MAKANAN YANG MANIS UNTUK DIKONSUMSI MERPATI
January 09, 2019
Add Comment
Setiap jenis makanan merpati, baik yg sengaja kita berikan pada merpati juga yang diperolehnya sendiri, mengandung unsur-unsur nutrisi (zat gizi) yang konsentrasinya sangat bervariasi, tergantung dalam jenis, macam dan keadaan materi makanan tadi yg secara kompak akan menghipnotis tekstur dan strukturnya. Unsur nutrisi ( zat gizi) yg terkandung di dalam materi kuliner secara umum terdiri atas air, protein, lemak, karbohidrat , mineral dan vitamin.
Setelah dikonsumsi sang merpati, setiap unsur nutrisi (zat gizi) berperan sinkron dengan fungsinya terhadap tubuh merpati untuk mempertahankan hayati serta berproduksi secara normal. Tinggi rendah konsumsi pakan dalam merpati sangat ditentukan sang faktor eksternal (lingkungan) serta faktor internal (syarat merpati itu sendiri).
a) Temperatur Lingkungan
Merpati dalam kehidupannya menghendaki temperatur lingkungan yang sesuai dengan kehidupannya, baik dalam keadaan sedang berproduksi maupun tidak. Kondisi lingkungan tersebut sangat bervariasi serta dekat kaitannya dengan syarat merpati yg bersangkutan yang meliputi jenis merpati, umur, tingkat kegemukan, bobot badan, keadaan penutup tubuh (kulit, bulu), taraf produksi dan taraf kehilangan panas tubuhnya akhir impak lingkungan.
Apabila terjadi perubahan kondisi lingkungan hidupnya, maka akan terjadi jua perubahan konsumsi pakannya. Konsumsi pakan merpati umumnya menurun sejalan dengan kenaikan temperatur lingkungan. Makin tinggi temperatur lingkungan hidupnya, maka tubuh merpati akan terjadi kelebihan panas, sebagai akibatnya kebutuhan terhadap pakan akan turun. Sebaliknya, dalam temperatur lingkungan yang lebih rendah, merpati akan membutuhkan pakan sebab merpati membutuhkan embel-embel panas. Pengaturan panas tubuh serta pembuangannya pada keadaan kelebihan panas dilakukan merpati dengan cara radiasi, konduksi, konveksi dan evaporasi.
b) Palatabilitas
Palatabilitas merupakan sifat performansi bahan-bahan pakan sebagai akhir berdasarkan keadaan fisik serta kimiawi yg dimiliki sang bahan-bahan pakan yg dicerminkan sang organoleptiknya ibarat kenampakan, bau, rasa (hambar, asin, manis, getir), tekstur serta temperaturnya. Hal inilah yang menumbuhkan daya tarik serta merangsang merpati buat mengkonsumsinya.
c) Selera
Selera sangat bersifat internal, namun dekat kaitannya menggunakan keadaan “lapar”. Pada merpati , kesukaan merangsang pusat saraf (hyphotalamus) yg menstimulasi keadaan lapar. Merpati akan berusaha mengatasi kondisi ini dengan cara mengkonsumsi pakan. Dalam hal ini, kadang kala terjadi kelebihan konsumsi (overat) yang membahayakan merpati itu sendiri.
d) Status fisiologi
Status fisiologi merpati ibarat umur, jenis kelamin, kondisi tubuh (contohnya bunting atau dalam keadaan sakit) sangat mempengaruhi konsumsi pakannya.
e) Konsentrasi Nutrisi
Konsentrasi nutrisi yang sangat kuat terhadap konsumsi pakan yaitu konsentrasi energi yang terkandung pada dalam pakan. Konsentrasi energi pakan ini berbanding terbalik dengan taraf konsumsinya. Makin tinggi konsentrasi energi di dalam pakan, maka jumlah konsumsinya akan menurun. Sebaliknya, konsumsi pakan akan semakin tinggi jika konsentrasi energi yg dikandung pakan rendah.
f) Bentuk Pakan
Merpati lebih menyukai pakan bentuk butiran (pakan yang dibentuk pellet atau dipotong) dengan ukuran partikel yg lebih mudah dikonsumsi dan dicerna.
g) Bobot Tubuh
Bobot tubuh merpati berbanding lurus dengan tingkat konsumsi pakannya. Makin tinggi bobot tubuh, makin tinggi pula taraf konsumsi terhadap pakan. Meskipun demikian, kita perlu mengetahui satuan keseragaman berat tubuh merpati yg sangat bervariasi. Hal ini bisa dilakukan dengan cara mengestimasi berat badannya, lalu dikonversikan menjadi “berat tubuh metabolis” yg merupakan bobot tubuh merpati tersebut.
Berat tubuh merpati sanggup diketahui dengan indera timbang. Dalam praktek pada lapangan, berat tubuh merpati sanggup diukur dengan cara mengukur panjang tubuh dan lingkar dadanya. Kemudian berat tubuh diukur menggunakan menggunakan formula:
Berat tubuh = Panjang tubuh (inci) x Lingkar Dada2 (inci) / 661
Berat tubuh metabolis (bobot tubuh) mampu dihitung dengan cara menaikkan berat tubuh dengan nilai 0,75.
Berat Badan Metabolis = (Berat Badan)0,75
Kebutuhan pakan yg bergizi banding bobot tubuh merpati lebih kurang kurang lebih 25 g/kg.
Dasar persyaratan gizi merpati yaitu protein, energi (yg terbaik yaitu asal karbohidrat serta lemak) mineral serta vitamin. Semua gizi ini ditemukan di semua biji-bijian yang digunakan buat pakan merpati namun perbedaannya yaitu dalam jumlah nutrisi yang dibutuhkan oleh merpati buat setiap syarat/keadaan.
Saat pembiakan atau syarat ternak/pembiakan diharapkan protein yang lebih tinggi dibanding kebutuhan karbohidrat.
Saat training atau balap dibutuhkan energy/karbohidrat yg lebih tinggi, daftar persentase mineral/grit ,vitamin serta serat dalam pakan jua harus didaftar dalam urutan peringkat utama menurut materi campuran pakan merpati.
Beberapa asal karbohidrat serta lemak yg terbaik sanggup diperoleh menurut jagung, ketan hitam, beras merah,beras putih,kenari seed,millet,dll. Beberapa sumber protein terbaik sanggup diperoleh berdasarkan kacang-kacangan ibarat kedelai,kacang hijau,kacang merah,dll. Mineral/grit,vitamin dan serat diadaptasi menggunakan syarat serta kebutuhan dari merpati.
(Sumber: tritunggalpigeonfarm.blogspot.com)
Setelah dikonsumsi sang merpati, setiap unsur nutrisi (zat gizi) berperan sinkron dengan fungsinya terhadap tubuh merpati untuk mempertahankan hayati serta berproduksi secara normal. Tinggi rendah konsumsi pakan dalam merpati sangat ditentukan sang faktor eksternal (lingkungan) serta faktor internal (syarat merpati itu sendiri).
a) Temperatur Lingkungan
Merpati dalam kehidupannya menghendaki temperatur lingkungan yang sesuai dengan kehidupannya, baik dalam keadaan sedang berproduksi maupun tidak. Kondisi lingkungan tersebut sangat bervariasi serta dekat kaitannya dengan syarat merpati yg bersangkutan yang meliputi jenis merpati, umur, tingkat kegemukan, bobot badan, keadaan penutup tubuh (kulit, bulu), taraf produksi dan taraf kehilangan panas tubuhnya akhir impak lingkungan.
Apabila terjadi perubahan kondisi lingkungan hidupnya, maka akan terjadi jua perubahan konsumsi pakannya. Konsumsi pakan merpati umumnya menurun sejalan dengan kenaikan temperatur lingkungan. Makin tinggi temperatur lingkungan hidupnya, maka tubuh merpati akan terjadi kelebihan panas, sebagai akibatnya kebutuhan terhadap pakan akan turun. Sebaliknya, dalam temperatur lingkungan yang lebih rendah, merpati akan membutuhkan pakan sebab merpati membutuhkan embel-embel panas. Pengaturan panas tubuh serta pembuangannya pada keadaan kelebihan panas dilakukan merpati dengan cara radiasi, konduksi, konveksi dan evaporasi.
