MACAMMACAM JENIS PENYAKIT BURUNG DAN PENCEGAHANNYA

Macam-macam Jenis Penyakit burung serta Pencegahannya

 

inilah jenis penyakit yang kerap menyerang unggas khususnya burung. Meski terdapat beberapa jenis burung yang memiliki daya tahan tubuh yg berpengaruh menghadapi agresi penyakit bukan berarti tidak sanggup sakit. Tetapi selama lingkungan tempat tinggalnya higienis dan kebutuhan hidup terpenuhi dan perawatan yg benar, niscaya akan terhindar menurut penyakit. Kalaupola perawatan panduAN BURUNG mania sem­barangan menyerupai nir memperhatikan; ke­bersihan, hidangan pakan bergizi atau nir, dan penempatan kandang, maka jangan anggap kaget jika sanggup sakit. Belum lagi apabila terdapat perubahan cuaca yang datang-datang.
Berikut ini ada beberapa jenis penyakit yg kerap menyerang burung serta perlu diketahui panduAN BURUNGmania semoga sanggup melaksanakan pencegahan lebih dini
  • STRES BURUNG
Gejala: Bulu berdiri, ketua ditaruh di pun­dak, mata sayup, kotoran tidak normal, tubuh lemas, tampak resah, terlihat tegang, nir mau berpanduAN BURUNG, tubuh kurus karena nir mau makan, mencabuti sendiri bulu-bulunya serta menyendiri atau panik menggunakan berperilaku menabrak-nabarak kandang.
Penyebab: Perubahan lingkungan pada tem­pat tinggal, perubahan cuaca secara men­dadak, sangkar jatuh serta mendengar bunyi gaduh atau terkejut.
Pencegahan: Mengkerodong kandang saat pada perjalanan atau bila terjadi peru­bahan cuaca. Bila berpindah lingkungan tem­patkan oleh kar di tempat yg sepi dan ja­ngan sampai terusik. Bila terlanjur stres, beri vitamin anti stres dalam minumnya serta penam­bahan extra fooding pada sajian pakannya.
  • BERAK PUTIH
Gejala: Nafsu makan berkurang, tubuh lesu, mencret/berak dengan kotoran ber­rona putih cair.
Penyebab: Kebersihan pakan dan minum kurang terjaga, sanitasi daerah tinggal kurang baik, sajian pakan yg salah serta peru­bahan cuaca mendadak.
Pencegahan: Menjaga kebersihan serta sanitasi tempat tinggal serta pinjaman vita­min secara rutin. Meneliti syarat pakan serta minum secara teratur. Mewaspadai peru­bahan cuaca secara tiba-datang dengan me­mindah atau menutupi sangkar dengan kero­dong. Apabila terlanjur menyerang bisa diobati dengan obat anti mencret buat burung yang banyak terjual di pasaran.
  • KAKI BENGKAK ( BUBUL)
Gejala: Penyakit ini gampang dikenali. Kaki burung yang terjangkit akan terlihat benjol kecil yang semakin lama akan mengembang serta mengeras.
Penyebab: Luka tanggapan patukan atau ter­kena benda tajam yang nir segera diobati. Kebersihan serta kondisi sangkar serta pangkringan yang kurang terjaga.
Pencegahan: Menjaga kebersihan sang­kar secara rutin dan memperhatikan kondisi sangkar menggunakan menghaluskan bagian-bagian yang terlihat kasar atau tajam. Jika terdapat sedikit luka pada kaki segera dikompres menggunakan air hangat secara rutin sampai sembuh. Apabila terlihat membengkak, sudet/pangkas pecahan yang nanah dengan pisau atau silet lalu keluarkan cairan yang terdapatdalam benjolan. Selanjutnya luka mampu diobati menggunakan obat pembersih luka (Betadine, dll)
  • KUKU/PARUH PANJANG
Gejala: Gerakan burung nir lincah karena kuku memanjang. Kesulitan merogoh ma­kanan atau minum karena paruh memanjang.
Penyebab: Pada sebagian jenis burung menyerupai punglor akan mengalami proses ala­miah menggunakan memanjangnya paruh dan kuku secara terencana.
Pencegahan: Bisa dipotong menggunakan gun­ting yg tajam. Perhatikan ketika memotong, jangan sampai terkena paruh atau kuku yang ada  pembuluh darah.
  • PILEK
Gejala: Sering menggeleng-gelengkan kepala buat membuang cairan (ingus) pada susukan pernafasannya. Mulut tak jarang terbuka menjadi usaha buat bernafas, mata basah dan tampak lesu serta lemah.
Penyebab: Kondisi burung nir fit lantaran perubahan suhu secara mendadak. Terlalu lama dimandikan. Kondisi pakan atau minum yg terjangkit virus influenza. Penyakit ini mampu menular melalui udara, kuliner atau minuman.
Pencegahan: Menambah hidangan gizi dan extra fooding pada pakan. Jangan memandikan burung terlalu lama atau secukupnya saja. Mengisolir burung yang terserang dari burung lainnya. Apabila terkena pilek, obati dengan obat yg mengandung antibiotic dan rangsang nafsu makan dengan vitamin tambahan.
  • RADANG MATA
Gejala: Mata nanah serta selalu basah hingga mengering yg membuahkan mata tertutup.
Penyebab: Debu, pasir, asap dan ling­kungan yg kurang sehat.
Pencegahan: Hindari sangkar berdasarkan ter­paan angin serta asap. Jika terkena mampu diobati dengan salep mata (Auromycin) atau diberi kapsul sakit mata buat burung (Terafit).
  • RONTOK BULU ( NGURAK )
Gejala: Rontok bulu adalah proses ala­miah pada hampir seluruh jenis burung. Apabila rontok bulu bukan secara alami burung akan terlihat malas berkecimpung, nir mau berpanduAN BURUNG, nir lincah serta nafsu makan menurun hingga indolen.
Penyebab: Stres berat, gangguan kutu, tungau atau gurem yg terasa gatal hingga burung mematuk-matuk sendiri bulunya. Ku-rang vitamin dan protein. Bentuk sangkar yg kurang paripurna (terlalu kecil/besar ) atau gangguan fauna lain hingga burung men­jadi ketakutan serta menabrak-nabrak sangkar.
Pencegahan: Menciptakan suasana lingkungan yg damai bagi burung. Menjaga kebersihan kandang serta menata konstruksi sangkar. Jika burung mulai ngurak karena kutu, hilangkan menggunakan bedak deodoran yg ditaburkan diseluruh tubuh burung atau menyemprot kandang dengan pembasmi kuman. Agar bulu cepat tumbuh pulang beri vitamin serta gizi lebih dalam sajian pakan.
  • ASPERGILOSIS
Gejala: Sesak nafas, suara serak dan tubuh lemas atau lesu. Bila menyerang mata, mata akan bengkak. Bila menyerang kulit akan terlihat bopeng-bopeng menyerupai koreng.
Penyebab: Jamur Aspergillus yg ber­kembang biak dalam sangkar sehingga oleh­kar lembab. Pakan lembab, air minum sporadis diganti serta tumpukan kotoran lantaran oleh­kar jarang dibersihkan.
Pencegahan: Menjaga kebersihan sangkar secara rutin. Mengganti pakan dan air minum setiap hari. Memberikan cukup sinar mentari dalam burung serta sangkar. Menyemprot kandang dengan anti kuman secara terencana.
  • BRONCHITIS
Gejala: Paruh acapkali terbuka sebagai usa­ha buat bernafas. Kepala menggeleng ke kanan serta kiri buat menghilangkan cairan (ingus) dalam hidung. Nafas tersenggal-sengal disertai batuk burung serta bersin-bersin. Suara panduAN BURUNG parau serta tubuh lemas. Waktu bernafas terdengar suara menyerupai mengorok.
Penyebab: Virus yg mudah menular ka­rena cuaca lembab dan sirkulasi udara yang tidak baik pada kandang.
Pencegahan: Tempatkan kandang di ruangan bersirkulasi udara normal. Punglor memang menyukai udara cuek tetapi bukan berarti lembab. Bersihkan kandang, tempat makan dan minum serta peralatan kandang lainnya secara teratur, bila perlu semprot menggunakan cairan antiseptik sebelum digunakan. Bila terjangkit sanggup diobati dengan obat antibiotik serta pembeian vi­tamin tambahan buat menambah nafsu makan.
  • CACINGAN
Gejala: Muka pucat, kekurangan darah, ba­dan lemas dan lesu, nafsu makan berkurang, bulu mudah rontok serta kusam, kotoran encer atau sulit buang kotoran dan masih ada cacing pada kotoran. Jika terlihat parah akan meng­akibatkan lumpuh dalam burung.
Penyebab: Cacing Ascaris yg hidup pa­rasit pada usus burung. Kebersihan sangkar serta perlengkapannya yang kurang terjaga.
Pencegahan: Isolir burung yang terkena cacingan pada kandang karantina serta beri lampu semoga hangat. Kotoran jangan dibiarkan menumpuk dan sering menjemur kandang di sinar matahari langsung. Memberi obat anti cacing atau pelengkap penguat tubuh buat burung yg terjangkit.
  • COCCIDIOSIS
Gejala: Mata sulit terbuka dan terlihat me­ngantuk. Senng berdiam diri di pojok sangakar atau pangkringan. Berat tubuh merosot ka­rena hilang nafsu makan. Bulu kusam serta sayap mengantung. Kotoran encer serta berwarna merah lantaran tercampur darah.
Penyebab: Bakteri Protozoa Coccidaeyang hidup di dinding usus halus hingga menyebabkan indera pencernaan luka dan me­ngeluarkan darah yang bercampur dengan kotoran saat keluar. Penularan sanggup melalui udara, pakan, minum atau hubungan langsung.
Pencegahan: Segera mengisolir burung beserta kandang. Jangan menerangkan pakan atau minum terlalu usang hingga basi. Me­nyemprot kandang gres menggunakan antiseptik sebelum digunakan. Apabila terkena basil ini beri obat antiseptik secara rutin hingga sem­buh. Pengobatan bisa melalui penyuntikan atau air minum pada burung.
  • CACAR BURUNG ( DIFTERI)
Gejala: Ada 4 macam tanda-tanda klinis pada punglor yg terjangkit cacar burung, merupakan septikimia, sesak nafas, cacar kulit dan mem­bran mukosa. Gejala septikimia burung akan mengalami keracunan darah yang berakibat kematian selesainya 2-3 jam terinfeksi. Gejala sesak nafas burung akan meng­geleng-gelengkan kepalanya untuk menge­luarkan lender berdasarkan susukan pernafasannya. Nafas akan tersengal-sengal, bunyi serak dan bersin-bersin.
Gejala cacar kulit merupakan Difteri kronis menggunakan ciri terdapat bintik-bintik bernanah di sudut paruh dan kurang lebih mata yang jika pecah akan menge­luarkan cairan bercampur darah. Setelah mengering akan membekas menyerupai bopeng/ koreng. Mata akan berlendir serta bernanah hingga nanah serta alhasil buta.
Gejala membran mukosa berupa luka atau cacar yg terjadi pada mata atau paruh.
Penyebab: Kebersihan sangkar, pakan dan minum yg jelek. Penularannya melalu hubungan dengan burung lain menyerupai daerah mandi atau sangkar yg sama dengan burung yang terkena penyakit.
Pencegahan: Jangan mencampur burung menggunakan burung yang terjangkit. Menjaga pakan serta minum semoga nir terkotori. Kebersihan lingkungan sekitar kandang perlu dijaga. Jika terjangkit, bersihkan luka cacar menggunakan air matang, lalu obati menggunakan Iodium + Glisein (1:2). Untuk mata yg lengket bersihkan menggunakan asam borak (dua%), usap dengan kain lembut perlahan-huma. Beri vitamin tambahan pada pakan untuk memulihkan stamina.
  • KOLERA
Gejala: Nafsu makan tidak ada serta indolen. Sering mencret menggunakan rona kotoran berdasarkan putih sebagai kuning kemudian hijau. Tampak cairan menetes menurut hidung atau paruh. Kejang-ke­jang, mengorok, lumpuh atau mendadak meninggal tanpa terdapat tanda-pertanda sebelumnya.
Penyebab: Disebabkan oleh bakteri. Pe­nularan mampu melalui burung lain, sangkar kotor atau perubahan cuaca secara tiba-datang.
Pencegahan: Kebersihan kandang, tempat makan serta minum perlu diperhatikan. Pem­berian vitamin tambahan, gizi berlebih dan protein tinggi dianjurkan untuk menambah daya tahan tubuh menurut serangan penyakit. Beri obat antibiotic yang poly dijumpai di pasaran dalam burung yang terjangkit
  • MASUK ANGIN
Gejala: Tampak kedinginan, tubuh menggigil serta nir mau berpanduAN BURUNG. Menurunnya nafsu makan, mata selalu tertutup serta tidak bergairah.
Penyebab: Suhu yang berubah men­dadak. Udara cuek lantaran hujan terus-mene­rus dan angin yang berhembus terlalu kencang.
Pencegahan: Beri kerodong serta pene­rangan dalam sang kar apabila terjadi perubahan cuaca. Memperhatikan gizi serta vitamin ma­kanan. Bila terjangkit beri obat antistres atau obat antibiotik lainnya.
  • KEJANG
Gejala: Burung akan berada pada lantai dasar sangkar saat terjadi kejang-kejang lantaran nir bisa bertengger. Kondisi tubuh lemas dan otot-otot kaku. Bila sanggup bertengger posisinya akan mengggantung dengan ke­pala dibawah karena tubuh nir bisa tegak serta tubuh sempoyongan.
Penyebab: Rusaknya sel-sel syaraf pada otak karena kekurangan vitamin B serta E.
Pencegahan: Beri vitamin atau pelengkap tambahan dalam sajian pakan dan minum. Untuk pengobatan sanggup diberi obat antibiotik dalam air minumnya. Jika nir bisa meminum sendiri bantu menggunakan memakai pipet. Perhatikan hidangan pakan setiap hari dengan hidangan seimbang.
  • TETELO
Gejala: Leher miring atau berputar, kepala acapkali berputar-putar, keseimbangan tubuh hilang hingga sempoyongan, batuk, bernafas dengan bunyi mengorok, sesak nafas, dari lubang ekspresi keluar cairan kental (ngiler), lesu, tubuh gemetar, nafsu makan nir terdapat, bulu berdiri, pucat, kotoran cair berwarna putih kehijauan dan sayap dan kaki lumpuh. Keadaan parah akan membuahkan burung meninggal.
Penyebab: Virus New Castle Disease yang menyerang alat pernafasan, jaringan syaraf dan pencernaan.

Related Posts

0 Response to "MACAMMACAM JENIS PENYAKIT BURUNG DAN PENCEGAHANNYA"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel