MENGULIK MASALAH BURUNG CENDET LALU MENGATASINYA
January 09, 2019
Add Comment
Meskipun dikenal menggunakan suaranya yang nyaring dan bervariasi, tetapi cendet sering memberitahuakn konduite yang membuat bingung pemiliknya, terutama jika burung tadi masih berumur muda atau bakalan. Untuk itu, tim agrobur mengajak anda buat mengulik lebih banyak tentang masalah burung cendet dan bagaimana mengatasinya.
Kepala besar , bulu ekor ramping dan bentuk paruh yg berkait membuat penampilan cendet menjadi tampak lebih garang dibandingkan burung peliharaan jenis lainnya. Kondisi tersebut tentu sesuai menggunakan julukannya sebagai burug predator. Di alam liar, spesies ini memang dikenal menjadi hewan pemakan daging.
Berbeda jauh menggunakan penampilannya pada alam, banyak cendet peliharaan yg justru rentan alami beragam perkara yang sanggup mengganggu penampilannya. Umumnya, hal tersebut dipengaruhi oleh pola perawatan, syarat serta umur menurut burung itu sendiri. Berikut rangkuman konflik cendet serta solusi bagaimana mengatasinya.
1. Cendet tak jarang mengembangkan bulunya
Biasanya, burung yg acapkali mengembangkan bulu-bulunya itu merupakan burung yang berada pada syarat kurang fit, sakit atau lantaran suhu dingin. Hal yg sama jua terjadi pada cendet yg sering menyebarkan bulunya. Kurangnya asupan nutrisi terutama menurut pakan tambahan (EF) sebagai keliru satu faktor yg memicu hal tersebut.
Selain faktor tersebut, cendet yg sering dimanja atau digoda tangan pun akan cenderung memiliki perilaku tersebut. Namun biasanya, dilakukan dengan sikap burung yang terus memperhatikan tuannya pada dasar sangkarnya. Sedangkan faktor lain yg mampu memicu konduite tersebut adalah over ereksi.
Solusinya merupakan menggunakan menaruh pakan tambahan yg relatif atau mengakalinya dengan mencampurkan sedikit voer lele/voer ayam yang tinggi kandungan proteinnya ke dalam pakan voernya. Sedangkan dari perawatannya merupakan dengan cara rutin mengerodong sangkarnya dalam malam harinya, terutama supaya burung mendapatkan ketika istirahat yang cukup serta sekali waktu diberikan terapi mandi malam.
2. Cendet tak jarang salto
Salto merupakan salah satu konduite yang paling seringkali ditemui dalam burung cendet. Perilaku jelek ini seringkali menciptakan resah pemiliknya lantaran burung yang jadi berkurang penampilannya. Umumnya salto terjadi akibat faktor kebiasaan (pola perawatan ketika burung pertama kali dirawat) atau sanggup juga dampak syarat over birahi.
Salto atau jungkir-bali pada tenggeran, adalah satu konduite generik yang acapkali ditemui pada burung cendet. Perilaku jelek tadi terkadang membuat resah pemiliknya karena burung yg jadi berkurang penampilannya.
Salto terjadi dampak faktor kebiasaan terutama menurut pola perawaan sejak burung pertama kali dipelihara, atau bisa juga dampak syarat over birahi. Salto bukanlah penyakit, sebagai akibatnya nir terdapat obat yg digdaya untuk mengatasi atau menyembuhkannya. Terapi serta pengobatan yg terdapat kebanyakan waktu ini hanya bersifat mengurangi atau meminimalisir dampaknya saja. Tetapi begitu, apabila dilakukan dengan sungguh-benar-benar maka akbar sekali kemungkinan burung akan kembali normal dan melupakan saltonya itu.
Mengurangi kebiasaan saltonya bisa dilakukan dengan cara:
3. Cendet seringkali bubut bulu
Selain salto, mencabuti bulu atau ciak bulu merupakan perilaku umum lain yg kerap ditemui pada burung cendet. Biasanya hal ini terjadi mampu sangat sering dan menciptakan bulu-bulu pada tubuhnya terutama ekor retan alami kerusakan.
Cabut bulu bisa terjadi dampak beberapa faktor, di antaranya adalah syarat bulu yg terlalu kering, adanya infeksi tungau bulu, burung yang stres atau ngedrop dan burung yg kekurangan mineral.
Solusi mengatasi perkara burung yg selalu cabut bulu antara lain:
3. Cendet sering ngeleper atau getar-getarkan sayap
Ngeleper atau menggetar-getarkan sayapnya serta terkadang disertai dengan bunyi' ngak-ngek-ngok' adalah perilaku yg sangat umum dijumpai pada burung cendet yang masih trotolan atau masih belia. Perilaku tadi umumnya terjadi dampak burung yg merasa belum terpenuhi kecukupan pakan atau gizinya.
Untuk mengatasi kasus tadi, burung diberikan pakan tambahan secukupnya atau lebih poly berdasarkan umumnya. Selain itu pemberian mandi serta jemur secara teratur bisa membantu mengurangi perilaku tadi.
Perilaku ngeleper sporadis terjadi sesudah burung berumur dewasa atau mapan, karenanya sewaktu mereka masih berumur muda itulah anugerah pakan tambahannya harus diberikan pada jumlah yang banyak buat mendukung perkembangannya dan pula membantu menaikkan kecerdasan burung sesudah dewasa.
Selain menurut keempat faktor yang menciptakan burung cendet menunjukkan konduite yang menciptakan gundah pemiliknya itu, masih ada jua beberapa faktor lain yang ada dampak sifat alami atau karakter si burung, yaitu :
A. Cendet yg galak
Cendet yg galak atau selalu mengigit ketika pemiliknya berusaha membarui pakan atau air minumnya umumnya terjadi akibat beberapa faktor, misalnya burung yg memasuki masa kawin / sedang naik birahinya, rawatan yg kurang maksimal terutama sporadis dimandikan serta dijemur, kekurangan nutrisi serta telah menjadi karakter bawaan si burung.
Untuk mengatasinya, silakan buka lagi goresan pena ini dia:
B. Cendet yang terlalu giras
Cendet giras umumnya terjadi lantaran burung tadi didapat dalam syarat masih bakalan atau belia/dewasa hutan. Burung masih mempunyai sifat alami yaitu takut akan predator dan menganggap insan sebagai musuh utamanya.
Untuk mengurangi sifat girasnya itu, maka burung wajib terlebih dahulu dilatih penjinakkan agar mampu lebih mengikuti keadaan dengan manusia serta lingkungan sekitarnya.
C. Cendet jarang bunyi
Burung yg jarang suara umumnya ditimbulkan sang beberapa faktor yg menjadi pemicunya, diantaranya:
Untuk mengatasinya anda bisa mencermati terlebih dahulu apa yang menjadi faktor penyebabnya, sehabis itu baru melakukan tindakan perawatannya.
Sedangkan buat contoh perawatan baku buat mengatasi cendet yg jarang bunyi adalah:
Semoga berguna
Kepala besar , bulu ekor ramping dan bentuk paruh yg berkait membuat penampilan cendet menjadi tampak lebih garang dibandingkan burung peliharaan jenis lainnya. Kondisi tersebut tentu sesuai menggunakan julukannya sebagai burug predator. Di alam liar, spesies ini memang dikenal menjadi hewan pemakan daging.
Berbeda jauh menggunakan penampilannya pada alam, banyak cendet peliharaan yg justru rentan alami beragam perkara yang sanggup mengganggu penampilannya. Umumnya, hal tersebut dipengaruhi oleh pola perawatan, syarat serta umur menurut burung itu sendiri. Berikut rangkuman konflik cendet serta solusi bagaimana mengatasinya.
1. Cendet tak jarang mengembangkan bulunya
Biasanya, burung yg acapkali mengembangkan bulu-bulunya itu merupakan burung yang berada pada syarat kurang fit, sakit atau lantaran suhu dingin. Hal yg sama jua terjadi pada cendet yg sering menyebarkan bulunya. Kurangnya asupan nutrisi terutama menurut pakan tambahan (EF) sebagai keliru satu faktor yg memicu hal tersebut.
Selain faktor tersebut, cendet yg sering dimanja atau digoda tangan pun akan cenderung memiliki perilaku tersebut. Namun biasanya, dilakukan dengan sikap burung yang terus memperhatikan tuannya pada dasar sangkarnya. Sedangkan faktor lain yg mampu memicu konduite tersebut adalah over ereksi.
Solusinya merupakan menggunakan menaruh pakan tambahan yg relatif atau mengakalinya dengan mencampurkan sedikit voer lele/voer ayam yang tinggi kandungan proteinnya ke dalam pakan voernya. Sedangkan dari perawatannya merupakan dengan cara rutin mengerodong sangkarnya dalam malam harinya, terutama supaya burung mendapatkan ketika istirahat yang cukup serta sekali waktu diberikan terapi mandi malam.
2. Cendet tak jarang salto
Salto merupakan salah satu konduite yang paling seringkali ditemui dalam burung cendet. Perilaku jelek ini seringkali menciptakan resah pemiliknya lantaran burung yang jadi berkurang penampilannya. Umumnya salto terjadi akibat faktor kebiasaan (pola perawatan ketika burung pertama kali dirawat) atau sanggup juga dampak syarat over birahi.
Salto atau jungkir-bali pada tenggeran, adalah satu konduite generik yang acapkali ditemui pada burung cendet. Perilaku jelek tadi terkadang membuat resah pemiliknya karena burung yg jadi berkurang penampilannya.
Salto terjadi dampak faktor kebiasaan terutama menurut pola perawaan sejak burung pertama kali dipelihara, atau bisa juga dampak syarat over birahi. Salto bukanlah penyakit, sebagai akibatnya nir terdapat obat yg digdaya untuk mengatasi atau menyembuhkannya. Terapi serta pengobatan yg terdapat kebanyakan waktu ini hanya bersifat mengurangi atau meminimalisir dampaknya saja. Tetapi begitu, apabila dilakukan dengan sungguh-benar-benar maka akbar sekali kemungkinan burung akan kembali normal dan melupakan saltonya itu.
Mengurangi kebiasaan saltonya bisa dilakukan dengan cara:
- Rutin memandikan dalam malam hari.
- Memberikan penghalang seperti tali / karet gelang dalam permukaan sangkarnya.
- Menempatkan beberapa tenggeran menggunakan posisi saling silang.
- Menempatkan burung tersebut pada sangkar yang berukuran besar (sangkar aviary) selama beberapa hari hingga konduite saltonya berkurang.
- Mengurangi pakan tambahannya tetapi burung rutin diberikan multimineral (BirdMineral).
- Untuk perkara salto terparah, mampu diberikan obat khusus syaraf yg banyak dijual pada toko-toko perlengkapan burung peliharaan.
3. Cendet seringkali bubut bulu
Selain salto, mencabuti bulu atau ciak bulu merupakan perilaku umum lain yg kerap ditemui pada burung cendet. Biasanya hal ini terjadi mampu sangat sering dan menciptakan bulu-bulu pada tubuhnya terutama ekor retan alami kerusakan.
Cabut bulu bisa terjadi dampak beberapa faktor, di antaranya adalah syarat bulu yg terlalu kering, adanya infeksi tungau bulu, burung yang stres atau ngedrop dan burung yg kekurangan mineral.
Solusi mengatasi perkara burung yg selalu cabut bulu antara lain:
- Memandikan burung menggunakan sesering mungkin.
- Mengurangi atau menghentikan penjemuran selama masa penyembuhannya.
- Menggunakan obat-obatan yg khusus dibuat untuk mengatasi masalah tungau bulu, dalam masalah ini anda sanggup memakai FreshAves yang sudah terbukti kehandalannya.
- Menempatkan burung di loka yang hening, terutama apabila syarat tadi terjadi dampak burung yang stres atau ngedrop akibat kalah mental.
- Memberikan tambahan multivitamin dan multimineral seperti BirdVit serta BirdMineral untuk mengatasi perkara bubut bulunya itu.
- Jika kondisi terlalu parah buat diatasi, anda sanggup memberikan pengaruh jera dengan mengoleskan bahan-bahan yg tidak disukai cendet pada ekornya, misalnya mengoleskan perasan air kunyit atau bahan lainnya yg menjamin burung enggan melakukan tindakan buruknya itu.
3. Cendet sering ngeleper atau getar-getarkan sayap
Ngeleper atau menggetar-getarkan sayapnya serta terkadang disertai dengan bunyi' ngak-ngek-ngok' adalah perilaku yg sangat umum dijumpai pada burung cendet yang masih trotolan atau masih belia. Perilaku tadi umumnya terjadi dampak burung yg merasa belum terpenuhi kecukupan pakan atau gizinya.
Untuk mengatasi kasus tadi, burung diberikan pakan tambahan secukupnya atau lebih poly berdasarkan umumnya. Selain itu pemberian mandi serta jemur secara teratur bisa membantu mengurangi perilaku tadi.
Perilaku ngeleper sporadis terjadi sesudah burung berumur dewasa atau mapan, karenanya sewaktu mereka masih berumur muda itulah anugerah pakan tambahannya harus diberikan pada jumlah yang banyak buat mendukung perkembangannya dan pula membantu menaikkan kecerdasan burung sesudah dewasa.
Selain menurut keempat faktor yang menciptakan burung cendet menunjukkan konduite yang menciptakan gundah pemiliknya itu, masih ada jua beberapa faktor lain yang ada dampak sifat alami atau karakter si burung, yaitu :
A. Cendet yg galak
Cendet yg galak atau selalu mengigit ketika pemiliknya berusaha membarui pakan atau air minumnya umumnya terjadi akibat beberapa faktor, misalnya burung yg memasuki masa kawin / sedang naik birahinya, rawatan yg kurang maksimal terutama sporadis dimandikan serta dijemur, kekurangan nutrisi serta telah menjadi karakter bawaan si burung.
Untuk mengatasinya, silakan buka lagi goresan pena ini dia:
B. Cendet yang terlalu giras
Cendet giras umumnya terjadi lantaran burung tadi didapat dalam syarat masih bakalan atau belia/dewasa hutan. Burung masih mempunyai sifat alami yaitu takut akan predator dan menganggap insan sebagai musuh utamanya.
Untuk mengurangi sifat girasnya itu, maka burung wajib terlebih dahulu dilatih penjinakkan agar mampu lebih mengikuti keadaan dengan manusia serta lingkungan sekitarnya.
C. Cendet jarang bunyi
Burung yg jarang suara umumnya ditimbulkan sang beberapa faktor yg menjadi pemicunya, diantaranya:
- Burung yg baru datang / baru dibeli.
- Stres atau ngedrop dampak kalah mental atau diserang hewan lain.
- Sakit atau kurang syarat.
- Ketakutan.
- Burung yang sedang atau mau mabung.
Untuk mengatasinya anda bisa mencermati terlebih dahulu apa yang menjadi faktor penyebabnya, sehabis itu baru melakukan tindakan perawatannya.
Sedangkan buat contoh perawatan baku buat mengatasi cendet yg jarang bunyi adalah:
- Menggantung burung di tempat yang hening.
- Memberikan pakan tambahan yang bervariasi atau full EF.
- Melakukan pemasteran.
- Memberikan pengembunan.
- Membangkitkan mentalnya menggunakan menaruh unthulan.
Semoga berguna
0 Response to "MENGULIK MASALAH BURUNG CENDET LALU MENGATASINYA"
Post a Comment