INILAH JENIS BURUNG YANG BISA MEMPERTAHANKAN DIRINYA
January 09, 2019
Add Comment
Inilah beberapa jenis burung yang dikenal memiliki kemampuan untuk menjaga dirinya dari serangan predator dan buat bertahan hidup.
1.burung Hantu Putih Afrika
Burung hantu mini ini sedikit diketahui oleh publik sehabis yang terbaru waktu acara TV Jepang menampilkan metode pertahanannya yg luar biasa. Jika didekati sang musuh mini burung ini akan mendesis buat menciptakan dirinya terlihat lebih besar dan ganas, ini adalah metode defensif umum di antara burung hantu dan sepertinya relatif untuk menakuti musuhnya. Namun, ketika berhadapan menggunakan musuh yg lebih besar dan lebih bertenaga, burung hantu ini tidak mencoba buat mengintimidasinya dengan cara itu, melainkan meratakan bulu serta menyipitkan mata sebagai akibatnya matanya hampir nir terlihat oleh predator. Dengan permanen berkecimpung burung ini melakukan sesuatu buat menyerupai tunggul pohon atau cabang flora, seperti Potoo, melarikan diri dari perhatian pemangsa lebih akbar.
2. Potoo
Sering ditemukan di Meksiko, Amerika Tengah dan Selatan, burung ini merupakan pemangsa nokturnal yang aneh pula dikenal menjadi “Ghost Bird”, lantaran kamuflase luar biasa mereka. Potoo memakan serangga, fauna terbang mini misalnya kelelawar dan burung mini . Di siang hari potoo bertengger di pohon serta permanen sahih-sahih bergerak dan meniru tunggul pohon meninggal atau misalnya tunggul yang patah. Bulunya menyerupai kulit kayu serta kelopak mata memiliki celah yang memungkinkannya buat melihat bahkan ketika mata tertutup.
Potoo biasanya akan permanen bergerak bahkan ketika didekati oleh hewan lain (atau insan) serta mereka hanya terbang ketika mereka merasa bahwa penyamaran mereka sudah diketahui. Kamuflase ini begitu baik, namun, mereka hampir nir pernah ditemukan serta mereka hampir tidak memiliki predator. Hal ini pula menciptakan Potoo sangat sulit buat kita amati. Pada malam hari Potoo hanya bisa ditemukan karena matanya memantulkan cahaya, bersinar misalnya mata kucing serta burung hantu.
3. Burung Hoatzin
Ditemukan pada hutan hujan pada Amerika Selatan, Hoatzin pernah diyakini menjadi “fosil hayati”. Hal ini tergambar pada banyak hal misalnya, dia makan dalam daun pohon, diet yg sangat aneh untuk seekor burung dan fermentasi memakai bakteri buat mencerna makanannya, seperti sapi. Lantaran ini, Hoatzin mempunyai bau yang sangat menyengat seperti pupuk kandang. Namun bau mengerikan Hoatzin bukanlah alasan mengapa dia termasuk dalam daftar ini. Hoatzin umumnya membangun sarang mereka pada cabang-cabang pohon yang menggantung pada atas air.
Ketika terganggu atau terancam oleh pemangsa, maka anak Hoatzin melompat ke pada air buat melarikan diri. Mereka adalah perenang serta penyelam yg sangat baik serta ketika bahaya sudah berlalu, mereka dapat memanjat pohon serta kembali ke sarang. Untuk melakukan hal ini, anak Hoatzin memiliki 2 cakar dalam masing-masing sayapnya, mengingatkan kita pada orang-orang berdasarkan Archaeopteryx dan yg berbulu lainnya, lebih tepatnya dinosaurus seperti burung. Hanya Hoatzin belia yang memiliki cakar tadi, mereka menghilang dan bisa menghindari predator dengan terbang. Hoatzin sudah sebagai objek perdebatan pada kalangan ilmuwan semenjak penemuannya pada tahun 1776.
4. Burung Hooded Pitohui
Hooded Pitohui ditemukan di New Guinea, pertahanan mereka terhadap pemangsa yang walaupun sederhana akan tetapi menakjubkan merupakan mereka beracun. Pitohui memakan beberapa jenis kumbang yang mengandung neurotoxin kuat dan mengandung alkaloid yang dikenal sebagai batrachotoxin (racun yang jua ditemukan dalam kulit dari racun katak panah Amerika Selatan). Dengan makan kumbang, burung-burung menjadi beracun, toksin mereka terdapat dalam bulu mereka sendiri dan kulit. Mereka benar-sahih dikenal oleh penduduk setempat sebagai “burung sampah”, karena toksisitas mereka menciptakan mereka nir mungkin buat dimakan kecuali kulit serta bulu mereka dicabut.
Menyentuh Hooded Pitohuis dapat mengakibatkan mangkat rasa serta kesemutan, kulit terbakar serta bersin (seperti yang dilaporkan oleh para ilmuwan yg menangani makhluk itu), sedangkan memakan mereka mungkin akan jauh lebih berbahaya. Untuk memperingatkan sifat toksisitasnya, burung ini memiliki warna terang oranye serta rona hitam yang memungkinkan calon predator buat mengenalinya. Dan diyakini bahwa Hooded Pitohuis bisa menggosok toksin dalam telur serta anaknya buat melindungi mereka berdasarkan predator.
5. Burung Hantu Ferruginous Pygmy
Meskipun burung hantu umumnya dikenal memangsa tikus serta hewan pengerat lainnya, ternyata mereka juga berburu sesama burung hantu dan burung paling mini umumnya takut pada burung hantu, waktu mereka melihat burung hantu pada siang hari (waktu burung hantu cenderung kurang mau melakukan serangan kejutan), mereka berebut buat mengganggu buat mendorongnya pulang. Perilaku ini dikenal sebagai “Mobbing”.
Burung hantu ini adalah pemburu burung terampil, mengambil mangsa hingga dua kali berukuran mereka sendiri, dan karenanya mereka dikhawatirkan sang semua burung kecil lainnya pada wilayah mereka. Tentu hal ini sangat berbahaya buat spesies yang lebih mini misalnya Ferruginous Pygmy Owl. Untuk melindungi diri menurut mobbing, burung ini mempunyai dua bintik pada bagian belakang kepalanya yang menyerupai mata. Ini cukup buat menghalangi burung paling kecil, lantaran mereka umumnya tidak akan menyerang burung hantu yg melihat arah mereka. Apabila menghadapai burung yg lebih akbar, pasrah mungkin lebih baik.
6. Eurasian Cuckoo
The Eurasia Cuckoo dikenal menjadi burung yang tak jarang meletakkan telur-telurnya pada sarang burung lain. Kalau di indonesia kita mengenalnya menggunakan burung kedasih.
Ketika si anak lahir, dia menghancurkan telur burung penghuni sarang sebenarnya, sebagai akibatnya menghilangkan setiap pesaing dan cepat berkembang dibandingkan menggunakan anak menurut orang tua angkatnya. Untuk melindungi diri menurut ancaman, Cuckoo perempuan sudah berbagi suatu penampilan yang sangat mengingatkan kita pada sebuah Hawk Sparrow, sebuah raptor yg memakan burung kecil. Dan ditunjang dengan kemiripan keduanya.
Dengan menyamar sebagai Hawk Sparrow, Cuckoo sanggup menakut-nakuti burung-burung lain agar menjauh menurut sarang mereka. Selama Hawk Sparrow palsu terdapat di situ, burung-burung lain tidak akan berani pulang ke sarang mereka serta Cuckoo sanggup bertelur tanpa masalah. Ada beberapa spesies lain yang meniru cara Cuckoo tetapi tidak hanya meniru elang, seperti Hawk-Cuckoo pada Asia Selatan yg meniru jenis burung pipit lokal, hingga ke gaya terbang dan bahkan cara bertenggernya.
7. Burung Hantu Penggali
Burrowing Owl ditemukan pada padang rumput dan gurun dari Kanada ke Patagonia. Mereka bersarang di liang serta seringkali memakai liang yg sudah ditinggalkan hewan lain, namun apabila mereka nir bisa menemukan liang kosong, mereka juga dapat menggali lubang sendiri. Anak Burrowing Owl sering ditinggalkan sendirian pada liang dan wajib berburu sendiri. Selama saat ini, si anak rentan terhadap predator misalnya rubah, anjing hutan, musang dan kucing tempat tinggal .
Dalam rangka membuat musuh pergi, membenamkan anak Burrowing Owl telah berbagi proses mimikri. Ketika mereka merasa terancam (contohnya, bila hewan mulai menggali pada pintu masuk liang), si anak membuat panggilan mendesis yang mirip ular saat memperingatkan musuhnya. Karena viper yang sangat berbisa diketahui seringkali bersembunyi pada dalam liang, predator sebagian besar (termasuk manusia), lebih memilih buat melarikan diri segera sesudah mereka mendengarnya. Mekanisme pertahanan mereka adalah salah satu yg paling efisien di antara burung, tetapi memiliki titik lemah, tidak terdapat gunanya melawan ular derik yang sebenarnya. Hal ini tentu tidak bisa menipu mereka dan faktanya ular derik memang menderita tuli.
8. Killdeer
Killdeer merupakan burung yang relatif berisik dan acapkali ditemukan di Kanada, Amerika Serikat serta Meksiko. Mereka bersarang pada tanah sebagai akibatnya telur dan anakannya sangat rentan terhadap predator. Untuk melindungi sarang mereka, killdeer dewasa sudah menyebarkan teknik pintar, saat predator tanah misalnya rubah, kucing atau anjing mendekati sarang, burung dewasa akan berkiprah menjauh berdasarkan sarang, menyeret salah satu sayapnya seolah-olah itu sudah rusak dan pretensi mencari donasi.
Kebanyakan predator akan mengejar si dewasa yg tampaknya tak berdaya, lalu tanpa disadari si pemangsa sudah jauh berdasarkan sarang. Setalah merasa aman si dewasa pun segera terbang. Sedangkan buat anak killdeer, mereka akan kabur saat si pemangsa dialihkan perhatiannya oleh si dewasa.
9. Burung hud-hud atau Hoopoe
Ditemukan di Afrika, Eropa, Asia serta baru-baru ini terpilih menjadi burung nasional Israel. Hoopoes memiliki kelenjar khusus di dekat anus, yang menghasilkan zat berbau busuk. Burung itu menggosok zat ini dalam bulu-bulunya, yang akan meliputi seluruh tubuh menggunakan bau yg mirip dengan daging busuk. Tidak poly predator tertarik buat memakan burung yang berbau busuk.
Zat ini memiliki 2 fungsi, beliau bertindak sebagai pembasmi parasit serta sebagai agen antibakteri serta melindungi burung menurut aneka macam penyakit. Menariknya, hoopoes dewasa memproduksi cairan ini hanya waktu mengerami telur-telurnya, sehabis anaknya meninggalkan sarang, dia pun berhenti menghasilkan zat ini. Adapun hoopoe mini , mereka memiliki metode pertahanan mereka sendiri, saat terancam, mereka menyemprotkan kotorannya tepat ke paras predator itu. Dan ini merupakan teknik yg sangat efektif buat mengusir pengunjung yang tidak diinginkan.
10. Burung Fulmar
-->
Fulmar adalah termasuk jenis burung bahari. Fulmar asal berdasarkan istilah Norse, yg berarti “camar busuk”. Burung ini dikenal lantaran bau busuk mereka, tidak hanya bau busuk tubuhnya, bahkan telur mereka jua berbau. Kulit telur Fulmar yg bertempat di salah satu museum koleksi masih mengeluarkan bau setelah 100 tahun tahun disimpan. Tidak bisa terbang atau melarikan diri dari bahaya, anak fulmar mengembangkan mekanisme pertahanan yang menakjubkan.
Ketika terancam, mereka memuntahkan semacam cairan minyak berwarna jingga cerah yg tidak hanya berbau tidak baik, namun jua menempel bulu pemangsa. Minyak ini menciptakan bulu burung pemangsa sebagai kusut, sehingga kehilangan sifat isolasi mereka serta karam apabila terendam air. Hal ini membuat anak fulmar berbahaya bagi predator. Fulmar memiliki bulu yg “kebal” buat minyak, ini sangat krusial karena anak fulmar tidak hanya meludahi predator, akan tetapi pada setiap hewan yang mendekati, termasuk induk mereka sendiri, mereka hanya mulai mengakui induk mereka waktu mereka berusia lebih kurang tiga minggu.
1.burung Hantu Putih Afrika
Burung hantu mini ini sedikit diketahui oleh publik sehabis yang terbaru waktu acara TV Jepang menampilkan metode pertahanannya yg luar biasa. Jika didekati sang musuh mini burung ini akan mendesis buat menciptakan dirinya terlihat lebih besar dan ganas, ini adalah metode defensif umum di antara burung hantu dan sepertinya relatif untuk menakuti musuhnya. Namun, ketika berhadapan menggunakan musuh yg lebih besar dan lebih bertenaga, burung hantu ini tidak mencoba buat mengintimidasinya dengan cara itu, melainkan meratakan bulu serta menyipitkan mata sebagai akibatnya matanya hampir nir terlihat oleh predator. Dengan permanen berkecimpung burung ini melakukan sesuatu buat menyerupai tunggul pohon atau cabang flora, seperti Potoo, melarikan diri dari perhatian pemangsa lebih akbar.
2. Potoo
Sering ditemukan di Meksiko, Amerika Tengah dan Selatan, burung ini merupakan pemangsa nokturnal yang aneh pula dikenal menjadi “Ghost Bird”, lantaran kamuflase luar biasa mereka. Potoo memakan serangga, fauna terbang mini misalnya kelelawar dan burung mini . Di siang hari potoo bertengger di pohon serta permanen sahih-sahih bergerak dan meniru tunggul pohon meninggal atau misalnya tunggul yang patah. Bulunya menyerupai kulit kayu serta kelopak mata memiliki celah yang memungkinkannya buat melihat bahkan ketika mata tertutup.
Potoo biasanya akan permanen bergerak bahkan ketika didekati oleh hewan lain (atau insan) serta mereka hanya terbang ketika mereka merasa bahwa penyamaran mereka sudah diketahui. Kamuflase ini begitu baik, namun, mereka hampir nir pernah ditemukan serta mereka hampir tidak memiliki predator. Hal ini pula menciptakan Potoo sangat sulit buat kita amati. Pada malam hari Potoo hanya bisa ditemukan karena matanya memantulkan cahaya, bersinar misalnya mata kucing serta burung hantu.
3. Burung Hoatzin
Ditemukan pada hutan hujan pada Amerika Selatan, Hoatzin pernah diyakini menjadi “fosil hayati”. Hal ini tergambar pada banyak hal misalnya, dia makan dalam daun pohon, diet yg sangat aneh untuk seekor burung dan fermentasi memakai bakteri buat mencerna makanannya, seperti sapi. Lantaran ini, Hoatzin mempunyai bau yang sangat menyengat seperti pupuk kandang. Namun bau mengerikan Hoatzin bukanlah alasan mengapa dia termasuk dalam daftar ini. Hoatzin umumnya membangun sarang mereka pada cabang-cabang pohon yang menggantung pada atas air.
Ketika terganggu atau terancam oleh pemangsa, maka anak Hoatzin melompat ke pada air buat melarikan diri. Mereka adalah perenang serta penyelam yg sangat baik serta ketika bahaya sudah berlalu, mereka dapat memanjat pohon serta kembali ke sarang. Untuk melakukan hal ini, anak Hoatzin memiliki 2 cakar dalam masing-masing sayapnya, mengingatkan kita pada orang-orang berdasarkan Archaeopteryx dan yg berbulu lainnya, lebih tepatnya dinosaurus seperti burung. Hanya Hoatzin belia yang memiliki cakar tadi, mereka menghilang dan bisa menghindari predator dengan terbang. Hoatzin sudah sebagai objek perdebatan pada kalangan ilmuwan semenjak penemuannya pada tahun 1776.
4. Burung Hooded Pitohui
Hooded Pitohui ditemukan di New Guinea, pertahanan mereka terhadap pemangsa yang walaupun sederhana akan tetapi menakjubkan merupakan mereka beracun. Pitohui memakan beberapa jenis kumbang yang mengandung neurotoxin kuat dan mengandung alkaloid yang dikenal sebagai batrachotoxin (racun yang jua ditemukan dalam kulit dari racun katak panah Amerika Selatan). Dengan makan kumbang, burung-burung menjadi beracun, toksin mereka terdapat dalam bulu mereka sendiri dan kulit. Mereka benar-sahih dikenal oleh penduduk setempat sebagai “burung sampah”, karena toksisitas mereka menciptakan mereka nir mungkin buat dimakan kecuali kulit serta bulu mereka dicabut.
Menyentuh Hooded Pitohuis dapat mengakibatkan mangkat rasa serta kesemutan, kulit terbakar serta bersin (seperti yang dilaporkan oleh para ilmuwan yg menangani makhluk itu), sedangkan memakan mereka mungkin akan jauh lebih berbahaya. Untuk memperingatkan sifat toksisitasnya, burung ini memiliki warna terang oranye serta rona hitam yang memungkinkan calon predator buat mengenalinya. Dan diyakini bahwa Hooded Pitohuis bisa menggosok toksin dalam telur serta anaknya buat melindungi mereka berdasarkan predator.
5. Burung Hantu Ferruginous Pygmy
Meskipun burung hantu umumnya dikenal memangsa tikus serta hewan pengerat lainnya, ternyata mereka juga berburu sesama burung hantu dan burung paling mini umumnya takut pada burung hantu, waktu mereka melihat burung hantu pada siang hari (waktu burung hantu cenderung kurang mau melakukan serangan kejutan), mereka berebut buat mengganggu buat mendorongnya pulang. Perilaku ini dikenal sebagai “Mobbing”.
Burung hantu ini adalah pemburu burung terampil, mengambil mangsa hingga dua kali berukuran mereka sendiri, dan karenanya mereka dikhawatirkan sang semua burung kecil lainnya pada wilayah mereka. Tentu hal ini sangat berbahaya buat spesies yang lebih mini misalnya Ferruginous Pygmy Owl. Untuk melindungi diri menurut mobbing, burung ini mempunyai dua bintik pada bagian belakang kepalanya yang menyerupai mata. Ini cukup buat menghalangi burung paling kecil, lantaran mereka umumnya tidak akan menyerang burung hantu yg melihat arah mereka. Apabila menghadapai burung yg lebih akbar, pasrah mungkin lebih baik.
6. Eurasian Cuckoo
The Eurasia Cuckoo dikenal menjadi burung yang tak jarang meletakkan telur-telurnya pada sarang burung lain. Kalau di indonesia kita mengenalnya menggunakan burung kedasih.
Ketika si anak lahir, dia menghancurkan telur burung penghuni sarang sebenarnya, sebagai akibatnya menghilangkan setiap pesaing dan cepat berkembang dibandingkan menggunakan anak menurut orang tua angkatnya. Untuk melindungi diri menurut ancaman, Cuckoo perempuan sudah berbagi suatu penampilan yang sangat mengingatkan kita pada sebuah Hawk Sparrow, sebuah raptor yg memakan burung kecil. Dan ditunjang dengan kemiripan keduanya.
Dengan menyamar sebagai Hawk Sparrow, Cuckoo sanggup menakut-nakuti burung-burung lain agar menjauh menurut sarang mereka. Selama Hawk Sparrow palsu terdapat di situ, burung-burung lain tidak akan berani pulang ke sarang mereka serta Cuckoo sanggup bertelur tanpa masalah. Ada beberapa spesies lain yang meniru cara Cuckoo tetapi tidak hanya meniru elang, seperti Hawk-Cuckoo pada Asia Selatan yg meniru jenis burung pipit lokal, hingga ke gaya terbang dan bahkan cara bertenggernya.
7. Burung Hantu Penggali
Burrowing Owl ditemukan pada padang rumput dan gurun dari Kanada ke Patagonia. Mereka bersarang di liang serta seringkali memakai liang yg sudah ditinggalkan hewan lain, namun apabila mereka nir bisa menemukan liang kosong, mereka juga dapat menggali lubang sendiri. Anak Burrowing Owl sering ditinggalkan sendirian pada liang dan wajib berburu sendiri. Selama saat ini, si anak rentan terhadap predator misalnya rubah, anjing hutan, musang dan kucing tempat tinggal .
Dalam rangka membuat musuh pergi, membenamkan anak Burrowing Owl telah berbagi proses mimikri. Ketika mereka merasa terancam (contohnya, bila hewan mulai menggali pada pintu masuk liang), si anak membuat panggilan mendesis yang mirip ular saat memperingatkan musuhnya. Karena viper yang sangat berbisa diketahui seringkali bersembunyi pada dalam liang, predator sebagian besar (termasuk manusia), lebih memilih buat melarikan diri segera sesudah mereka mendengarnya. Mekanisme pertahanan mereka adalah salah satu yg paling efisien di antara burung, tetapi memiliki titik lemah, tidak terdapat gunanya melawan ular derik yang sebenarnya. Hal ini tentu tidak bisa menipu mereka dan faktanya ular derik memang menderita tuli.
8. Killdeer
Killdeer merupakan burung yang relatif berisik dan acapkali ditemukan di Kanada, Amerika Serikat serta Meksiko. Mereka bersarang pada tanah sebagai akibatnya telur dan anakannya sangat rentan terhadap predator. Untuk melindungi sarang mereka, killdeer dewasa sudah menyebarkan teknik pintar, saat predator tanah misalnya rubah, kucing atau anjing mendekati sarang, burung dewasa akan berkiprah menjauh berdasarkan sarang, menyeret salah satu sayapnya seolah-olah itu sudah rusak dan pretensi mencari donasi.
Kebanyakan predator akan mengejar si dewasa yg tampaknya tak berdaya, lalu tanpa disadari si pemangsa sudah jauh berdasarkan sarang. Setalah merasa aman si dewasa pun segera terbang. Sedangkan buat anak killdeer, mereka akan kabur saat si pemangsa dialihkan perhatiannya oleh si dewasa.
9. Burung hud-hud atau Hoopoe
Ditemukan di Afrika, Eropa, Asia serta baru-baru ini terpilih menjadi burung nasional Israel. Hoopoes memiliki kelenjar khusus di dekat anus, yang menghasilkan zat berbau busuk. Burung itu menggosok zat ini dalam bulu-bulunya, yang akan meliputi seluruh tubuh menggunakan bau yg mirip dengan daging busuk. Tidak poly predator tertarik buat memakan burung yang berbau busuk.
Zat ini memiliki 2 fungsi, beliau bertindak sebagai pembasmi parasit serta sebagai agen antibakteri serta melindungi burung menurut aneka macam penyakit. Menariknya, hoopoes dewasa memproduksi cairan ini hanya waktu mengerami telur-telurnya, sehabis anaknya meninggalkan sarang, dia pun berhenti menghasilkan zat ini. Adapun hoopoe mini , mereka memiliki metode pertahanan mereka sendiri, saat terancam, mereka menyemprotkan kotorannya tepat ke paras predator itu. Dan ini merupakan teknik yg sangat efektif buat mengusir pengunjung yang tidak diinginkan.
10. Burung Fulmar
-->
Fulmar adalah termasuk jenis burung bahari. Fulmar asal berdasarkan istilah Norse, yg berarti “camar busuk”. Burung ini dikenal lantaran bau busuk mereka, tidak hanya bau busuk tubuhnya, bahkan telur mereka jua berbau. Kulit telur Fulmar yg bertempat di salah satu museum koleksi masih mengeluarkan bau setelah 100 tahun tahun disimpan. Tidak bisa terbang atau melarikan diri dari bahaya, anak fulmar mengembangkan mekanisme pertahanan yang menakjubkan.
Ketika terancam, mereka memuntahkan semacam cairan minyak berwarna jingga cerah yg tidak hanya berbau tidak baik, namun jua menempel bulu pemangsa. Minyak ini menciptakan bulu burung pemangsa sebagai kusut, sehingga kehilangan sifat isolasi mereka serta karam apabila terendam air. Hal ini membuat anak fulmar berbahaya bagi predator. Fulmar memiliki bulu yg “kebal” buat minyak, ini sangat krusial karena anak fulmar tidak hanya meludahi predator, akan tetapi pada setiap hewan yang mendekati, termasuk induk mereka sendiri, mereka hanya mulai mengakui induk mereka waktu mereka berusia lebih kurang tiga minggu.
0 Response to "INILAH JENIS BURUNG YANG BISA MEMPERTAHANKAN DIRINYA"
Post a Comment