PENGENALAN DAN PEMBELAJARAN DASAR BURUNG KICAUAN MURAI BATU

Pelangi Bird Farm - Dalam kesempatan kali ini akan mengulas dan membahas materi pokok pada memaster/mengisi isian burung kicauan sehingga yg kita harapkan, hal ini sangat krusial dan seringkali sekali kita biarkan didalam keseharian kita pada memelihara burung kicauan yg kita harapkan hasilnya. Langsung saja kita bahas mengenai pembahasan dasar memaster burung kicauan. Saya Joko Murdiyanto menerima artikel yg sangat bagus sekali serta sayang bila pada lewatkan begitu saja oleh para penghobi kicau mania dimanapun berada.

Perlombaan Burung Kicauan

Pada kenyataannya pemasteran murai batu tidak dilakukan bukan tanpa dasar. Pemasteran murai batu ini dilakukan memakai dasar ilmiah. Berikut ini dasar ilmiah pemasteran murai batu yang disimpulkan menurut penelitian Gregory Ball dan Stewart Hulse :

Auditory Memory

Variasi bunyi kicauan murai batu lebih merupakan sesuatu yg dipelajari sang murai batu. Jadi, segala bunyi yang masuk atau terekam didalam memori murai batu, sejak masih di pada sarang hingga usia belia, itulah yg akan dibunyikan murai batu, baik bunyi induknya, murai batu pejantan, hingga burung-burung lain. Tahap pertumbuhan pada usia belia merupakan fase yg sangat kritis bagi murai batu yang membunyikan kicauannya pada lalu hari. Hal ini bisa dibuktikan bahwa murai batu yang tidak dibesarkan pada lingkungan yang bersandingan menggunakan murai batu lain akan membunyikan kicauan yang sembarangan atau nir menyerupai kicauan murai batu pada umumnya.

Babbling

Ketika mencapai usia puber, murai batu akan memulai tahapan kicauannya dengan bunyi yang halus serta tidak teratur (ngeriwik). Beberapa bulan kemudian, bunyi kicauannya berubah menjadi lebih keras (ngeplong). Beberapa bulan kemudian, suara kicauannya semakin membaik menjadi lebih teratur, kentara dan panjang. Akhirnya, selesainya mencapai masa kedewasaan, bunyi kicauannya berubah menjadi sangat baik serta terdengar sangat jernih (mengkristal).
Courtship

Kebanyakan murai batu mengandalkan kemampuan berkicaunya buat menarik perhatian lawan jenis atau pun bersaing menggunakan pejantan lain buat menerima pasangan. Terkait tingkah murai batu ini, sebuah penelitian menampakan bahwa persaingan murai batu bukan dinilai atau ditentukan menurut akbar dan panjang badan, melainkan dari bunyi kicauanya. Murai batu yg memiliki bunyi kicau lebih keras dan lebih variatif akan sebagai pemenang dalam pesaingan tersebut.

Dialects

Sebagaimana insan, murai batu pula memiliki dialek yg membedakan jenis mereka. Untuk murai batu medan, dialek kicauannya lebih jelas serta keras, poly variasi lagunya, dan dibawakan secara panjang (teru-menerus). Untuk murai batu lampung, dialek kicauannya cenderung lebih pelan daripada murai batu medan. Selain itu, variasi lagunya poly dan diulang-ulang. Untuk murai batu jambi, dialek kicauannya hampir seperti dengan murai batu lampung, namun terdengar lebih kentara. Sedangkan buat murai batu nias, dialek kicauannya lebih cepat (menggunakan repetisi yg kedap) daripada murai batu jenis-jenis lain. Sementara, buat murai batu kalimantan, dialek kicauannya kurang keras dan tidak mempunyai variasi lagu yg poly.

Environment

Interaksi sosial mampu berefek dalam variasi lagu yang dibunyikan murai batu. Ketika murai batu mulai dimaster, poly suara burung yg terekam didalam memorinya. Beberapa suara yang bertahan, pada akhirnya sanggup dibunyikan murai batu dikemudian hari. Sementara, beberapa bunyi yang lain akan terhapus sebagai akibatnya nir mampu dibunyikan murai batu dikemudian hari. Hal misalnya ini mampu terjadi lantaran hanya bunyi yang seperti menggunakan lagu kicauan ke 2 induknyalah yg nantinya terserap secara paripurna di dalam memori murai batu.

Feedback

Meskipun sudah dewasa, murai batu permanen perlu diperdengarkan bunyi-bunyi yg dulu pernah dipelajarinya melalui metode pemasteran. Bentuk bunyi-bunyi tersebut, entah yg dari berdasarkan spesiesnya sendiri maupun yg asal berdasarkan burung lain, dapat membuat bunyi-bunyi yg telah terekam di pada memori murai batu nir hilang.

Gender Differences

Meskipun berat otak antara murai batu jantan serta betina cenderung sama, namun masih ada perbedaan yg akbar didalam sirkuit otaknya. Perbedaan inilah yang menjadi alasan mengapa murai batu jantan mampu berkicau lebih keras dan variatif daripada murai batu betina. Setelah perbedaan tersebut dipelajari melalui sebuah penelitian, hasilnya menunjukkan bahwa murai batu jantan memiliki nukleus (high vocal centre) yg lebih akbar, bahkan mencapai tujuh kali lipat, dibanding murai batu betina.

High Vocal Center

Otak merupakan kunci menurut segala jenis pembelajaran serta lagu kicauan. Apabila bagian ini mengalami degradasi maka bisa menyebabkan masalah pada proses pemasteran murai batu serta pembunyian lagu di lalu hari. Oleh sebab itu, seringkali kali dikatakan bahwa murai batu yg gampang dimaster serta pandai membunyikan lagu adalah murai batu yg memiliki nukleus (high vocal centre) lebih akbar.

Identification

Manusia sanggup mengenali seseorang tanpa melihat secara langsung. Hal ini acapkali terjadi dalam waktu melakukan percakapan lewat telepon. Kemampuan yg dimiliki manusia ini ternyata jua dimiliki murai batu. Murai batu sanggup dengan mudah membedakan bunyi induknya atau pasangannya dengan bunyi murai batu yg lain.

Linguist Noam Chomsky

murai batu yg dibesarkan pada syarat terisolasi atau terpisah, selesainya dewasa akan membunyikan lagu yg nir sama dengan lagu MB sejenisnya. Hal ini menerangkan bahwa lagu kicauan murai batu itu bisa terbentuk berdasarkan lingkungannya. Misalnya, murai batu yg disandingkan dengan burung cucak ijo, maka setelah dewasa murai batu tersebut akan membunyikan lagu cucak ijo.

Ornithologists

Pada zaman dahulu, ornitologis digunakan buat mengidentifikasi lagu kicauan murai batu yang didengar menggunakan data misikal. Data yang obyektif didapat setelah adanya penemuan tape recorder dan kemudian berkembang sebagai sonogram yang membentuk suara spektograf yg merupakan perwakilan dari sinyal akustik yang lebih kompleks.

Perfect Pitch

Manusia memiliki kelebihan dalam membedakan antara F dengan M, N, O, C, serta sebagainya yang dikenal menggunakan istilah pitch. Dalam kaitannya dengan murai batu, pitch digunakan buat mengklasifikasikan bunyi. Ada bunyi yg lebih rendah, lebih tinggi, keras, dan menembak. Penelitian yg dilakukan dalam sepuluh murai batu dari spesies yang sama menerangkan bahwa setiap murai batu mempunyai pitch yg berbeda-beda.

Quick Learner

Sebenarnya, murai batu nir memerlukan waktu lama buat dapat merekam bunyi-suara yang akan dibunyikan di kemudian hari. Proses pemasteran murai batu hanya memerlukan beberapa kali pengulangan saja menurut suara yg sama pada ketika sehari. Seekor murai batu ada yang membutuhkan 20 kali pengulangan menurut bunyi yg sama buat bisa merekam suara tadi didalam memorinya. Ada jua yang membutuhkan 15 kali pengulangan berdasarkan bunyi yg sama buat bisa merekam bunyi tersebut didalam memorinya.

Recognition

Dalam syarat yg sangat berisik sekalipun, murai batu dapat mengenali suara menurut lawan jenisnya. Murai batu juga bisa berkomunikasi dengan baik dengan sesama murai batu yang lain. Di alam habitatnya yg asli, murai batu selalu mendengar suara yg berisik setiap hari, mulai berdasarkan debur ombak, suara angin, gemericik air, serta sebagainya. Tetapi, suara yang berisik itu lagi-lagi nir menyulitkan murai batu dalam mengenali bunyi serta berkomunikasi menggunakan baik dengan sesama murai batu yang lain. Terkait dengan pendengarannya, pitch merupakan faktor yang sangat menentukan pada komunikasi murai batu.
by Joko Murdiyanto, S.T

Share this post