MACAMMACAM JENIS PENYAKIT BURUNG DAN PENCEGAHANNYA
January 09, 2019
Add Comment
Macam-macam Jenis Penyakit burung serta Pencegahannya
Berikut ini ada beberapa jenis penyakit yang kerap menyerang burung dan perlu diketahui panduAN BURUNGmania semoga sanggup melaksanakan pencegahan lebih dini
- STRES BURUNG
Gejala: Bulu berdiri, kepala ditaruh pada pundak, mata sayup, kotoran nir normal, tubuh lemas, tampak gundah, terlihat tegang, nir mau berpanduAN BURUNG, tubuh kurus lantaran tidak mau makan, mencabuti sendiri bulu-bulunya serta menyendiri atau panik dengan berperilaku menabrak-nabarak kandang.
Penyebab: Perubahan lingkungan pada tempat tinggal, perubahan cuaca secara mendadak, sangkar jatuh dan mendengar bunyi gaduh atau terkejut.
Pencegahan: Mengkerodong kandang waktu pada perjalanan atau jika terjadi perubahan cuaca. Bila berpindah lingkungan tempatkan oleh kar pada daerah yg sepi dan jangan sampai terusik. Bila terlanjur stres, beri vitamin anti stres pada minumnya dan penambahan extra fooding pada hidangan pakannya.
- BERAK PUTIH
Gejala: Nafsu makan berkurang, tubuh lesu, mencret/berak menggunakan kotoran berrona putih cair.
Penyebab: Kebersihan pakan dan minum kurang terjaga, sanitasi wilayah tinggal kurang baik, hidangan pakan yang galat serta perubahan cuaca mendadak.
Pencegahan: Menjaga kebersihan serta sanitasi daerah tinggal serta sumbangan vitamin secara rutin. Meneliti kondisi pakan dan minum secara teratur. Mewaspadai perubahan cuaca secara datang-datang menggunakan memindah atau menutupi kandang dengan kerodong. Jika terlanjur menyerang bisa diobati menggunakan obat anti mencret buat burung yg banyak terjual di pasaran.
- KAKI BENGKAK ( BUBUL)
Gejala: Penyakit ini gampang dikenali. Kaki burung yang terjangkit akan terlihat benjol kecil yang semakin usang akan membesar dan mengeras.
Penyebab: Luka akhir patukan atau terkena benda tajam yang tidak segera diobati. Kebersihan serta syarat sangkar dan pangkringan yg kurang terjaga.
Pencegahan: Menjaga kebersihan olehkar secara rutin dan memperhatikan kondisi kandang dengan menghaluskan bagian-bagian yang terlihat kasar atau tajam. Apabila terdapat sedikit luka di kaki segera dikompres menggunakan air hangat secara rutin hingga sembuh. Jika terlihat membengkak, sudet/potong potongan yang abses menggunakan pisau atau silet lalu keluarkan cairan yg terdapatdalam benjolan. Selanjutnya luka bisa diobati menggunakan obat pembersih luka (Betadine, dll)
- KUKU/PARUH PANJANG
Gejala: Gerakan burung tidak lincah lantaran kuku memanjang. Kesulitan mengambil makanan atau minum lantaran paruh memanjang.
Penyebab: Pada sebagian jenis burung ibarat punglor akan mengalami proses alamiah menggunakan memanjangnya paruh serta kuku secara bersiklus.
Pencegahan: Bisa dipotong dengan gunting yang tajam. Perhatikan ketika memotong, jangan sampai terkena paruh atau kuku yg ada pembuluh darah.
- PILEK
Gejala: Sering menggeleng-gelengkan kepala buat membuang cairan (ingus) pada terusan pernafasannya. Mulut seringkali terbuka sebagai usaha untuk bernafas, mata basah serta tampak indolen serta lemah.
Penyebab: Kondisi burung nir fit karena perubahan suhu secara mendadak. Terlalu usang dimandikan. Kondisi pakan atau minum yang terserang virus influenza. Penyakit ini mampu menular melalui udara, kuliner atau minuman.
Pencegahan: Menambah hidangan gizi dan extra fooding pada pakan. Jangan memandikan burung terlalu usang atau secukupnya saja. Mengisolir burung yg terserang berdasarkan burung lainnya. Apabila terkena pilek, obati dengan obat yang mengandung antibiotic serta rangsang nafsu makan dengan vitamin tambahan.
- RADANG MATA
Gejala: Mata abses serta selalu basah hingga mengering yg membuahkan mata tertutup.
Penyebab: Debu, pasir, asap serta lingkungan yg kurang sehat.
Pencegahan: Hindari sangkar dari terpaan angin serta asap. Bila terkena mampu diobati dengan salep mata (Auromycin) atau diberi kapsul sakit mata buat burung (Terafit).
- RONTOK BULU ( NGURAK )
Gejala: Rontok bulu adalah proses alamiah dalam hampir seluruh jenis burung. Jika rontok bulu bukan secara alami burung akan terlihat malas bergerak, nir mau berpanduAN BURUNG, tidak lincah dan nafsu makan menurun sampai lesu.
Penyebab: Stres berat, gangguan kutu, tungau atau gurem yang terasa gatal sampai burung mematuk-matuk sendiri bulunya. Ku-rang vitamin dan protein. Bentuk sangkar yang kurang sempurna (terlalu kecil/besar ) atau gangguan fauna lain sampai burung menjadi ketakutan serta menabrak-nabrak kandang.
Pencegahan: Menciptakan suasana lingkungan yg damai bagi burung. Menjaga kebersihan sangkar serta menata konstruksi sangkar. Apabila burung mulai ngurak karena kutu, hilangkan dengan bedak deodoran yg ditaburkan diseluruh tubuh burung atau menyemprot kandang menggunakan pembasmi kuman. Agar bulu cepat tumbuh balik beri vitamin serta gizi lebih dalam sajian pakan.
- ASPERGILOSIS
Gejala: Sesak nafas, bunyi serak serta tubuh lemas atau indolen. Jika menyerang mata, mata akan bengkak. Bila menyerang kulit akan terlihat bopeng-bopeng ibarat koreng.
Penyebab: Jamur Aspergillus yang berkembang biak pada kandang sehingga olehkar lembab. Pakan lembab, air minum jarang diganti dan tumpukan kotoran karena olehkar jarang dibersihkan.
Pencegahan: Menjaga kebersihan sangkar secara rutin. Mengganti pakan dan air minum setiap hari. Memberikan cukup sinar matahari pada burung dan sangkar. Menyemprot sangkar menggunakan anti kuman secara terencana.
- BRONCHITIS
Gejala: Paruh seringkali terbuka menjadi usaha buat bernafas. Kepala menggeleng ke kanan serta kiri untuk menghilangkan cairan (ingus) dalam hidung. Nafas tersenggal-sengal disertai batuk burung dan bersin-bersin. Suara panduAN BURUNG parau serta tubuh lemas. Waktu bernafas terdengar suara ibarat mengorok.
Penyebab: Virus yang mudah menular karena cuaca lembab dan sirkulasi udara yg buruk pada sangkar.
Pencegahan: Tempatkan kandang pada ruangan bersirkulasi udara normal. Punglor memang menyukai udara cuek tetapi bukan berarti lembab. Bersihkan sangkar, wilayah makan serta minum dan peralatan kandang lainnya secara teratur, apabila perlu semprot menggunakan cairan antiseptik sebelum dipakai. Bila terjangkit sanggup diobati menggunakan obat antibiotik dan pembeian vitamin tambahan buat menambah nafsu makan.
- CACINGAN
Gejala: Muka pucat, kekurangan darah, baserta lemas serta lesu, nafsu makan berkurang, bulu mudah rontok dan kusam, kotoran encer atau sulit buang kotoran dan masih ada cacing pada kotoran. Jika terlihat parah akan mengakibatkan lumpuh dalam burung.
Penyebab: Cacing Ascaris yang hidup parasit pada usus burung. Kebersihan sangkar dan perlengkapannya yang kurang terjaga.
Pencegahan: Isolir burung yang terkena cacingan dalam sangkar karantina serta beri lampu semoga hangat. Kotoran jangan dibiarkan menumpuk dan acapkali menjemur kandang pada sinar matahari pribadi. Memberi obat anti cacing atau pemanis penguat tubuh untuk burung yg terjangkit.
- COCCIDIOSIS
Gejala: Mata sulit terbuka dan terlihat mengantuk. Senng berdiam diri pada pojok sangakar atau pangkringan. Berat tubuh merosot karena hilang nafsu makan. Bulu kusam serta sayap mengantung. Kotoran encer dan berwarna merah karena tercampur darah.
Penyebab: Bakteri Protozoa Coccidaeyang hayati pada dinding usus halus sampai menyebabkan indera pencernaan luka dan mengeluarkan darah yg bercampur menggunakan kotoran ketika keluar. Penularan bisa melalui udara, pakan, minum atau hubungan pribadi.
Pencegahan: Segera mengisolir burung bersama sangkar. Jangan memperlihatkan pakan atau minum terlalu lama hingga basi. Menyemprot kandang gres menggunakan antiseptik sebelum dipakai. Jika terkena basil ini beri obat antiseptik secara rutin hingga sembuh. Pengobatan bisa melalui penyuntikan atau air minum dalam burung.
- CACAR BURUNG ( DIFTERI)
Gejala: Ada 4 macam pertanda-indikasi klinis dalam punglor yg terserang cacar burung, merupakan septikimia, sesak nafas, cacar kulit dan membran mukosa. Gejala septikimia burung akan mengalami keracunan darah yang mengakibatkan simpulan hayati setelah 2-3 jam terinfeksi. Gejala sesak nafas burung akan menggeleng-gelengkan kepalanya untuk mengeluarkan lender berdasarkan terusan pernafasannya. Nafas akan tersengal-sengal, suara serak serta bersin-bersin.
Gejala cacar kulit merupakan Difteri kronis menggunakan karakteristik terdapat bintik-bintik bernanah pada sudut paruh serta kurang lebih mata yg apabila pecah akan mengeluarkan cairan bercampur darah. Setelah mengering akan membekas ibarat bopeng/ koreng. Mata akan berlendir dan bernanah sampai abses serta balasannya buta.
Gejala membran mukosa berupa luka atau cacar yang terjadi pada mata atau paruh.
Penyebab: Kebersihan sangkar, pakan serta minum yg buruk. Penularannya melalu kontak dengan burung lain ibarat daerah mandi atau sangkar yang sama dengan burung yang terkena penyakit.
Pencegahan: Jangan mencampur burung menggunakan burung yang terserang. Menjaga pakan serta minum semoga tidak tercemar. Kebersihan lingkungan kurang lebih sangkar perlu dijaga. Jika terserang, bersihkan luka cacar menggunakan air matang, kemudian obati dengan Iodium + Glisein (1:2). Untuk mata yg lengket bersihkan dengan asam borak (dua%), usap menggunakan kain lembut perlahan-huma. Beri vitamin tambahan dalam pakan buat memulihkan stamina.
- KOLERA
Gejala: Nafsu makan nir ada dan lesu. Sering mencret menggunakan rona kotoran berdasarkan putih menjadi kuning kemudian hijau. Tampak cairan menetes dari hidung atau paruh. Kejang-kejang, mengorok, lumpuh atau mendadak meninggal tanpa ada pertanda-indikasi sebelumnya.
Penyebab: Disebabkan sang bakteri. Penularan mampu melalui burung lain, sangkar kotor atau perubahan cuaca secara datang-datang.
Pencegahan: Kebersihan kandang, wilayah makan dan minum perlu diperhatikan. Pemberian vitamin tambahan, gizi berlebih dan protein tinggi dianjurkan buat menambah daya tahan tubuh menurut agresi penyakit. Beri obat antibiotic yg poly dijumpai pada pasaran pada burung yg terjangkit
- MASUK ANGIN
Gejala: Tampak kedinginan, tubuh menggigil dan tidak mau berpanduAN BURUNG. Menurunnya nafsu makan, mata selalu tertutup dan tidak bergairah.
Penyebab: Suhu yg berubah mendadak. Udara cuek karena hujan terus-menerus serta angin yg berhembus terlalu kencang.
Pencegahan: Beri kerodong serta penerangan dalam sang kar bila terjadi perubahan cuaca. Memperhatikan gizi dan vitamin makanan. Bila terjangkit beri obat antistres atau obat antibiotik lainnya.
- KEJANG
Gejala: Burung akan berada di lantai dasar sangkar waktu terjadi kejang-kejang lantaran nir sanggup bertengger. Kondisi tubuh lemas serta otot-otot kaku. Bila sanggup bertengger posisinya akan mengggantung dengan kepala dibawah lantaran tubuh nir mampu tegak dan tubuh sempoyongan.
Penyebab: Rusaknya sel-sel syaraf dalam otak lantaran kekurangan vitamin B dan E.
Pencegahan: Beri vitamin atau pemanis tambahan dalam hidangan pakan serta minum. Untuk pengobatan sanggup diberi obat antibiotik pada air minumnya. Jika nir mampu meminum sendiri bantu menggunakan memakai pipet. Perhatikan sajian pakan setiap hari menggunakan sajian seimbang.
- TETELO
Gejala: Leher miring atau berputar, ketua tak jarang berputar-putar, keseimbangan tubuh hilang hingga sempoyongan, batuk, bernafas menggunakan suara mengorok, sesak nafas, berdasarkan lubang lisan keluar cairan kental (ngiler), lesu, tubuh gemetar, nafsu makan tidak ada, bulu berdiri, pucat, kotoran cair berwarna putih kehijauan dan sayap dan kaki lumpuh. Keadaan parah akan mengakibatkan burung mangkat .
Penyebab: Virus New Castle Disease yang menyerang alat pernafasan, jaringan syaraf dan pencernaan.
0 Response to "MACAMMACAM JENIS PENYAKIT BURUNG DAN PENCEGAHANNYA"
Post a Comment