SEPUTAR BURUNG PLECI
January 09, 2019
Add Comment
Burung Pleci Kacamata biasa (Zosterops palpebrosus) merupakan nama sejenis burung mini dari suku Zosteropidae, bangsa Passeriformes (burung petengger). Burung ini adalah penetap di hutan-hutan terbuka di kawasan Asia tropis, mulai berdasarkan India ke timur sampai Cina serta Indonesia. Dalam bahasa Inggris dikenal menjadi Oriental White-eye. Suku burung-burung kacamata (Zosteropidae) meliputi sejumlah burung pengicau (Passeriformes) kecil yg cenderung tersebar di daerah tropika di Dunia Lama (termasuk Australasia). Genus pencirinya adalah Zosterops. Burung-burung anggota suku ini dicirikan dengan bundar pada kurang lebih mata berwarna putih (berdasarkan sini nama bahasa Inggris white-eye dari) atau abu-abu.
Banyak anggotanya yang bersifat endemik pada suatu pulau atau kepulauan, misalnya jenis yg baru ditemukan tahun 2008 pada Kepulauan Togian, Sulawesi Tengah.
Burung kecil yg lincah, menggunakan panjang tubuh (berdasarkan ujung paruh hingga ujung ekor) kurang lebih 10–11 cm. Sisi atas tubuh tertutup bulu-bulu kehijauan atau hijau kekuningan (hijau zaitun), sedangkan sisi bawahnya sedikit bervariasi bergantung rasnya, kecuali leher dan dadanya yang berwarna kuning terperinci. Sayapnya membundar serta kaki-kakinya bertenaga.
Nama-namanya (“kacamata”, white-eye) merujuk dalam bundar bulu-bulu mini berwarna putih pada sekeliling matanya. Nama marganya dari menurut kata Yunani zosterops, yg berarti ”sabuk mata”. Penampilan anggotanya sangat "biasa", tidak terdapat karakteristik mencolok, kecuali adanya segaris bundar di kurang lebih mata. Sayapnya melingkar dan mempunyai kaki yg bertenaga. Warna bulu umumnya hijau kelabu, namun terdapat jenisnya yg mempunyai bulu leher dan perut berwarna putih atau kuning.
burung ini kerap membentuk gerombolan besar yg berkiprah beserta di antara tajuk pepohonan; bahkan tak jarang pula bercampur dengan spesies lain. Meskipun utamanya burung kacamata bersifat pemakan serangga, namun dia pun memakan nektar dan aneka jenis butir. Sembari mencari mangsanya pada sela-sela dedaunan, burung ini terus berkiprah dari satu ranting ke lain ranting, serta kemudian berpindah ke lain pohon yg berdekatan, sambil terus mengeluarkan bunyi berkeciap tinggi setiap beberapa saat sekali buat berkomunikasi menggunakan anggota grup yang lainnya.semua anggotanya bahagia berkelompok, terbang dalam kawanan.
Di Jawa, burung ini tercatat bertelur mulai menurut Januari hingga Oktober. Telur berjumlah kurang lebih 3 (2–5) butir berwarna biru pucat, diletakkan pada sarang berupa cawan kecil yang khas bentuknya. Sarang ini terbuat berdasarkan akar-akaran, tangkai dan tulang daun, dan bahan-bahan flora lainnya, dan dihiasi menggunakan lumut. Sarang diletakkan di percabangan ranting atau rumpun bambu, kurang lebih dua–4 m pada atas tanah.
Di Australia bahkan ada yang menjadi hama pada perkebunan anggur lantaran bertengger di tangkai serta melukai flora.
Banyak anggotanya yang bersifat endemik pada suatu pulau atau kepulauan, misalnya jenis yg baru ditemukan tahun 2008 pada Kepulauan Togian, Sulawesi Tengah.
