TIPS DASAR PERAWATAN BURUNG BERKICAU
January 09, 2019
Add Comment
Memelihara burung berkicau memang mengasyikan terlebih jika burung yg kita miliki itu termasuk burung yang rupawan menurut segi rona , bentuk serta suaranya. Memelihara burung yang rajin berkicau tentulah nir sekedar menggantung kandang kemudian kita duduk menonton gayanya sambil mendengarnya bernyanyi ,kalau anda memlihara burung hanya sekedar menggantung kemudian memberi makan begitu dan begitu setiap harinya tanpa melakukan tindakan perawatan burung yg semestinya ,dijamin burung kualitas juarapun akan 'downgrade' pulang sebagai burung bakalan. Untuk itu memelihara burung kicauan tidak hanya menggantang sangkarnya saja kemudian membiarkan burung tadi bernyanyi riang tanpa memberinya pakan tambahan (Extra Fooding) misalnya Jangkrik,Ulat serta juga tanpa memberinya kesehatan yang baik misalnya memandikan serta menjemurkannya.
Berikut ini adalah beberapa saran dasar memlihara burung kicauan yang wajib diperhatikan sang kicauan mania :
1. MAKANAN
Pada dasarnya makanan bagi burung peliharaan sanggup dibagi menjadi 2 (2) bagian utama. Yang pertama adalah kuliner pokok berupa voor bagi burung burung homogen Muray Batu, Anis, Pentet, Kacer, dan bermacam burung pemakan serangga lainnya. Sedangkan kuliner dengan beragam jenis biji-bijian adalah buat jenis finch seperti Kenari, Blackthroat, Sanger, Mozambik serta lainnya.. Yang ke 2 adalah kuliner penunjang atau lebih seringkali disebut dengan istilah Extra Fooding (EF) yg sanggup berupa jangkrik, kroto, cacing, ulat, buah-buahan, sayuran dan lainnya.
1.A. Makanan Pokok
Sering terdapat yg bertanya, voor apa yang cocok bagi burung saya? Apa komposisi biji-bijian yang baik buat kenari saya? Jawaban buat ke 2 pertanyaan diatas sebenarnya gampang-gampang susah. Pada dasarnya, seluruh voor baik buat burung kita sepanjang voor tadi pada keadaan baik alias belum kadaluarsa serta tidak terkontaminasi. Hindari anugerah voor yg kandungan lemaknya terlalu tinggi. Ini sanggup di cek dengan membandingkan komposisi yg umumnya tertera dalam kemasan pakan tadi. Begitu juga menggunakan biji-bijian bagi burung jenis finch.
Hal lain yg wajib diperhatikan adalah bentuk kotoran burung setelah mengkonsumsi voor bersangkutan. Jika kotoran bentuknya padat serta kering, sanggup dipastikan bahwa voor tersebut cocok bagi burung kita. Sebaliknya apabila kotoran lembek dan cair, mampu jadi voor tadi nir cocok buat burung kita. Tetapi terdapat kemungkinan kotoran yang lembek serta cair bukan disebabkabn oleh kuliner akan tetapi burung tadi mengalami gangguan sistem pencernaan.
1.B. Makanan Penunjang (Ekstra Fooding - EF)
Seperti telah dianggap diatas bahwa makanan penunjang umumnya adalah berupa jangkrik, kroto, cacing, ulat, butir-buahan, sayuran dan lainnya. Yang sebagai perkara adalah berapa banyak dan apa jenis EF yang cocok buat burung kita?
biasakanlah menaruh EF yg variatif kepada burung kita. Mengapa demikian? Apabila burung telah terbiasa dengan banyak sekali jenis EF, maka dikemudian hari akan memudahkan kita buat melakukan “settingan” terhadap burung tersebut. Ada beberapa rekan yang dengan setengah mengeluh bercerita kepada saya bahwa burungnya tidak doyan jangkrik. Dilain saat, terdapat lagi yang bilang bahwa burungnya nir doyan cacing. Bahkan ada yg 1/2 tidak percaya bahwa burung yang baru dibelinya ternyata tidak doyan kroto. Demikian jua dengan jenis buah-buahan. Ada yang tidak doyan papaya akan tetapi maunya apel atau pisang, serta kebalikannya.
Kembali ke pertanyaan diatas, berapa banyak dan jenis EF apa yang cocok buat burung kita? Pertanyaan ini hanya mampu dijawab oleh yg empunya burung jika telah memahami fungsi berdasarkan setiap jenis EF. Walaupun belum ada penelitian yg mampu mengambarkan, namun semenjak usang “diyakini” bahwa EF berupa jangkrik sanggup mendongkrak volume bunyi dan mengakibatkan sifat fight menurut sang burung. Tetapi porsi jangkrik yang berlebihan jua acapkali menciptakan burung menjadi “nakal” atau galak sehingga menggangu performanya waktu diadu.
EF berupa kroto dan ulat diyakini sanggup memancing burung buat rajin bunyi. Kelebihan kroto bisa mengakibatkan dampak yg sama menggunakan jangkrik. Sementara hadiah ulat yang hiperbola diyakini sanggup menyebabkan gangguan pencernaan bahkan tidak sedikit yang berasumsi mampu penyakit katarak. Yang nisbi aman menurut sebagain akbar penghobi merupakan cacing. EF ini sepertinya hampir adalah pilihan menu harus terutama buat jenis burung Anis, baik Merah juga Kembang, bahkan Murai Batu sekalipun. Khusus jenis Anis Merah, cacing dianggap sanggup menciptakan Anis Merah betah teller, sedangkan untuk Anis Kembang sanggup membuat burung rajin ngerol.
Untuk mengetahui berapa banyak porsi jangkrik, kroto serta cacing yang perlu diberikan untuk burung kita, harus dilakukan uji coba atau trial and error. Kalau sekedar buat menikmati suara dirumah, tentu saja dosis EF nir terlalu menjadi masalah. Namun nir demikian menggunakan burung yang diniatkan buat lomba. Porsi EF harus pas, nir boleh lebih dan tidak boleh kurang serta wajib rutin serta disiplin pada pemberiannya.
Berikut merupakan contoh kasus perawatan Anis Merah dan settingan EF nya.
- Senin: pagi jangkrik 2, cacing dua; siang butir pepaya; malam jangkrik dua, cacing 2
- Selasa : sama dengan Senin (butir diganti apel).
- Rabu : Sama dengan Senin.
- Kamis : Sama menggunakan Selasa.
- Jumat : pagi jangkrik 2, cacing tiga; siang butir pepaya; malam jangkrik dua, cacing 3
- Sabtu : sama dengan jumat, plus sedikit kroto.
- Minggu : burung dibawa kelapangan pagi hari tanpa anugerah EF berdasarkan rumah.
Sampai dilapangan, burung dijemur dan dimandikan serta dikasih cacing 2. Sebelum digantangkan buat lomba, coba ditrek sekitar 10 – 20 mnt.dengan perawatan rutin seperti ini, coba perhatikan bagaimana kerja burung kita tadi dilapangan. Jika burung nir mau bunyi, ini bisa disebabkan beberapa hal, diantaranya lantaran belum terbiasa dengan situasi dilapangan, treknya kurang usang, atau bahkan burung harus discharge dengan Anis Merah betina.
Jika burung “galak” dan seolah-olah mau menyerang burung disekitarnya, sanggup disebabkan lantaran Anis Merah kita over birahi. Untuk itu, settingan wajib diubah, dimana jangkriknya
harus dikurangi serta intensitas mandi diperbanyak.
JIka burung tidak mau teler, buat rawatan berikutnya bisa coba ditambah porsi cacingnya atau durasi treknya diperpanjang.
Ingat, ini hanya model kasus. Selain permainan EF, tentu saja masih banyak factor lainnya
yang wajib kita amati dan pahami sehingga jagoan kita bisa “moncer” pada arena lomba. Tentu saja kita jua harus menyadari bahwa factor luck atau keberuntungan juga menjadi hal yg wajib diperhitungkan.
Sementara buat jenis finch, EF protein hewani berupa kroto dan telur puyuh diyakini bisa menaikkan ereksi sehingga burung mau fight menggunakan lawannya. Jenis sayuran yg kaya serat selain berfungsi menjadi pembersih pencernaan pula bisa menjadi media peredam birahi burung.
Bagaimana menggunakan fungsi buah? Sebagaimana kita ketahui bahwa butir-buahan poly mengandung vitamin A serta C yg tidak diproduksi sang tubuh. Burung yg hidup dialam liar mungkin sanggup mencari jenis buah yg disukai serta sinkron menggunakan ekspresi dominan. Tapi nir demikian halnya menggunakan burung peliharaan. Usahakan untuk memberi butir-buahan yang variatif dan berganti setiap harinya. Disaat trend kemarau, perbanyak hadiah buah pepaya ad interim dimusim penghujan
pemberian pisang dan apel lebih diutamakan.
2. MANDI & JEMUR
Mandi serta jemur bagi burung peliharaan merupakan harus hukumnya.
2.A. Mandi
Sama seperti kita, menggunakan mandi burung akan merasa lebih segar serta lebih lincah. Selain itu, mandi juga merupakan galat satu sarana bagi burung untuk melemaskan otot. Coba lihat
pergerakan burung saat sedang mandi. Seluruh anggota tubuhnya mulai berdasarkan ketua, sayap, kaki hingga ekor akan beranjak secara bersamaan dan sistematis. Mandi jua berfungi buat menjaga kesehatan dan kebersihan bulu burung.
Kapan saat yang tepat buat memandikan burung? Umumnya ketika memandikan burung merupakan pagi hari sekitar jam 7 – 10. Untuk burung jenis tertentu misalnya Anis, mandi mampu dua sampai tiga kali sehari, yakni pagi, siang serta malam hari.
Media memandikan jenis burung yang berukuran sedang hingga akbar seperti Anis, Murai,
Cucakrawa, dll, bisa dengan menggunakan bak keramba yg banyak dijual pada pasar burung.
Untuk jenis burung yg berukuran agak kecil misalnya Tledekan, Kenari, Decu, dll bisa mengunakan “cepuk” yg dimasukkan kedalam kandang.
Yang perlu diperhatikan adalah air yang dipakai buat mandi. Paling baik adalah air sumur.
Jika memakai air PAM yang notabene banyak kandungan kaporitnya, sebaiknya air diendapin dulu minimal satu malam untuk memisahkan kaporit dan zat pembersih lainnya. Efek berdasarkan menggunakan air PAM yang masih banyak mengandung kaporit merupakan hilangnya zat lemak dalam bulu burung sebagai akibatnya bulu menjadi kusam. Saat ini nir sedikit yg memakai air minum isi ulang menjadi air minum sekaligus air mandi buat burungnya. Shampoo serta cairan anti kutu spesifik burung mampu dipakai sebulan 1 atau 2 kali.
2.B. Jemur
Penjemuran sangat krusial bagi burung. Dengan berjemur, burung akan menyerap vitamin D dari sinar mentari sehingga metabolismenya mampu berjalan menggunakan seimbang. Burung yang kurang jemur umumnya akan terlihat lesu serta gemuk sehingga membuat burung malas bunyi. Sama seperti mandi, penjemuran jua berfungsi untuk menjaga kesehatan dan estetika bulu burung.
Waktu yg sempurna buat menjemur burung adalah lebih kurang jam 7 hingga jam 10 pagi dimana panas surya belum terlalu menyengat.. Sementara usang penjemuran sangat variatif dan tergantung dari norma burung itu sendiri. Untuk jenis Anis Kembang, poly penghobi yg hanya menjemur burung kurang dari 1 jam. Semantara jenis lain misalnya Murai, Kenari, Tledekan, Anis Merah, durasinya mampu sekitar 2 hingga 3 jam. Beberapa jenis burung seperti Branjangan, Pentet dan Blackthroat mungkin memerlukan ketika penjemuran yang lebih lama .
3. SANGKAR
Sekarang poly tersedia bermacam - macam jenis dan rupa kandang burung , mulai menurut yang sangkar harian yang biasa hingga kandang tabrakan yang selalu dipakai untuk kontes-kontes ataupun buat menaikan pamor burung kicauan kita. Untuk pemilihan sangkar ini pula wajib diperhatikan impak dan apa karakter dari burung yg kita pelihara, jangan sampai si burung merasa tidak nyaman dikandang barunya sebagai akibatnya sebagai malas bersuara atau malah punya hobi baru yaitu 'salto'. Ukuran kandang dan tinggi sangkar wajib sesuai dengan karakter burungnya ini buat menjaga kemulusan menurut bulu burung tadi supaya tidak cepat patah atau nyangkut disela-sela jeruji kandangnya yg menyebabkan bulu cepat rusak dan pula dalam beberapa burung kasus tentang kandang yg tidak cocok malah akan menimbulkan stres bagi burungnya.
4. TANGKRINGAN
Jangan menyepelekan perkara tangkringan. Ukuran serta jenis bahan tangkringan harus jua diadaptasi dengan jenis dan karakter burung.umumnya tangkringan yg digunakan adalah dahan kayu asam dan kayu cabut buatan pabrik yang diberi amplas. Ukuran tangkringan bisa disebut sinkron jika kaki burung hanya mampu mencengkeram dua/3 berdasarkan diameter tangkringan. Sejauh ini, tangkringan kayu asam masih dianggap yg terbaik karena teksturnya yang kasar sampai burung sanggup mencengkeram dengan baik dan pula tahan usang. Dewasa ini contoh dan jenis bahan tangkringan semakin bervariasi sehingga kita harus jeli memilih jenis serta contoh tangkringan buat burung kita.5. KANDANG UMBARA
Trend beberapa tahun terakhir ini memperlihatkan bahwa semakin banyak hobbies yang mengumbar burungnya dalam sangkar umbaran yang berukuran relative relatif besar . Fungsi berdasarkan sangkar umbaran sendiri merupakan menaruh kesempatan pada burung buat berkiprah bebas. Ini dilakukan untuk :
mengurangi timbunan lemak pada sehingga burung sanggup bergerak menggunakan lebih lincah.
melatih stamina.
sarana pemulihan bagi burung yg stress serta baru sembuh menurut sakit.
mengurangi timbunan lemak pada sehingga burung sanggup bergerak menggunakan lebih lincah.
melatih stamina.
Sudah banyak testimoni bahwa burungnya semakin fight, volumenya semakin dahsyat serta bisa diturunkan berkali-kali setelah burungnya menjalani “training” dikandang umbaran.
4. KERODONG
Bagi beberapa orang kerodong kelihatannya sangat sepele padahal kerodong mempunyai fungsi yang nir mini . Burung sejenis finch terutama kenari sangat rentan menggunakan hawa (angin) dingin serta gigitan nyamuk, Sering kematian tiba karena serangan keliru satu atau keduanya.serta perlu diketahui juga bahwa burung -burung jenis ini mempunyai penciuman yang sensitif sehingga mencium bau asap menurut pembakaran sampah saja pula bisa mematikan burung ini. Untuk jenis Kenari, kerodong lebih bersifat protektif terhadap kedua unsur diatas.
Sementara buat burung jenis lainnya seperti Anis, Muray, Pentet, Kacer, dll, fungsi kerodong bukan hanya menjadi pemanis saja akan tetapi lebih pada fungsi supaya burung mampu beristirahat dengan hening sehingga tidak selalu pada keadaan siap tempur. Kerodong hanya dibuka pada saat akan melakukan ritual mandi serta jemur serta pada ketika lomba.
Yang perlu diingat adalah jangan langsung mengkerodong burung setelah penjemuran terselesaikan
karena sanggup mengakibatkan rusaknya retina mata. Biarkanlah burung beradaptasi terlebih dahulu menggunakan intensitas cahaya yang diterima. Perlakuannya kira-kira seperti berikut:
- Pagi jam 5 atau jam 6 burung dikeluarkan ke teras rumah dalam posisi kerodong masih tertutup.
- Setelah 10 menit, kerodong dibuka dan burung mulai diembunkan .
- 20 menit lalu, burung boleh dijemur hingga waktunya (terdapat juga yg memandikan dulu baru dijemur)
- Setelah penjemuran terselesaikan, gantung burung ditempat teduh (jangan dibawa masuk kedalam rumah) sambil diangin-anginkan kurang lebih 30 mnt lalu dilanjutkan dengan mandi.
- Biarkan bulu burung kemarau dulu sebelum dikerodong. Setelah dikerodong abaikan posisinya permanen ditempat teduh. Tunggu kurang lebih 10 – 20 menit lalu, baru burung dimasukkan ke dalam rumah.
6. MABUNG
Secara alami, burung akan mengalami mabung atau ngurak 1 kali pada setahun. Pada masa ini, burung sangat rentan terhadap tertekan dan penyakit. Salah perawatan dalam masa mabung sanggup mengakibatkan fatal serta mengakibatkan burung menjadi “mandeg” alias bisu.
Untuk burung yg memasuki masa ngurak, proses mandi usahakan dihentikan sama sekali sampai bulu ekor yang baru sudah tumbuh balik minimal 50%. Penjemuran boleh dilakukan seminggu 1 – dua kali pada waktu yang nir terlalu lama . EF jangkrik serta kroto boleh tetap diberikan sinkron menggunakan raatan sebelum mabung, tetapi anugerah cacing dan buah sebaiknya tidak boleh.
Sebaiknya burung selalu pada keadaan kerodong sepanjang hari dan dibersihkan kotorannya 3 hari sekali.
Masa mabung adalah waktu yg paling sempurna pada melakukan pemasteran. Yang perlu diperhatikan merupakan jeda pemasteran. Alih-alih dimaster malah burung yang mabung sebagai stress lantaran bunyi yang terlalu kencang. Jika kita menggunakan burung master, sebaiknya jarak nya minimal dua meter dari burung yang akan dimaster. Ingat, justru suara yang terdengar sayup-sayup yg lebih gampang ditiru oleh burung yg sedang mabung.
Selain pemasteran memakai burung master juga kini banyak tersedia kaset dan cd - cd yang berisi suara-bunyi burung yang dikhususkan untk pemasteran, tetapi buat metode pemasteran ini dibutuhkan suara yang benar-sahih jernih tanpa noise ataupun suara-suara lain yang mengganggu. Karena akibatnya burung sebagai susah buat mencerna suara master atau malah burung kemaster dengan suara yg tidak baik.
Semoga tulisan ini berguna bagi anda yang baru menginjakan kaki pertama kali di global
kicau mania atau untuk anda penggemar burung kicauan menjadi tambahan pengetahuan kita mengenai global kicauan mania.
sumber : aneka macam sumber
0 Response to "TIPS DASAR PERAWATAN BURUNG BERKICAU"
Post a Comment