b) Palatabilitas
Palatabilitas merupakan sifat performansi bahan-bahan pakan sebagai akhir berdasarkan keadaan fisik serta kimiawi yg dimiliki sang bahan-bahan pakan yg dicerminkan sang organoleptiknya ibarat kenampakan, bau, rasa (hambar, asin, manis, getir), tekstur serta temperaturnya. Hal inilah yang menumbuhkan daya tarik serta merangsang merpati buat mengkonsumsinya.
c) Selera
Selera sangat bersifat internal, namun dekat kaitannya menggunakan keadaan “lapar”. Pada merpati , kesukaan merangsang pusat saraf (hyphotalamus) yg menstimulasi keadaan lapar. Merpati akan berusaha mengatasi kondisi ini dengan cara mengkonsumsi pakan. Dalam hal ini, kadang kala terjadi kelebihan konsumsi (overat) yang membahayakan merpati itu sendiri.
d) Status fisiologi
Status fisiologi merpati ibarat umur, jenis kelamin, kondisi tubuh (contohnya bunting atau dalam keadaan sakit) sangat mempengaruhi konsumsi pakannya.
e) Konsentrasi Nutrisi
Konsentrasi nutrisi yang sangat kuat terhadap konsumsi pakan yaitu konsentrasi energi yang terkandung pada dalam pakan. Konsentrasi energi pakan ini berbanding terbalik dengan taraf konsumsinya. Makin tinggi konsentrasi energi di dalam pakan, maka jumlah konsumsinya akan menurun. Sebaliknya, konsumsi pakan akan semakin tinggi jika konsentrasi energi yg dikandung pakan rendah.
f) Bentuk Pakan
Merpati lebih menyukai pakan bentuk butiran (pakan yang dibentuk pellet atau dipotong) dengan ukuran partikel yg lebih mudah dikonsumsi dan dicerna.
g) Bobot Tubuh
Bobot tubuh merpati berbanding lurus dengan tingkat konsumsi pakannya. Makin tinggi bobot tubuh, makin tinggi pula taraf konsumsi terhadap pakan. Meskipun demikian, kita perlu mengetahui satuan keseragaman berat tubuh merpati yg sangat bervariasi. Hal ini bisa dilakukan dengan cara mengestimasi berat badannya, lalu dikonversikan menjadi “berat tubuh metabolis” yg merupakan bobot tubuh merpati tersebut.
Berat tubuh merpati sanggup diketahui dengan indera timbang. Dalam praktek pada lapangan, berat tubuh merpati sanggup diukur dengan cara mengukur panjang tubuh dan lingkar dadanya. Kemudian berat tubuh diukur menggunakan menggunakan formula:
Berat tubuh = Panjang tubuh (inci) x Lingkar Dada2 (inci) / 661
Berat Badan Metabolis = (Berat Badan)0,75
Kebutuhan pakan yg bergizi banding bobot tubuh merpati lebih kurang kurang lebih 25 g/kg.
Dasar persyaratan gizi merpati yaitu protein, energi (yg terbaik yaitu asal karbohidrat serta lemak) mineral serta vitamin. Semua gizi ini ditemukan di semua biji-bijian yang digunakan buat pakan merpati namun perbedaannya yaitu dalam jumlah nutrisi yang dibutuhkan oleh merpati buat setiap syarat/keadaan.
Saat pembiakan atau syarat ternak/pembiakan diharapkan protein yang lebih tinggi dibanding kebutuhan karbohidrat.
Saat training atau balap dibutuhkan energy/karbohidrat yg lebih tinggi, daftar persentase mineral/grit ,vitamin serta serat dalam pakan jua harus didaftar dalam urutan peringkat utama menurut materi campuran pakan merpati.
Beberapa asal karbohidrat serta lemak yg terbaik sanggup diperoleh menurut jagung, ketan hitam, beras merah,beras putih,kenari seed,millet,dll. Beberapa sumber protein terbaik sanggup diperoleh berdasarkan kacang-kacangan ibarat kedelai,kacang hijau,kacang merah,dll. Mineral/grit,vitamin dan serat diadaptasi menggunakan syarat serta kebutuhan dari merpati.
(Sumber: tritunggalpigeonfarm.blogspot.com)
0 Response to "MAKANAN YANG MANIS UNTUK DIKONSUMSI MERPATI"
Post a Comment