KENARI LOKAL IMPOR AF F1 F2
January 09, 2019
Add Comment
Sebagai peternak burung, kita pasti tak jarang mendengar kata-kata tentang kenari lokal, impor, AF, F1, F2 dan lain sebagainya. Beberapa penghobi masih galau menggunakan kata “F” di sini. Istilah “F” ini secara garang sanggup dikatakan menjadi “keturunan”. Bila “F1” ya berarti “keturunan kesatu”, bila “F2” ya berarti “keturunan ke 2”, demikian jua selanjutnya. Tetapi lain lubuk lain belalang, demikian pepatah berkata, di tempat lain “F2” mewakili kenari hasil perkawinan F1 dengan F1. Di Yogyakarta pada khususnya “F2” berarti kenari output perkawinan F1 menggunakan jenis indukan F1 tadi. Misalnya betina F1, output perkawinan Yorkshire jantan menggunakan betina lokal, dengan Yorkshire. Pada kesimpulannya, sayapun jua gundah mana yang benar, mana yg galat. Akhirnya saya nir terfokus dalam istilah, namun aku serius dalam mutu keturunan. Inipun aku anggap masih sebagai rahasia, keturunan atau kenari jenis apakah yang cocok menggunakan lomba di tanah air. Namun beberapa jenis kenari hasil persilangan Yorkshire menggunakan lokal sudah tanda prestasinya. Apakah kita akan berhenti pada sini? Saya langsung menjawab: Tidak Akan Pernah? Beberapa bulan terakhir ini saya berpikir perlunya darah atau sanggup dikatakan jenis atau dalam bahasa inggrisnya dianggap menggunakan kata strain.
Kalau kita mengawinkan F1 jantan dengan F1 betina maka kita lihat anakannya terdapat yg akbar serta terdapat yg kecil. Hal ini dikarenakan F1 bukanlah Final Strain! Saya telah menulis pada buletin ini, bagaimana orang Amerika menemukan jenis kenari gres yang mereka sebut American Singer Canary, hasil persilangan antara Border serta Harzer. Inilah maksud goresan pena saya! Saya mengajak para peternak dan kenari mania di sini buat menciptakan jenis gres yg cocok di Indonesia. Tentunya yang Final Strain, yang bila dikawinkan dengan sesama jenisnya akan membuat anakan yg bodinya seimbang antara satu menggunakan yang lainnya. Sebagai model kenari Yorkshire, jika dikawinkan menggunakan sesama Yorkshire maka akan didapatkan Yorkshire yg berukuran bodinya telah sanggup dipengaruhi.
Di lomba Indonesia bakir balig relatif logika ini dituntut lagu yang indah, volume yg keras, panjang napas yang mendukung, gaya yg menawan dan kerajinan bernyanyi. Penilaian saya kenari tadi tidaklah berukuran BESAR, karena pengalaman menyampaikan burung yang akbar kurang rajin bernyanti. Sedangkan burung yang mini kurang dagi dicermati dan para papburi mania menghakimi volumenya kalah menggunakan jenis yang lebih besar . Sehingga harusnya kenari ideal Indonesia yaitu antara kenari jenis mini serta jenis akbar. Kita ketahui jenis kecil terbagi dari colorbred canary (masyarakat menyebutnya kenari holland, yang menciptakan aku bingung karena lahirnya di Indonesia alias pribumi tetapi warganegara holland serta kenari jenis tadi adanya tidak hanya pada Holland serta yang menemukannya juga bukan orang Holland!), Waterslager, Harzer, Lizard, Gloster, Taiwan, Fusan (Cina). Jenis besar sanggup dikatakan terdiri dari: Yorkshire, Crested, Lancashire, Norwich, Border, Scotch Fancy, Belgi Bossu. Selain itu masih ada jenis Frill atau bulu balik serta variannya yg antara lain: Parisian Frill, Paduan Crested Frill, Fiorino, North/South Dutch Frill. Serta jenis-jenis kenari yg sporadis atau belum dikenal warga kita menyerupai Munchener, Japan Hoso dan lain-lain. Dari gambaran jenis-jenis kenari di atas maka bisa ditarik perkataan bahwa jenis mini akan disilangkan dengan jenis akbar, kita telah sanggup membaca jenis apa yg akan disilangkan, mengambil keunggulan ini buat menutup kelemahan ini, dan lain-lain. Yang sebagai kebingungan ketika ini yaitu jenis apa yg harus disilangkan? Tentunya hal ini akan terjawab menggunakan eksperimen, teknik try and error harus dilakukan karena bukankan berbuat galat yaitu manusiawi.
Banyak pertanyaan muncul menurut berbagai orang yg menanyakan pada aku apa itu kenari AF? Apa itu kenari F1? Dan apa yg dimaksud kenari F1, F2 dan F3? Apa disparitas kenari AF,F1,F2 serta F3? Banyak tanggapan buat soal ini serta galat satu antara lain akan berusaha dijawab.
Pertama-tama yang perlu dipahami mengenai "F" sendiri mampu diartikan menjadi keturunan. Jika demikian F1 berarti merupakanketurunan ke 1 sedangkan F2 yaitu keturunan ke 2 serta begitu seterusnya. Tetapi tidak seluruh keturunan yang didapatkan oleh sepasang indukan kenari bisa dikatakan demikian, simbol "F" ini bisa digunakan jika hasil keturunannya di mampu dari persilangan kenari, yg adalah yaitu dari menurut perkawinan silang antara kenari dengan jenis yg berbeda.
Jika dimulai berdasarkan anggaran dasar makan F ini sebetulnya dari berdasarkan output perkawinan antara 1 pasang indukan. Kaprikornus mungkin gambarannya yaitu begini
P (parental) x P (parental) = F1 (ini berlaku pada sistem hybrid ataupun perkawinan sesama jenis).
Dari teori diatas sanggup diturunkan lagi menjadi sebuah "Family Tree" yg asal dari indukan sesama jenis (misal yorkshire x yorkshire) ataupun beda jenis (misal yorkshire x lizard, waterslager x blackthroat) sehingga membuat F1 atau keturunan pertama. Tentu saja F1 berdasarkan dua model perkawinan tadi membuat sifat genetika yg tidak selaras. Secara generik F2 akan membawa sifat yg lebih secara acak dalam perkawinan hybrida.
Jika dimulai berdasarkan anggaran dasar makan F ini sebetulnya dari berdasarkan output perkawinan antara 1 pasang indukan. Kaprikornus mungkin gambarannya yaitu begini
P (parental) x P (parental) = F1 (ini berlaku pada sistem hybrid ataupun perkawinan sesama jenis).
Dari teori diatas sanggup diturunkan lagi menjadi sebuah "Family Tree" yg asal dari indukan sesama jenis (misal yorkshire x yorkshire) ataupun beda jenis (misal yorkshire x lizard, waterslager x blackthroat) sehingga membuat F1 atau keturunan pertama. Tentu saja F1 berdasarkan dua model perkawinan tadi membuat sifat genetika yg tidak selaras. Secara generik F2 akan membawa sifat yg lebih secara acak dalam perkawinan hybrida.
Namun kata F sendiri masih terbilang tidak wajar dan kurang spesifik dalam ranah peternakan kita sehingga kadang menciptakan orang bingung. Misalnya saja F1 didapatkan menurut perkawinan antara kenari yorkshire dengan kenari lokal serta F2 dihasilkan dari perkawinan kenari yorkshire menggunakan F1.
- Perkawinan kenari yorkshire menggunakan kenari lokal (kenari akbar menggunakan kenari kecil) membentuk F1
- F2 dihasilkan dari perkawinan antara kenari yorkshire (indukan menurut F1) dengan kenari F1
- Hasil dari perkawinan antara kenari F2 menggunakan kenari indukan kenari F1 membentuk keturunan ke tiga atau yang diklaim menggunakan F3. Sumber lain mengungkapkan bahwa kenari F3 bisa dihasilkan berdasarkan perkawinan sesama keturunan F2
- F4 didapatkan menurut kenari F3 yang dikawinkan menggunakan salah satu induk dari F2
- Keturunan F4 kalau dikawinkan dengan sesama keturunan F4 akan menghasilkan F5. Keturunan ke lima atau F5 bisa juga dihasilkan berdasarkan perkawinan antara F3 serta F4
- Jika keturunan F5 dikawinkan menggunakan induk menurut keturunan F4 maka akan membuat F6 serta inilah yang diklaim sebagai fixed strain
- Sebagai tambahan, jenis keturunan yang sering disebut AF sebenarnya asing ditemui dalam kata hayati serta bahkan mungkin tidak ada. Tetapi telah terlanjur beredar generik dan setidaknya perlu dijelaskan bahwa kenari AF didapatkan berdasarkan keturunan Filial F1/F2/F3 (bukan jenis fixed strain) dikawinkan dengan kenari lokal atau kenari non fix strain pada tiga strata ke depan. Dengan istilah lain perkawinan sesama non fix strain akan menghasilkan keturunan yang disebut AF.
margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">Catatan: (indukan nir hanya/harus berdasarkan kenari yorkshire saja melainkan berdasarkan seluruh jenis kenari, semisal: lanchasire, border, roller, gloster dll dengan model rumus keturunan yang sama pula). Selain itu buat membuat jenis gres tidak hanya mengacu hanya hingga F6 saja melainkan tergantung berdasarkan target serta variabelnya.
Fixed strain sendiri dijelaskan sebagai suatu sifat tetap yg melekat pada kenari. Dengan fixed strain ini maka akan didapat sifat-sifat permanen yang meliputi volume suara, bentuk dan warna. Apabila selama ini kita acapkali mendapati kenari F1 dengan postur yang bhineka itu dimungkinkan lantaran belum adanya fixed strain.
Final Strain, Static Strain dan Degradation
Anggaplah saja kita berandai-andai menyerupai ini, bila yorkshire dikawinkan menggunakan lokal (ys x lokal) maka sebutan yg umum untuk output keturunannya yaitu F1 ys. Kita berandai bahwa F1 ys ini mewarisi 50% sifat menurut ys serta selanjutnya F2 mewarisi 70%-75% sifat ys sedangkan F4 mewarisi lebih menurut 90% sifat ys. Kita akan mendapat static strain atau jenis statis bila perkawinan sesama F4 terjadi atau menggunakan istilah lain F4 x F4. Apabila F6=final strain maka menggunakan istilah lain F6 itu sanggup dianggap sebagai jenis gres kenari.
Dalam perkembangannya peternak acapkali mengawinkan secara monohibrid yg misalnya saja F1 dikawinkan dengan F1. Adapun warta buat menanggapi hal tersebut
- Jika F1 x F1 maka istilah biasanya anakannya akan disebut AF dimana hereditas fenotipe berdasarkan indukannya akan berkurang.
- Jika F1 disilangkan dengan lokal maka kata keturunannya akan diklaim menjadi lokal super dimana degradasi sifat berdasarkan indukannya akan semakin terlihat.
- Jika lokal super disilangkan menggunakan lokal maka anakannya akan dianggap sebagai lokal.
Dilema Nama Keturunan Perkawinan Kenari
Saat ini yang sebagai poly perdebatan yaitu soal perkawinan monohibrid dimana sesema kenari yang belum final strain dikawinkan. Misalnya saja perihal masalah nama dari keturunan F1 x F1, beberapa pendapat mengemukakan bahwa hasil dari perkawinan itu dianggap AF. Dengan istilah lain perkawinan sesama jenis non fix strain diklaim AF. Asumsi ini diperkuat dengan teori gen hereditas fenotipe yg semakin luntur kalau sesama non fix strain dikawinkan, selain itu filial menurut fixed strain (contoh yorkshire) (F) yang berada pada depan biasanya yaitu menjadi pengangkat pamor serta dipercaya lebih tinggi. Namun beberapa sumber juga mencatat bahwa F1 x F1 diklaim F2, ini berdasarkan dalam F yg berarti Filial bersifat turun temurun, terus mana yang sahih?
Beberapa peternak senior mengungkapkan kepada saya bahwa janganlah kita terlalu mempermasalahkan hal ini alasannya adalah di Indonesia sendiri masih pada tingkat setengah jalan yang merupakan buat menamai keturunan tadi diperlukan verifikasi rantai keturunan secara rinci serta detail menyerupai halnya pada luar negeri. Adapun beberapa asumsi dan kerancuan yg teramat sangat membingungkan yang berkembang di kalangan peternak serta penghobi, contohnya yaitu menyerupai ini:
- F1 x F1 = AF11. Ini dikarenakan F belum adalah final strain sebagai akibatnya asumsinya yaitu output perkawinan tadi dianggap AF. Angka sebelas/11 menawarkan bahwa itu yaitu hasil perkawinan antara sesama keturunan pertama. Kaprikornus F2 x F2 = AF22 dst.
- Kenari disilangkan menggunakan blacktroat sebagai akibatnya anakannya dianggap blacken, kenapa nir biasa diklaim menjadi F1? Ini dikarenakan lantaran dalam perkembangannya peternak acapkali menyilangkan kenari yang sudah fixed strain ataupun belum fix strain dengan blackthroat. Jika F1 ys x blackthroat maka anakannya akan dianggap apa?
- Mengawinkan sesama kenari yang belum fix strain tetapi tidak selaras jenis. Misalnya saja hasil perkawinan antara yorkshire x lokal dikawinkan dengan output perkawinan lizard x waterslager, diklaim apakah anaknya?
- F1 ys x lizard, anakannya disebut apa?
- Ys x lokal = F1 lokal?
Untuk menjawab pertanyaan yg belum bisa dijawab secara rinci sang beberapa teman aku yg sudah bertahun-tahun mendalami kenari ini, lebih baik kita jangan dipusingkan dengan itu. Setiap peternak memberi nama keturunannya dikarenakan buat indikasi silsilah berdasarkan keturunan tadi. Jika kita yaitu seseorang peternak yang menekuni bidang fix strain maka mampu jadi kita sanggup tanda rantai regenerasi secara rinci, namun jikalau nir maka perkiraan yg tersebar pada rakyat kini toh nir seratus % keliru. Kaprikornus setiap peternak harus mempertanggungjawabkan output dari ternakannya yg kemudian sanggup menunjukkan mana indukannya. Lantaran kita selama ini mengacu pada pendekatan gen mayoritas dari indukan fixed strain maka pada perjalanannya bila menyilangkan sesama non fixed strain akan terjadi kerancuan yang telah kita alami kini .
Jadi akan lebih baik kita melihat secara positif ihwal masalah kualitas si burung itu sendiri yg meliputi postur, suara dan karakter.
0 Response to "KENARI LOKAL IMPOR AF F1 F2"
Post a Comment