PLT BUPATI BLORA AKUI TERIMA PESANAN DARI GANJAR PRANOWO TERKAIT PILKADA

Plt Bupati Blora Ihwan Sudrajad beserta istri waktu memberi sambutan dalam acara pisah sambut Bupati Blora. (KORAN MURIA/PRIYO)

BLORA – Masa jabatan Bupati Blora Djoko Nugroho dan Wakil Bupati Blora Abu Nafi resmi berakhir, Selasa (11/8/2015) hari ini. Hal ini membuat keduanya harus meninggalkan kursi Bupati serta wakil bupati yg mereka duduki sejak dilantik pada tanggal 11 Agustus 2010 silam. Sesuai rencana mereka digantikan oleh Plt Bupati Ihwan Sudrajat yang ditunjuk oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Ihwan Sudrajad sendiri memang telah tak asing pada lingkungan Blora. Saat menjabat Kepala Disperindag Jateng, ia sudah acapkali belusukan ke Blora. Tak galat jika dia dipercaya buat sebagai pelaksana tugas (Plt) di Kota Mustika.
”Sedikit poly, aku sudah mengetahui kondisi daerah Blora. Jadi aku tiba ke sini nir hanya membawa tangan kosong, namun telah berbekal materi yg telah saya miliki,” kata Plt Bupati Ihwan Sudrajat, Selasa ( 11/8/2015).
Menurutnya, apa yg diharapkan Blora harus dikerjakan secepatnya. Tidak boleh terfokus pada galat satu komoditas seperti minyak ataupun yang lain. Sehingga Blora bisa lebih maju. ”Ibarat orang berjalan aku itu seperti terminal. Saya pada sini hanya sebentar jadi tugas apa yg belum dikerjakan sang bupati Blora yg dulu ayo kita kerjakan. Saya ingin dengan singkatnya ketika ini, aku sanggup membawa hal yang berguna buat Blora,” ungkapnya.

Bupati Blora Djoko Nugroho ketika bersalam-salaman pada depan Pendopo Blora. (KORAN MURIA/PRIYO)

Selain itu, Ihwan pula mengakui mendapat pesanan spesifik dalam Pilkada Blora, 9 Desember 2015 mendatang. Pasalnya, bakal calon yang waktu ini melaju adalah orang-orang yang sudah berkiprah di global birokrasi, yakni mantan Bupati Blora Djoko Nugroho serta Wakil Bupati Blora Abu Nafi.
”Saya ke sini dipeseni spesifik sang Pak Gubernur yg harus aku lakukan,” ujar Ihwan.
Salah satunya adalah menjaga netralitas demokrasi, terlebih berdasarkan keikutsertaan PNS dalam kampanye. Caranya, pihaknya diminta berhubungan intensif menggunakan pihak KPU dan Panwaslu Blora. Sehingga apabila ada aroma keterlibatan PNS bisa langsung ditindak.
”Saya pula diminta membuka kran kabar baik berdasarkan medsos ataupun hal lainnya terkait segala hiruk pikuk yang terjadi di Blora. Termasuk tidak boleh melakukan mutasi, membatalkan peraturan yang dikeluarkan bupati, serta memberlakukan acara baru pada luar RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah),“ terangnya.
Sebelumnya, mantan Bupati Blora Djoko Nugroho dan Wakil Bupati Blora Abu Nafi melakukan pisah sambut menggunakan para pejabat dilingkungan pemkab. Keduanya kompakan meminta maaf bila terdapat kesalahan selama memimpin.

Bupati Blora Djoko Nugroho dan Wakil Bupati Blora Abu Nafi bersama istri dalam program pisah sambut Bupati Blora. (KORAN MURIA/PRIYO)

”Kami berdua mohon pamit, kami jua minta maaf apabila selama lima tahun kepemimpinan saya beserta wakil saya Pak Abu Nafi masih kurang baik. Bahkan terdapat keselahan dalam memimpin,” kata Bupati Blora Djoko Nugroho pada dampingi wakil Bupati Blora Abu Nafi saat pisah sambut, Selasa (11/8/2015).
Menurutnya, Blora merupakan wilayah yg memiliki banyak potensi alam. Tetapi kekurangan Blora terdapat pada akses insfrastruktur. Itu karena banyaknya tempat hutan yg membuat akses infrastruktur blora kurang aporisma.
”Meski begitu, aku berterimakasih dalam Pak Gubernur telah ada pemugaran jalan Blora-Purwodadi yang kini telah lezat dilalui, bahkan lancar nir seperti dulu yang poly lubang,” ungkapnya.
Selain itu, lanjutnya, ada status baru pada jalan Rembang-Blora-Cepu menjadi jalan nasional. Mudah ada asa jalan tadi semakin maju.
”Rembang-Blora-Cepu sudah sebagai jalan nasional. Semoga kedepan akses jalan Randublatung-Getas- Mantingan bisa menjadi akses jalan provinsi sebab jalan tersebut adalah jalan perbatasan,” harapnya.
Sementara itu Wakil Bupati Blora Abu Nafi menambahkan pada 5 tahun menjabat Wakil bupati dia jua mohon maaf jika ada kesalahan serta kurang dalam aporisma pada menjalankan tugasnya menjadi wakil bupati.
”Saya juga mohon maaf jika selama lima tahun membantu Bapak Bupati Blora dirasa kurang, serta saya juga mohon maaf apa jika punya salah pada seluruh instansi. Saya berharap semoga seluruh sanggup lancar, termasuk pilkada,” imbuhnya. (PRIYO/SUPRIYADI)

Share this post