MANTENAN SEMAKIN DIGEMARI

Burung Mantenan atau burung sepah kini semakin poly dilirik menjadi burung masteran dikarenakan suaranya yang tajam dan cocok buat dijadikan menjadi burung masteran. Berikut ini adalah beberapa jenis dari burung mantenan atau sepah ini :
  1. Sepah padang (Pericrocotus divaricatus)
    Dahi putih; tunggir abu-abu; nir ada garis di sayap.
  2. Sepah mini (Pericrocotus cinnamomeus)
    Jantan – kepala serta mantel abu-abu; perut jingga.
    Betina – lebih pucat menurut jantan; dada keputih-putihan.
  3. Sepah tulin (Pericrocotus igneus)
    Lebih kecil berdasarkan Sepah hutan; pada bulu sekundernya nir ada bercak warna kedua. Betina: lebih jingga.
  4. Sepah dagu-kelabu (Pericrocotus solaris)
    Jantan: sisi kepala dan tenggorokan abu-abu.
    Betina: sisi ketua abu-abu; tidak terdapat rona kuning pada dahi.
  5. Sepah gunung (Pericrocotus miniatus)
    Jantan: tenggorokan hitam; pada sayap masih ada bercak tunggal merah.
    Betina: mantel serta mukanya kemerahan.
  6. Sepah hutan (Pericrocotus flammeus)
    Lebih akbar berdasarkan Sepah tulin; terdapat bercak rona ke 2 dalam bulu sekunder.
    Betina: lebih kuning dari Sepah tulin.


Berikut ini merupakan deskripsi serta daerah penyebaran berdasarkan masing-masing jenis burung sepah ataupun burung mantenan ini :

1. SEPAH PADANG (Pericrocotus divaricatus)

Inggris: Ashy Minivet
Melayu: Burung Mas Padang
Deskripsi: 
Burung sepah berukuran besar (20 cm), berwarna hitam, abu-abu, serta putih spesial . Perbedaamaya dengan burung kapasan yaitu ukuran lebih besar serta nir terdapat garis sayap, dengan Bentet-kedasi yaitu tubuh bagian bawah yang putih serta tunggir abu-abu. 
Jantan mempunyai topi, setrip mata, serta bulu terbang hitam, serta permukaan abu-abu dan bagian bawah putih. 
Betina lebih pucat serta lebih abu-abu.
Iris coklat, paruh hitam, kaki hitam.

Suara: Getaran gemerincing yg dikeluarkan sewaktu terbang.
Penyebaran dunia: 
Asia timur laut dan Cina timur. Pada musim dingin, bermigrasi ke selatan hingga Asia tenggara, Filipina, dan Sunda Besar.
Penyebaran lokal serta status: Tercatat di Sumatera serta Kalimantan bagian utara. Pengunjung tidak permanen di dataran rendah pesisir, jarang ditemukan pada ketinggian lebih menurut 900 m.
Kebiasaan: Memburu serangga dalam tajuk pohon. Sewaktu terbang, kurang terlihat mencolok dibandingkan menggunakan burung sepah yg berwarna terperinci. Membentuk grup hingga 15 ekor.

2. SEPAH KECIL (Pericrocotus cinnamomeus)

(Inggris: Small Minivet)
Deskripsi: Berukuran kecil (15 cm), berwarna abu-abu, merah, serta hitam. Perbedaannya dengan burung sepah lain merupakan kepala serta mantel jantan abu-abu dan tubuh bagian bawah betina keputih-putihan serta lebih buram.
Iris coklat, paruh hitam, kaki hitam.
Suara: Bernada tinggi, berdering “tsyi-tsyi-tsyi-tsyi”, merupakan panggilan di antara anggota kelompok. `
Penyebaran global: India, Asia tenggara (kecuali Semenanjung Malaysia), Kalimantan,jawa, serta Bali.
Penyebaran lokal dan status: Status di Kalimantan tidak diketahui. Pada akhir abad yg lalu, seekor dikoleksi pada Kalimantan selatan, mungkin merupakan pengembara berdasarkan Jawa. Penghuni tetap pada Jawa dan Bali, tersebar luas serta cukup generik masih ada di dataran rendah. Di Sumatera dan Kalimantan, digantikan keberadaannya oleh Sepah tulin.
Kebiasaan: Lebih menyukai hutan terbuka, hutan mangrove, tanah pertanian, serta pedesaan. Terbang pada gerombolan kecil yg aktif serta ribut, mencari makan pada zenit pohon-pohon yg tinggi.

3. SEPAH TULIN (Pericrocotus igneus)

Inggris : Fierv Minivet; 
Melayu: Burung Mas Tulin
Deskripsi: 
Burung sepah berukuran mini (15 cm), berwarna merah padam serta hitam. Jantan merah terperinci dengan kepala, punggung, sayap, serta tengah ekor hitam mengkilap dan sapuan jingga dalam perut dan sisi ekor. Pada betina, ketua dan punggung abu-abu, muka dan tubuh bagian bawah kuning, berubah menjadi jingga dalam epilog bawah ekor dan tunggir.
Iris coklat, paruh hitam, kaki hitam.
Suara: 
Meninggi, merdu “swii-iit”.
Penyebaran global: P
alawan, Semenanjung Malaysia, Sumatera, dan Kalimantan.

Penyebaran lokal dan status: 
Penetap di Sumatera (termasuk pulau-pulau di sekitarnya) dan Kalimantan. Ditemukan di hutan mangrove serta hutan-hutan sampai ketinggian 200 m di Sumatera.
Kebiasaan: Seperti burung sepah yg lain.
Catatan: Beberapa ahli burung memperlakukan burung ini sebagai ras dari Sepah mini .



4. SEPAH DAGU-KELABU (Pericrocotus solaris)

Inggris: Grey-chinned Minivet; 
Melayu: Burung Mas Dagu Abu-abu
Deskripsi: 
Burung sepah berukuran sedang (17 cm), berwarna merah atau kuning. Jantan berwarna merah, perbedaannya menggunakan burung sepah lain yaitu tenggorokan dan epilog indera pendengaran yg abu-abu gelap suram. Betina berwarna kuning, karakteristik utamanya yaitu nir ada warna kuning dalam dahi, penutup telinga, serta tenggorokan.
Iris coklat gelap, paruh hitam, kaki hitam.
Suara: 
Lembut, sedikit parau “tsii-sip”.
Penyebaran dunia: 
Himalaya, Cina selatan, Asia tenggara, Semenanjung Malaysia, Sumatera, serta Kalimantan.


Penyebaran lokal serta status: Penghuni permanen yg generik pada pegunungan Sumatera dan Kalimantan bagian utara (dari G. Kinabalu ke selatan hingga Liang Kubung serta Penrissen), pada hutan-hutan pada ketinggian antara 1.200-2.000 m.
Kebiasaan: Seperti burung sepah yg lain.

5. SEPAH GUNUNG (Pericrocotus miniatus)

Inggris: Sunda Minivet
Deskripsi: 
Burung sepah berukuran akbar (19 cm), berwarna merah dan hitam dengan ekor panjang. Ciri-ciri betina adalah kombinasi kepala hitam, ekor sangat panjang, dan tidak terdapat warna merah pada bulu sektmder. Betina cukup unik menggunakan rona bulu hitam dan merah misalnya jantan, rona merah meliputi tenggorokan, dagu, dan dahi, dan mantel yg kemerahan.
Iris coklat, paruh hitam, kaki hitam.
Suara: 
Keras bergetar “cii-cii-cii” atau suara keras berkepanjangan “tsrii-ii”.
Penyebaran dunia: 
Endemik pada Sumatera dan jawa.


Penyebaran lokal serta status: Pegunungan di Sumatera (Leuser dan sepanjang Bukit Barisan hingga Dempu) dan jawa. Umum terdapat di hutan pegunungan pada ketinggian 1.200-2.400 m. Di Bali tidak tercatat.
Kebiasaan: Hidup pada grup besar sampai berjumlah 30 ekor. Sering mengunjungi puncak -puncak pohon pada dalam dan di dekat hutan utama serta perkebunan pinus, kadang-kadang mengunjungi huma pertanian.

6. SEPAH HUTAN (Pericrocotus flammeus)

Inggris: Scarlet Minivet; 
Melayu: Burung Mas Belukar
Deskripsi: 
Burung sepah ukuran akbar (19 cm), beraneka rona. Jantan berwarna hitam biru menggunakan dada dan perut merah, begitu pula tungging, sisi terluar bulu ekor, serta dua bercak pada sayap. 
Betina berwarna lebih abu-abu pada punggung. Warna merah pada jantan diganti dengan warna kuning dalam betina, yg melebar sampai tenggorokan, dagu, penutup telinga, dan dahi.
Iris coklat, paruh hitam, kaki hitam.
Suara: 
Lembut “kru-u-u-ti-tip, ti-tirr” atau “herr” berulang, dan suara bernada tinggi “sigit-sigit-sigit”.
Penyebaran dunia: India, Cina selatan, Asia tenggara, Filipina, Semenanjung Malaysia, Sunda Besar, serta Lombok.
Penyebaran lokal dan status: Penghuni tetap di Sumatera (termasuk pulau-pulau pada sekitarnya), Kalimantan (distribusi terpencar tetapi tercatat pada seluruh wilayah), jawa, dan Bali. Secara lokal generik masih ada pada dataran rendah dan perbukitan sampai ketinggian 1.500 m (pada Jawa lebih tinggi lagi).
Kebiasaan: Lebih menyukai hutan primer, berlompatan pada antara puncak pohon berdaun halus, berpasangan atau pada gerombolan . @aries.munandi

sumber : omkicau.com
wikipedia.org
gambar : orientalbirdimages.org

Related Posts

0 Response to "MANTENAN SEMAKIN DIGEMARI"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel