MENGAPA BURUNG BERNYANYI
January 09, 2019
Add Comment
Burung pengicau bisa diibaratkan seperti halnya seorang Penyair dan pula Musisi. Kicauan suaranya adalah salah satu kenyataan yg paling indah yg dihasilkan oleh alam. Dan ini sebagai kenikmatan tersendiri bagi pecinta burung kicauan , Lagu lagu mereka yg terdengar merdu pada pendengaran kita sebenarnya adalah hasil dari 'animal instinct' mereka terhadap predator, pasangannya, dan pula burung sejenisnya buat menerangkan kekuasaan atas wilayahnya. Bila diartikan kedalam bahasa kita, kicauan burung sama menggunakan ' Pergi kau' serta " Datanglah kepadaku'.
Lagu-lagu yg dinyanyikan mereka terbentuk oleh lingkungannya, seperti halnya musisi Rap yang memiliki 'nada intonansi/tune' tidak selaras menggunakan genre musik lainnya, misalnya dangdut dsb. Misalnya burung nightingdale yg menyanyikan lebih dari 300 lagu yang tidak sama dalam setiap kicauannya, Burung kenari sanggup bernyanyi selama 30 dtk dengan menunda nafasnya, Bahkan salah seseorang musisi dari inggris David hindley mengeksperimen suara burung menggunakan memperlambat intonasi kicauannya serta menemukan persamaan antara kicauan menurut burung tersebut dengan orkestra symphoni beethoven kelima.
Rata-homogen burung bernyanyi buat menerangkan 'kepribadian' mereka atau 'buat menarik minat' burung betina serta selain menurut nyanyiannya burung juga mempunyai cara dan gaya yang tidak sinkron pada membuat si betina tertarik.
Lalu bagaimana seekor burung mampu mengeluarkan bunyi kicauan yang begitu kompleks dan mampu bernyanyi nonstop tanpa henti buat menarik nafas...
Kemampuan suara burung asal menurut struktur yg nir biasa menurut organ vokal mereka. Syrinx adalah organ yang menghasilkan bunyi pada burung, ini setara dengan kotak suara menurut manusia. Syrinx berisi selaput yg bergetar dan membuat gelombang bunyi saat udara dari paru-paru melewatinya. Otot-otot kontrol yang lebih jelasnya dari syrinx memproduksi kicauan; ad interim burung dengan system otot vokal yg lebih rumit menghasilkan kicauan-kicauan yg lebih kompleks.
1: last free cartilaginous tracheal ring, 2: tympanum, tiga: first group of syringeal rings, 4: pessulus, lima: membrana tympaniformis lateralis, 6: membrana tympaniformis medialis, 7: second group of syringeal rings, 8: main bronchus, 9: bronchial cartilage
Tidak misalnya halnya kotak suara kita yg terletak pada permukaan trakea, syrinx burung terletak jauh lebih rendah dibawahnya. Dipersimpangan dua saluran udara yg mengara pribadi ke paru-parunya.
Ini berarti bahwa syrinx mempunyai dua asal bunyi potensial, satu pada setiap bronkus, membran yg terpisah dalam setiap bronkus membentuk suara yg terpisah, yang kemudian dicampur saat dimasukan ke pada saluran vokal yg lebih tinggi. Hal ini menandakan bahwa burung bisa membuat suara yg jauh lebih akbar menurut dalam insan biasa.
Waktu terbaik untuk mendengar nyanyian burung adalah pada ketika fajar. Paduan suara saat fajar adalah salah satu keajaiban alam. Burung di seluruh dunia menunjukkan jumlah terbesar menurut aktivitas bernyanyi sekitar fajar, dari hutan hutan di eropa hingga hutan hujan tropis. Tapi mengapa mereka melakukannya masih belum jelas dipahami.
Salah satu alasan yg mungkin adalah bahwa fajar adalah ketika terbaik untuk suara untuk melakukan perjalanan, karena tiupan angin yang sedikit , lebih sedikit noise dan juga gangguan lainnya. Kicauan yg dinyanyikan ketika fajar bisa 20 kali lebih efektif dibandingkan kicauan pada tengah hari.
Dengan berkicau disaat fajar, ketika energi mereka telah terkuras pada malam harinya, burung jantan memberitahukan dalam burung betina bahwa mereka masih tetap fit untuk pembibitan/perkawinan. Burung jantan berkicau buat menerangkan bahwa mereka masih memiliki tenaga yang cukup. Waktu fajar mungkin merupakan waktu yang pas bagi mereka bernyanyi, namun diwaktu itulah kompetisi bernyanyi dimulai. Jadi terdapat poly ke'untungan' bagi mereka bernyanyi dalam waktu yg bhineka setiap harinya, terlebih untuk 2 spesis yang tidak selaras yang mempunyai suara yg hampir mirip.
0 Response to "MENGAPA BURUNG BERNYANYI"
Post a Comment