MENJAGA WARNA BULU KENARI MERAH TETAP MERAH

Kenari Merah atau yang biasa dikenal menggunakan sebutan kenari Red Factor merupakan kenari yang mempunyai pigmen bulu yg berwarna kemerahan dimana rona ini bisa terdiri dari rona Red intensif (merah pekat), Rose (red pastel), Red mosaic (bon putih merah) serta aneka macam variasi dampak intensitas warnanya.


Dalam perawatannya sendiri kenari merah ini wajib dibantu dengan hadiah pigmen alami melalui makanannya serta tanpa dukungan kuliner yang mengandung unsur Beta carotene maka bukan nir tidak mungkin rona merah yg masih ada pada bulu-bulunya akan memudar dan berangsur berubah menjadi kuning atau orange normal, khususnya pada ketika burung berganti bulu dan dalam masa berkembang biaknya.

Penyebab rona merah pekat ( Red intensif ) pada kenari ini sendiri bisa berubah lantaran sebenarnya adalah permasalahan genetik dimana rona merah tadi ada akibat perkawinan berdasarkan kenari kuning menggunakan Red siskin yang hasilnya merupakan burung kenari menggunakan rona orange yang merupakan kumpulan antara warna orange menggunakan warna merah, dan rona tadi akan menjadi semakin memerah  (merah pekat) setelah diberikan pigmen warna yang terdapat pada makanan-makanan tadi.  oleh lantaran itulah biarpun kita memiliki kenari merah tetapi jika pada perawatannya nir pernah diberikan kuliner yg kaya akan Beta carotene , boleh jadi warnanya akan cenderug berubah ke warna dasarnya yaitu orange (kenari orange).

Dalam perkembangannya sendiri masih poly orang yang galat menafsirkan rona menurut kenari jenis ini, misalnya kenari yg mendekati warna wortel atau orange intensif masih kerap dianggap menggunakan kenari merah (Red intensif).


Perawatan Kenari Merah


Seperti yg disebutkan diatas, hal yang paling primer berdasarkan perawatan kenari merah ini merupakan hadiah pakan yg mengandung beta carotene, dimana hal ini sangat dibutuhkan buat menunjang atau menunda pigmen berwarna merah supaya tidak memudar terlebih dalam ketika burung akan mengalami kondisi masuk masa pergantian bulu (molting).


Di pasaran ketika ini poly jua dijual obat-obatan berbahan kimia yang khusus menangani perkara pigmen rona merah ini, tetapi anugerah obat-obatan berbahan kimia tadi jika dilakukan secara terus menerus dikhawatirkan akan menyebabkan efek yang jelek bagi burung tersebut, malah sebenarnya kandungan Beta carotene itu sendiri poly ditemui pada sayuran serta butir-buahan yg kerap menjadi konsumsi burung kenari, misalnya wortel, brokoli, tomat, buah cherry, labu, dan kentang anggun (umbi-umbian) dan sayuran lain yang jua poly mengandung Beta carotene ini.

Selain butir-buahan misalnya wortel yang diparut kemudian diberikan dalam burung kenari mampu jua menggunakan memberikan rabat kecil cabai paprika merah yg terlebih dahulu dijemur ataupun dikeringkan kemudian dicampur menggunakan kuliner biji-bijiannya.


Dari hadiah kuliner kuliner tersebut yg patut diingat adalah bahwa pemberian makanan itu hanyalah bersifat sementara menahan pigmen rona merah dalam bulu burung kenari merah tersebut, jadi jikalau dalam perawatannya nir dilakukan secara kontinue bukan tidak mungkin burung kenari akan kembali ke warna aslinya yaitu orange.


Jadi jika ada pedagang yang menjual kenari merah usahakan anda tanyakan juga asal-usul serta kuliner apa yang selalu diberikan pada burung tersebut karena hal tadi sanggup menentukan apakah kenari tadi memang kenari merah atau hanya kenari orange terang yang seperti dengan rona kemerahan, supaya tidak kecewa dikemudian hari, karena akhir-akhir ini poly juga pedagang yang nakal yg memberi sipuhan pada kenari orange sebagai akibatnya seperti menggunakan rona merah, serta begitu berubah rona, mereka akan beralasan bahwa hal itu terjadi lantaran tidak diberi makanan yang mengandung beta carotene, jadi hal yang wajib diingat disini adalah bahwa rona merah tidak akan berubah sebelum kenari mengalami masa pergantian bulu.


Semoga bermanfaat.

Related Posts

0 Response to "MENJAGA WARNA BULU KENARI MERAH TETAP MERAH"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel