BURUNG TAKAHE BELUM PUNAH
January 09, 2019
Add Comment
Pada akhir abad ke-19, masyarakatdunia pernah dikejutkan menggunakan inovasi empat spesimen burung takahe diSelandia Baru. Temuan para pakar perunggasan pada tahun 1898 ini memunculkandugaan bahwa burung endemik yg hanya terdapat di Selandia Baru itu memang sudahpunah. Benarkah demikian?
Ternyata nir! Setengah abadkemudian, tepatnya dalam 20 November 1948, pakar perburungan Geoffret Orbell menemukansekelompok burung takahe di sekitar Danau Te Anau di Pegunungan Murchison,Pulau Selatan, Selandia Baru. Meski populasinya sudah sangat langka, sehinggastatusnya dinyatakan Terancam Punah, takahe hingga kini masih eksis di kawasantersebut.
Dalam global perunggasan, burungtakahe mempunyai nama latin Porphyriohochstetteri. Nama ini diberikan pada tahun 1883 sebagai penghormatanterhadap geolog asal Austria, Ferdinand von Hochstetter. Sekitar 16 tahun sejak ditemukan, takahe datang-tibadinyatakan punah karena inovasi empat spesimen burung tadi: dugaan yangterbukti keliru.
Berdasarkan taksonomi (tatanamabiologi), burung takahe berada dalam ordo Gruiformes, keluarga Rallidae, dangenus Porphyrio. Takahe adalah burung berpostur terbesar pada keluargaRallidae. Ia masih memiliki interaksi relasi menggunakan Takahe Pulau Utara (Porphyriomantelli)yang benar-sahih sudah punah dan hanya diketahuidari sisa-residu kerangkanya saja.
Tidak Bisa Terbang
Takahe termasuk keliru satu burungunik. Meski bobotnya nir terlalu berat, rata-homogen kurang lebih 3 kg dengan tinggi63 centimeter, burung ini tidak mampu terbang. Mungkin lantaran berukuran sayapnya yangrelatif kecil dibandingkan menggunakan panjang dan tinggi tubuhnya. Kedua kakinyasangat kuat, sedangkan paruhnya besar .
Takahē dewasa umumnya berwarnaungu-kebiruan, menggunakan punggung berwarna hijau. Paruh berwarna kemerahan,sedangkan lutut berwarna merah muda. Burung jantan dan betina mempunyai warnayang sama, tetapi berukuran tubuh takahē betina lebih mini . Adapun anak takahe berwarna cokelat pucat.
Suaranya yang keras serta berisikmembuat burung ini nir diminati warga Selandia Baru menjadi satwapeliharaan. Coba jika ada masyarakat yang mau menangkarkan, mungkin bisa mencegah ancamankepunahan, bahkan sanggup dijadikan burung lomba yang unik. (*)
0 Response to "BURUNG TAKAHE BELUM PUNAH"
Post a Comment