SIKATAN SULAWESI BURUNG SIKATAN BARU DARI PULAU SULAWESI

Sikatan sulawesi (Muscicapa sodhii) adalah jenis burung baru yang ikut meramaikan khasanah perburungan Indonesia. Penemuan spesies burung baru ini pertama kali dirilis pada jurnal ilmiah PlosOne pada tahun 2014 silam. Para penemunya adalah sekelompok peneliti dari Princeton University, Michigan State University dan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dewi M. Prawiradilaga serta Dadang Dwi Putra. 



Sang penulis artikel, Berton C. Harris menurut Michigan State University tidak sanggup menyembunyikan kegembiraannya. Bayangkan saja, sanggup menemukan satu jenis baru menurut lebih kurang 98 persen jenis burung yg sudah dikenali pada dunia merupakan sebuah hal yg sangat luar biasa.
Pada awalnya, waktu pertama kali dijumpai di hutan Sulawesi tahun 1997, spesies burung ini dianggap menjadi keliru satu menurut spesies sikatan yang sudah dikenal yaitu sikatan burik (Muscicapa griseisticta) karena memiliki penampilan yang sama mulai menurut berukuran tubuh yg kecil hingga rona bulu yang coklat keabu-abuan pada bagian atas serta tubuh bawah berwarna putih bercoret keabu-abuan. 

Namun sesudah dilakukan penelitian lanjutan, spesies yang awalnya dipercaya menjadi sikatan burik ini ternyata adalah spesies burung baru yang dinamakan Sulawsi streaked-flycatcher. Ada beberapa alasan mengapa peneliti memasukkannya pada sikatan jenis baru, yaitu: 

  • Perbedaan fundamental adalah pada sayap serta kedua ekor yang lebih pendek ketimbang sikatan burik. 
  • Tenggorokan lebih berbintik menggunakan paruh yg agak miring. 
  • Tes DNA memperlihatkan bahwa sikatan sulawesi ini tidak selaras menggunakan sikatan burik, tetapi lebih dekat pada sikatan bubik thailand atau Muscicapa dauurica siamensis.  


Peneliti yang lain mengatakan bahwa bunyi rekaman yang dibuat waktu pertama kali jenis ini ditinjau sanggup sangat membantu. Walaupun suaranya mirip seperti suara sikatan bubik yg bernada tinggi seperti peluit, tetapi bunyi kicauan sikatan sulawesi ini ternyata mempunyai nada yg lebih tinggi dibandingkan jenis sikatan lainnya. 


Identitas sulawesi streaked-flycatcher atau sikatan sulawesi ini terkuak sehabis Harris serta beberapa rekannya mengunjungi Sulawesi Tengah buat melakukan penelitian jenis ini dalam Juli 2011 dan Juli 2012. Saat itu, harris serta tim memfokuskan pencarian pada lokasi Danau Tambing dan di lebih kurang Taman Nasional Lore Lindu, dan Anaso, Badaeha, serta Baku Bakulu. Namun pencarian yg dilakukan menggunakan mempersempit lokasi pencarian itu tdak berakibat hasil. 


Satu tahun berselang, para peneliti pulang melakukan pengamatan. Kali ini mereka melakukannya pada Baku Bakulu yg berada di luar Taman Nasional Lore Lindu. Setelah bertahan di tenda selama seminggu, akhirnya tim berhasil melihat sikatan sulawesi sebagaimana pertama kali terlihat tahun 1997. Pencarian ini tentu menggembirakan lantaran sehabis 15 tahun melakukan penelitian, mereka bisa menjumpai keberadaan spesies burung ini. 


Secara umum, burung sikatan adalah jenis burung pemakan serangga. Ciri utamnya merupakan kepala yg bulat dengan paruh runcing. Jantan dan betina mampu dibedakan menurut warna bulunya, burung jantan umumnya berwarna bulu lebih cerah sedangkan betina berwarna kusam. Spesies ini kerap mencari makan pada gerombolan burung campuran.


Related Posts

0 Response to "SIKATAN SULAWESI BURUNG SIKATAN BARU DARI PULAU SULAWESI"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel