menyerap serta disimpan menjadi protein (keratin) spesifik bagi keperluan pertumbuhan bulu. Proses ini sangat krusial bagi burung dan tubuh burung wajib bekerja ekstra buat mendapat gizi yg cukup buat membentuk bulu secara sempurna.
Ketika burung mabung, mereka jua memerlukan energi yang besar buat memproduksi bulu baru. Keperluan tenaga yg dibutuhkan buat memenuhi kebutuhan protein, berakibat burung wajib mengonsumsi lebih banyak masakan selama meranggas buat mampu mempertahankan pertumbuhan bulu baru. Untuk diketahui saja, tenaga yang dibutuhkan burung selama masa mabung sebanyak dua setengah kali lebih banyak ketimbang burung yang sedang memproduksi telur.
Faktor-faktor yg akbar lengan berkuasa dalam masa mabung nir mampu sepenuhnya dipahami, lantaran sangat kompleks. Umur burung, informasi modern saat mabung, cuaca harian, kadar hormon dan siklus perkembangbiakan, seluruh sebagai faktor penentu bagi keberhasilan atau kegagalan burung melewati masa mabung.
Hal yg paling utama buat diingat yaitu bahwa dalam saat burung mabung, Anda wajib memperlihatkan suplai pakan yang relatif sehingga mereka mampu berbagi bulu-bulu sesempurna mungkin.
Untuk menyediakan protein yg diharapkan buat peningkatan produksi bulu, Anda wajib meningkatkan asam amino yg mengandung belerang menyerupai metionin dan sistin. Protein menyerupai itu mampu ditemukan di pada daging fauna. Daging mampu diberikan kepada kebanyakan burung yang sedang mabung pada jumlah kecil plus donasi komplemen masakan yg baik. Suplemen multivitamin dan multimineral yg baik seharusnya mengandung banyak sekali vitamin dan mineral dan asam amino buat memungkinkan tumbuhnya bulu secara normal.
Meskipun dalam biasanya mabung berjalan normal, ada beberapa hal yang acapkali mengganggu masa mabung burung, khususnya tumbuhnya bulu yg tidak merata atau bahkan terdapat bulu yg nir rontok (sekadar nyulam).
Penggangu tadi diantaranya:
* Penyakit - Penyakit yg disebabkan virus circovirus (Beak and Feather Disease) dan virus polyoma yaitu penyakit paling umum yg berakibat burung kesulitan menghasilkan bulu. Psittacosis kronis, gangguan benalu serta nanah kuman dalam usus bisa juga menjadikan bulu burung sulit tumbuh.
* Gizi buruk – Sebagaimana digambarkan di atas, persyaratan untuk berlangsungnya produksi bulu secara normal memang sangat banyak, dan karena itu kuliner yg kurang gizi bisa mengakibatkan tumbuhnya bulu yang tidak berkualitas (gampang patah, mudah kusam, melintir/ keriting dan sebagainya).
* Kimiawi – penggunaan materi kimiawi seringkali menjadikan bulu tumbuh nir sempurna atau bahkan merusak bulu. Salah satu contohnya yaitu zat pembasmi cacing dalam merpati yang dikenal menjadi Mebendazole. Bahan kimia ini akan berakibat bulu burung melintir jikalau diberikan semasa burung mabung.
* Stres – Hal ini terjadi terutama buat burung yang disuapi/loloh dengan tangan insan. Tangan insan membuahkan bulu gres tidak mampu berkembang sempurna dan sebagainya.
Apa yg perlu Anda lakukan izin burung mampu mempunyai bulu gres sebaik mungkin?
Pertama-tama menyingkirkan segala cacing, kutu, mikroba pengganggu dan benalu lainnya.
Kedua, pastikan tidak satu pun berdasarkan burung Anda sebagai pembawa virus bibit penyakit, misalnya Polyoma.
Ketiga, berikan gizi yg relatif selama burung meranggas/mabung dengan pakan yg mengagumkan. Hanya saja perlu diingat bahwa pakan yg manis bukan berarti pakan yang poly, sebab yaitu terlalu poly pakan yang hanya mengandung karbohidrat contohnya, hanya akan menciptakan burung kekurangan gizi meski secara fisik terlihat gemuk.
Jika Anda sudah melaksanakan semua hal di atas dan masih mengalami duduk perkara dengan kualitas bulu Anda perlu berbicara dengan dokter binatang khusus burung.
Branjangan bermasalah
Untuk burung-burung yg sangat bermasalah misalnya bulu praktis patah atau burung sakit-sakitan seusai masa mabung, biasanya dikarenakan asupan mineralnya yg kurang.
Pola Perawatan masa mabung:
Pola Perawatan masa mabung:
- Tempatkan burung pada tempat yang sepi, jauh berdasarkan lalu lintas insan. Sebaiknya burung lebih poly pada kondisi dikerodong.
- Tidak perlu dimandikan.
- Pemberian porsi EF diberikan lebih poly karena sangat dibutuhkan buat pembentukan sel-sel gres dan buat pertumbuhan bulu baru.
Lakukan pemasteran. Masa mabung menciptakan burung lebih poly dalam kondisi membisu dan mendengar. Inilah saat yang sempurna untuk mengisi variasi bunyi sesuai dengan yang kita inginkan. Lakukan pemasteran dengan sempurna, sesuaikan abjad dan tipe bunyi burung dengan suara burung master.
Perawatan branjangan macet bunyi
Jika branjangan mengalami macet bunyi pasca mabung Anda mampu melaksanakan treatment menjadi berikut
- Beri pakan undur-undur. Caranya, cari binatang mini (homogen-homogen seukuran 1-4 pentol korek barah) yang suka berumah pada tanah berdebu itu. Ambil 10-15 ekor. Ganti bubukan bata/tanah di kandang branjangan Anda dan ganti menggunakan debu tempat dari undur-undur berada; atau ganti dengan bubukan bata yang baru. Sebab saja undur-undur hayati pada sana, nanti dia akan bersarang pada bubukan bata/debu itu. Branjangan akan mengejar sendiri undur-undur. Selain disebari undur-undur, jangan lupa sebari kroto, sehari kurang lebih 1 sdt.
- Poin nomer 1 bisa dibarengi (tidak mutlak) dengan mempertemukan branjangan macet dengan branjangan yg sedang gacor, izin simpel terpancing serta kembali gacor.
- Untuk bubukan bata, ingat biar burung tercukupi mineralnya, pakai bubukan bata yg dicampur dengan mineral burung.
PENANGKARAN BRANJANGAN:
Branjangan mempunyai populasi yang mudah sekali berkembang di habitatnya. Tetapi buat menangkarnya mudah-gampang sulit. Sebab, menyerupai ditulis dalam Majalah Kucica Edisi Januari 2000, branjangan simpel stress serta tidak mau berkembang biak jikalau kandanganya atau tempat sarangnya dijamah insan. Apalagi jikalau saat mengerami telur, jangan sekali-kali orang abnormal memasuki kandangnya, bisa-bisa induk branjangan memecahkan telurnya.
Tidak menyerupai burung panduAN BURUNGan lainnya, burung berwarna coklat kekuning-kuningan ini pada proses penjodohannya tidak wajib terlebih dahulu lewat pengenalan berdasarkan pejantan serta betina. Branjangan yang telah remaja atau berumur minimal setahun, sudah bisa tertentu dipertemukan apabila sama-sama ereksi.
Tidak ada perbedaan ciri-karakteristik birahinya. Jantan serta betina sama-sama ’ngleper’ apabila sedang ereksi. Dan jikalau sudah sama-sama ereksi, jikalau dilepas pada kandang, si jantan serta betina tidak akan berkelahi. Setelah dilepas dalam satu kandang, si jantan akan bereaksi terlebih dahulu dengan menandakan kegagahannya yg ditandai sayap ngleper serta dikepalanya timbul jambul.
Branjangan betina pada kepalanya jua masih ada jambul, tetapi sedikit. Tetapi volume suaranya sama-sama keras. Hanya saja, bunyi betina relatif terputus-putus dan variasinya kurang. Kebiasaannya yg seringkali ngleper saat birahi lebih tak jarang lagi. Sedangkan betina apabila belum timbul sifat-sifat birahinya sedikit ketakutan. Jika telah demikian, jantannya makin ereksi dan mengejar betina.terkadang saat betina terbang naik turun selalu dilkuti oleh jantan.
Branjangan betina pada kepalanya jua masih ada jambul, tetapi sedikit. Tetapi volume suaranya sama-sama keras. Hanya saja, bunyi betina relatif terputus-putus dan variasinya kurang. Kebiasaannya yg seringkali ngleper saat birahi lebih tak jarang lagi. Sedangkan betina apabila belum timbul sifat-sifat birahinya sedikit ketakutan. Jika telah demikian, jantannya makin ereksi dan mengejar betina.terkadang saat betina terbang naik turun selalu dilkuti oleh jantan.
Penjodohan
Proses perjodohan branjangan umumnya terjadi siang hari. Branjangan jantan suka sekali ngleper pada atas batu, sedang betina di bawahnya. Tanda-indikasi penjodohan yang paling nampak yaitu ketika branjangan jantan acapkali membawa alang-alang kemarau untuk membentuk sarang. Keistimewaan branjangan ketika membangun sarang tidak selalu memilih tempat yang disediakan oleh perawatnya. Masa penjodohan sampai bertelur tidak pasti.
Waktu yang diperlukan menurut masa penjodohan hingga bertelur bervariasi berdasarkan tiga – 15 hari, bergantung pada situasi lingkungan pada sekitar penangkaran serta asupan gizi pakan.
Kandang penangkaran
Menangkar branjangan nir diperlukan perlengkapan dan wahana yang ’njelimet’. Hanya saja lokasi yang sunyi sangat besar lengan berkuasa terhadap keberhasilan pengembangbiakan protesis insan. Kandang buat loka penangkaran, sebagaimana lazimnya buat dinding terbuat adri jeruji kawat yang agak rapat (mini ). Ini biar hewan-hewan pengganggu menyerupai cecak serta tikus nir leluasa masuk. Sedangkan buat atapnya mampu jua jeruji kawat atau menurut seng. Karena branjangan tahan terhadap suhu udara panas, usahakan atapnya setengah terbuka sebagai akibatnya sinar surya bisa menembus ke pada sangkar.
Di dalam kandang dibuatkan kolam berdiameter lebih kurang 1 meter. Untuk memudahkan pengisian air, diharapkan selang yg terhubung dengan mesin pompa air. Sediakan juga rumput serta pepohonan (tidak perlu terlalu rindang) biar tercipta suasana menyerupai pada alam aslinya.
Di dalam kandang dibuatkan kolam berdiameter lebih kurang 1 meter. Untuk memudahkan pengisian air, diharapkan selang yg terhubung dengan mesin pompa air. Sediakan juga rumput serta pepohonan (tidak perlu terlalu rindang) biar tercipta suasana menyerupai pada alam aslinya.
Bahan-bahan buat sarang paling baik yaitu alang-alang kemarau atau jerami. Biarkan jerami bertebaran di tanah, karena jikalau telah berjodoh, proses pembuatan sarang akan diatur sendiri oleh branjangan tadi.
Branjangan tergolong burung yang senang bertengger pada batu. Karena itu perlu disiapkan kerikil atau tatanan yang bahannya menurut semen. Kebiasaan lainnya, branjangan senang sekali bermain dengan debu atau pasir, sehingga perlu ditebar debu atau tanah atau pasir pada lebih kurang kolam.
Selain itu buat loka bersarang sediakan kotak menurut tanah, yang tingginya kurang lebih 1/2 meter. Namun terkadang branjangan nir suka membentuk sarang di kotak buatan, burung ini lebih suka membentuk sarang pada sembarang loka asalkan terlindung menurut gangguan binatang atau insan. Misalnya, di pojok bawah, di erat batu, dan lain-lain.
Pemberian pakan
Untuk loka kontribusi makanan, sebaiknya erat batu-batuan atau mudah dijangkau sang perawatnya apabila akan memberi kuliner. Tujuannya biar branjangan yg sedang pada masa penjodohan atau waktu mengerami telur tidak panik. Meskipun branjangan mampu dijinakkan, tetapi jika perawatnya terlalu bergairah atau kurang hati-hati ketika memasuki kandang, mampu saja branjangan tadi mengalami tertekan.
Makanan yg disiapkan yaitu tumbuhan padi, biji-bijian milet, walang atau jangkrik serta kroto. Padi usahakan ditebar begitu saja sebagai akibatnya branjangan sanggup ’ngasin’. Apabila semua wahana itu tersedia, pasangan branjangan yg telah ereksi siap dilepas di sangkar buatan ukuran sekitar tiga x tiga meter dengan tinggi dua,25 meter.
Pengontrolan
Menangkar branjangan harus selalu dikontrol serta diperlukan ketelatenan perawatnya. Lantaran jikalau terdapat binatang pengganggu yang masuk, contohnya cecak, tikus, semut, atau ular; karena itu mampu berbahaya.
apabila branjangan sedang mengerami telur, perawat harus sudah memperkirakan kapan kemungkinan akan menetas. Biasanya telur yang dierami menetas antara 10-11 hari. Pada ketika menetas, wajib cepat-cepat diamankan berdasarkan gangguan hewan lain. Yakni selalu dikontrol serta sangkar dibersihkan menurut hewan-fauna mini . Sebab jika tidak cepat, akan didahului serta dimakan semut.
Branjangan bertelur antara tiga hingga 4 butir. Tetapi terkadang terdapat yg nir jadi atau pecah. Saat menetas atau saat indukannya meloloh piyik, porsi kuliner harus diperbanyak. Karena piyikan butuh tenaga yg banyak biar sanggup bertahan hayati. Apabila piyik telah berumur beberapa hari, perawat mampu lebih acapkali keluar masuk sangkar buat mengontrol perkembangan piyik. Selama proses tadi, branjangan jantan terlihat lebih aktif mencari kuliner, sedangkan betina lebih banyak menunggu pada sarang.
KENDALA UTAMA PENANGKARAN
KENDALA UTAMA PENANGKARAN
Penjodohan
Dalam penjodohan burung buat penangkaran, kesulitan primer yaitu menyamakan masa birahi burung. Sebab, jika burung tidak sama masa birahinya, maka penjodohan sulit dilakukan. Untuk itu, Anda perlu menampakan asupan pakan yg mampu memunculkan ereksi burung, baik buat jantan ataupun betina.
Dalam kaitan ini, disarankan Anda menggunakan multivitamin dan multi mineral yang dilengkapi menggunakan komplemen lengkap serta seimbang disertai materi aktif yang berguna buat kebutuhan utama asupan makan burung indukan.
Macet produksi
Banyak sekali masalah burung macet produksi. Meskipun indukan jantan serta betina terlihat sehat, tetapi ternyata keduanya nir pula melaksanakan perkawinan. Atau bila melaksanakan perkawinan nir terjadi pembuahan. Tanda nir ada pembuahan yaitu telur yg kosong hingga masa pengeraman berakhir.
Sebenarnya, macet produksi pada kasus pada atas yaitu karena datangnya masa ereksi burung pasca telur menetas tidak berbarengan.
Banyak burung piyikan meninggal ditimbulkan dia kekurangan asupan yang seharusnya tersimpan secara normal saat dia masih dalam bentuk telur.
PEMISAHAN PIYIK
Pemisahan sanggup dilakukan jika piyik sudah berusia antara 8-15 hari. Namun apabila kondisinya masih perlu diloloh induknya, usahakan jangan dulu dipisah. Terlalu cepat memisahkan piyik berdasarkan induknya terdapat segi positif serta negatifnya. Tetapi bergotong-royong tidak terlalu duduk perkara apabila perawat selalu memperhatikan perkembangan piyik. Sisi positifnya piyik lebih mudah dikontrol perawatnya khususnya menurut gangguan binatang lain atau bahkan induknya sendiri. Selain itu, jikalau dipisahkan lebih dini piyik akan jinak pada perawatnya.
Dampak negatifnya jika terlambat memisahkan, piyik sulit dijinakkan dan bersifat liar karena telah remaja saat berada pada kandang. Selain itu resiko gangguan hewan lain lebih besar . Namun diloloh sendiri, apabila si perawat terlalu bergairah atau tidak memahami harapan piyik, mampu berakibat kematian.
Untuk meloloh piyik masakan wajib dilembutkan terlebih dahulu. Begitu pula donasi jangkrik atau walang dipilih yg masih clondo dan wajib dipotong-pangkas. Piyek yang sudah berumur pada atas 20 hari, resiko kematiannya sangat mini asalkan tidak terlambat memberi kuliner. Apabila belum tumbuh bulu sayap, waktu tidur wajib diberi bantalan kain buat penghangat.
PROBLEM UTAMA BRANJANGAN
1. Mabung nir segera tuntas
2. Sehabis mabung nir segera bunyi
3. Bulu simpel rontok
2. Sehabis mabung nir segera bunyi
3. Bulu simpel rontok
1. Mabung nir segera tuntas: Branjangan yang proses mabungnya terlalu lama disebabkan sang lambatnya pertumbuhan bulu baru.
Berbeda menggunakan kenari misalnya, branjangan tidak senang “ngemil”. Artinya, proses mabung menjadi lamban lantaran tidak cukup energi buat mendorong pertumbuhan bulu secara cepat. Bulu-bulu dan selongsong bulu terdiri atas lebih menurut 90% protein, khususnya protein yg disebut keratins. Protein bulu berbeda dengan protein dalam tubuh serta telur serta memerlukan jumlah proporsional yang tidak sama atas asam amino (pembangun sel atau blok protein).
Burung wajib mengonsumsi masakan menggunakan kandungan asam amino jenis ini kemudian menyerap dan disimpan sebagai protein (keratin) spesifik bagi keperluan pertumbuhan bulu. Proses ini sangat krusial bagi burung serta tubuh burung harus bekerja ekstra buat mendapat gizi yg cukup untuk membentuk bulu secara paripurna.
2. Sehabis manbung tidak cepat suara disebabkan masa rekondisi burung terlalu lama .
Alternatif lain, Anda bisa menyediakan undur-undur sebagai extrta fooding (EF) branjangan. Cari saja binatang kecil itu (rata-rata seukuran 1-4 pentol korek api) sebanyak 10-15 ekor. Tebar ke ke pada bubukan bata serta akan menjadi santapan branjangan. Langkah ini mampu dibarengi menggunakan mempertemukan branjangan macet dengan branjangan yang gacor, izin mudah terpancing serta kembali suara.
3. Bulu mudah rontok terutama disebabkan sang serangan benalu (kutu serta cacing) serta kekurangan mineral.Semoga bermanfaaat...............
0 Response to "BUDIDAYA DAN TERNAK BURUNG BERANJANGAN"
Post a Comment