Burung kecil yg lincah, menggunakan panjang tubuh (berdasarkan ujung paruh hingga ujung ekor) kurang lebih 10–11 cm. Sisi atas tubuh tertutup bulu-bulu kehijauan atau hijau kekuningan (hijau zaitun), sedangkan sisi bawahnya sedikit bervariasi bergantung rasnya, kecuali leher dan dadanya yang berwarna kuning terperinci. Sayapnya membundar serta kaki-kakinya bertenaga.
Nama-namanya (“kacamata”, white-eye) merujuk dalam bundar bulu-bulu mini berwarna putih pada sekeliling matanya. Nama marganya dari menurut kata Yunani zosterops, yg berarti ”sabuk mata”. Penampilan anggotanya sangat "biasa", tidak terdapat karakteristik mencolok, kecuali adanya segaris bundar di kurang lebih mata. Sayapnya melingkar dan mempunyai kaki yg bertenaga. Warna bulu umumnya hijau kelabu, namun terdapat jenisnya yg mempunyai bulu leher dan perut berwarna putih atau kuning.
burung ini kerap membentuk gerombolan besar yg berkiprah beserta di antara tajuk pepohonan; bahkan tak jarang pula bercampur dengan spesies lain. Meskipun utamanya burung kacamata bersifat pemakan serangga, namun dia pun memakan nektar dan aneka jenis butir. Sembari mencari mangsanya pada sela-sela dedaunan, burung ini terus berkiprah dari satu ranting ke lain ranting, serta kemudian berpindah ke lain pohon yg berdekatan, sambil terus mengeluarkan bunyi berkeciap tinggi setiap beberapa saat sekali buat berkomunikasi menggunakan anggota grup yang lainnya.semua anggotanya bahagia berkelompok, terbang dalam kawanan.
Di Jawa, burung ini tercatat bertelur mulai menurut Januari hingga Oktober. Telur berjumlah kurang lebih 3 (2–5) butir berwarna biru pucat, diletakkan pada sarang berupa cawan kecil yang khas bentuknya. Sarang ini terbuat berdasarkan akar-akaran, tangkai dan tulang daun, dan bahan-bahan flora lainnya, dan dihiasi menggunakan lumut. Sarang diletakkan di percabangan ranting atau rumpun bambu, kurang lebih dua–4 m pada atas tanah.
Di Australia bahkan ada yang menjadi hama pada perkebunan anggur lantaran bertengger di tangkai serta melukai flora.
Tips menentukan burung pleci :
- Postur tubuh panjang serta besar
- Warna putih yg melingkari matanya terlihat tebal
- Burung nir cacat
- Bentuk paruh terlihat tebal dan panjang
Perawatan :
- Jaga kebersihan kandang/kandang
- Mandikan pagi/sore dengan cara pada semprot atau sediakan cepuk berisi air supaya burung mandi sendiri .berikan kroto 1/4 sendok/hari
- Berikan butir buahan seperti pepaya serta pisang
Perbedaan Betina serta Jantan :
- Pleci Jantan memiliki lingkar mata yang lebih tebal dan tajam
- Pleci Jantan warna hijaunya lebih tajam
- mampu juga di lihat kloaka/duburnya menggunakan cara pada tiup bila lebih menonjol berarti burung jantan.
Tambahan Informasi Ragam Jenis Burung Pleci
Kajian terhadap data DNA yg modern menghasilkan gambaran bahwa marga ini kemungkinan bukan monofiletik.meski demikian baru sedikit spesies yang telah dipelajari, menggunakan jenis-jenis dari Kepulauan Mikronesia yg paling poly dikaji contohnya. Agaknya terdapat 2 grup garis relasi; grup timur yang nampak jelas berbeda serta grup barat yang kekerabatannya lebih dekat menggunakan jenis-jenis Asia Timur. Kekerabatan kelompok yg pertama (kelompok timur) menggunakan burung-burung marga Rukia masih perlu diteliti lebih lanjut. Juga, jenis kacamata Tanjung Harapan nampak tidak sinkron garis kekerabatannya menggunakan jenis-jenis selebihnya, tetapi hal ini belum bisa dipastikan.
0 Response to "SEPUTAR BURUNG PLECI"
Post a Comment