SERINDIT
January 09, 2019
Add Comment
Bagi orang melayu Riau, Serindit sudah lama dimitoskan bahkan diabadikan dalam berbagai cerita rakyat dan dijadikan lambang-lambang : kebijaksanaan, estetika, keberanian, kesetiaan, kerendahan hati maupun lambang kearifan. Beragamnya lambang dan mitos yg berkaitan dengan Serindit, menyebabkan unsur burung ini dimasukkan jua ke dalam lambang Propinsi Riau, yakni dalam "Hulu Keris" yang dianggap "Hulu Keris Kepala Serindit", yg melambangkan keberanian, arif dan bijaksana di dalam menegakkan kebenaran serta keadilan. Keris sebagai bagian sandang lengkap norma Riau, hulunya yg bermotif Serindit. Di dalam cerita-cerita rakyat Riau, terutama kisah tentang dunia fauna, burung ini dianggap menggunakan gelar "Panglima Hijau". Di pada kehidupan orang Melayu Riau, kandang berisi Serindit digantungkan di bagian depan rumah, nir jauh dari ambang pintu muka. Penempatan ini dikaitkan juga dengan adanya agama, bahwa Serindit bisa menolak "sihir", "penyakit ayan" serta sebagainya.
Pertelaan
Serindit bentuknya seperti burung parkit, tetapi ekornya pendek. Bulu sayapnya berwarna hijau tua, dan dalam ujungnya terdapat rona merah serta hitam. Badannya berwarna hijau muda bercampur kekuning-kuningan, sedangkan punggungnya terdapat warna kuning dan agak coklat. Ekor berwarna hijau tua bercampur dengan merah dan hitam. Paruhnya berwama hitam, sedangkan di zenit kepalanya terdapat rona biru. Serindit jantan pada permukaan dadanya masih ada warna merah berbentuk bulatan, sedangkan dalam Serindit betina warnanya hijau kekuningan. Perbedaan warna pada permukaan dada inilah yg memudahkan orang menentukan apakah serindit itu jantan atau betina. Jari-jarinya berjumlah empat buah. Burung ini nisbi bertubuh mini , sifatnya lincah dan pemberani , terutama yang jantannya. Seperti burung lain dari grup ini, jenis ini mempunyai norma aneh menggantung ke bawah pada saat tidur.
Habitat Serindit
hidup pada hutan-hutan lebat, selalu berkelompok dan berpasangan. Di wilayah Riau, populasi Serindit yg terbesar merupakan di daerah daratan Sumatera, sedangkan pada kepulauan Riau, walaupun ada (umumya di pulau-pulau besar yang berhutan lebat) jumlahnya tidaklah banyak.
Daerah penyebarannya adalah Semenanjung Melayu, Singapura, Kep. Anamba Kalimantan, Kep. Riau, Bangka dan Belitung, Sumatera serta pulau-pulau seperti Nias, Siberut, Sipora dan Enggano.
Makanan
Makanannya terdiri berdasarkan nektar, bunga, buah-buahan, biji-bijian serta kemungkinan serangga mini .
Perkembangbiakan
Musim berkembangbiak antara bulan Januari serta Juli. Sarangnya pada lubang pohon yang hidup atau yg telah tewas. Sarangnya terletak kurang lebih 12 m berdasarkan atas tanah. Diameter lubang sarang berukuran kira-kira 8 centimeter.
Kedalaman sarangnya kurang lebih 45 centimeter menggunakan lebar 30 centimeter. Alas sarang terdiri dari daun-daun. Betina membawa bahan buat sarang dengan cara diselipkan pada bulu-bulu tunggingnya. Jumlah telurnya rata-rata tiga buah. Telur tersebut menetas sesudah dierami selama tiga - 4 minggu.
sumber: //indopedia.gunadarma.ac.id , wikipedia, kicaumania.org
0 Response to "SERINDIT"
Post a Comment