Rutin Menimbang Berat Badan Anak Upaya Deteksi Dini Gizi Kurang
July 27, 2019
Add Comment
Kenaikan berat badan sesuai grafik pertumbuhan sebagai salah satu parameter status gizi serta kesehatan butir hati Anda. Memantau berat badan Si Kecil bisa menjadi langkah awal buat mendeteksi dini masalah kekurangan gizi, agar nir terlambat mendapatkan penanganan yg tepat.
Berat badan kurang dalam si Kecil terjadi saat berat badan berada di bawah rata-homogen dibandingkan dengan tinggi badan dan usianya. Hal itu sebagai indikasi Si Kecil mengalami kurang gizi. Kondisi tadi bisa berdampak tidak baik pada sistem kekebalan tubuh, sehingga Si Kecil rawan mengalami penyakit infeksi, serta bisa mengalami gangguan tumbuh kembang pada masa depan, kekurangan energi atau cepat merasa lelah, risiko tulang yang lebih rapuh, hingga gangguan dalam kesuburan.
Melakukan pemantauan berat badan Si Kecil sangat krusial dilakukan buat:
Setiap anak harus memiliki KMS guna memantau pertumbuhannya. Tiap kali penimbangan berat badan anak wajib ditandai menggunakan mencantumkan titik pada KMS dan setiap titik dihubungkan sehingga membentuk sebuah garis yang menampakan syarat pertumbuhan Si Kecil. Jika garis naik mengikuti garis pertumbuhan, maka pertumbuhan anak baik. Jika garis datar atau bahkan menurun berarti pertanda anak wajib mendapat penanganan lebih lanjut oleh puskesmas atau pun dokter.
Setiap bulan berat badan Si Kecil harus semakin tinggi mengikuti garis pertumbuhan, apabila tidak meningkat 2 bulan berturut-turut, berarti si Kecil mungkin mengalami gangguan pertumbuhan serta Anda perlu waspada terhadap faktor penyebab dan dampak buruknya bagi kesehatan Si Kecil.
Selain menggunakan kartu KMS, Anda juga mampu mengakses www.cekberatanak.id buat mengetahui apakah berat badan anak sudah optimal sinkron dengan umur serta juga tinggi badannya. Anda cukup memasukkan data-data si Kecil berupa berat badan, lepas lahir, dan jua tinggi badan anak buat melihat tumbuh kembang si Kecil.
Berat badan kurang dalam si Kecil terjadi saat berat badan berada di bawah rata-homogen dibandingkan dengan tinggi badan dan usianya. Hal itu sebagai indikasi Si Kecil mengalami kurang gizi. Kondisi tadi bisa berdampak tidak baik pada sistem kekebalan tubuh, sehingga Si Kecil rawan mengalami penyakit infeksi, serta bisa mengalami gangguan tumbuh kembang pada masa depan, kekurangan energi atau cepat merasa lelah, risiko tulang yang lebih rapuh, hingga gangguan dalam kesuburan.
Melakukan pemantauan berat badan Si Kecil sangat krusial dilakukan buat:
- Mendeteksi gangguan dan penyimpangan tumbuh kembang anak sejak dini agar menerima tindak lanjut dengan cepat dan sempurna.
- Mencegah kekurangan gizi atau gizi jelek pada anak.
- Untuk mengetahui apakah balita tumbuh sehat.
- Untuk mengetahui kelengkapan imunisasi.
- Mendapatkan penyuluhan gizi.
Setiap anak harus memiliki KMS guna memantau pertumbuhannya. Tiap kali penimbangan berat badan anak wajib ditandai menggunakan mencantumkan titik pada KMS dan setiap titik dihubungkan sehingga membentuk sebuah garis yang menampakan syarat pertumbuhan Si Kecil. Jika garis naik mengikuti garis pertumbuhan, maka pertumbuhan anak baik. Jika garis datar atau bahkan menurun berarti pertanda anak wajib mendapat penanganan lebih lanjut oleh puskesmas atau pun dokter.
Setiap bulan berat badan Si Kecil harus semakin tinggi mengikuti garis pertumbuhan, apabila tidak meningkat 2 bulan berturut-turut, berarti si Kecil mungkin mengalami gangguan pertumbuhan serta Anda perlu waspada terhadap faktor penyebab dan dampak buruknya bagi kesehatan Si Kecil.
Selain menggunakan kartu KMS, Anda juga mampu mengakses www.cekberatanak.id buat mengetahui apakah berat badan anak sudah optimal sinkron dengan umur serta juga tinggi badannya. Anda cukup memasukkan data-data si Kecil berupa berat badan, lepas lahir, dan jua tinggi badan anak buat melihat tumbuh kembang si Kecil.
0 Response to "Rutin Menimbang Berat Badan Anak Upaya Deteksi Dini Gizi Kurang"
Post a Comment