MUSEUM GEOLOGI BANDUNG PAJANG FOSIL GAJAH BLORA JADI DAYA TARIK UTAMA




Menurut liputan menurut pemandu museum, fosil gajah Blora itu berumur lebih kurang 200 ribu hingga 250 ribu tahun. Meski sudah berumur tua, saat ditemukan dalam 2009, kondisinya masih sangat cantik. 
Fosil ditemukan serta diekskavasi pada 2009, di Dusun Sunggun, Desa Mendalem, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora. Menurut Kepala Museum Geologi, Sinung Baskoro, fosil gajah purba ini merupakan temuan spektakuler.

Lantaran semenjak dimulainya penelitian paleontologi dan ekskavasi fosil pada 1850-an, baru kali ini ditemukan fosil yang utuh berdasarkan satu individu gajah. Fosil gajah ini, meski berupa replika, menjadi hibah terbaik bagi museum yg tahun ini merayakan ulang tahunnya ke 85.

Fosil gajah Blora ini memiliki nama ilmiah Elephas hysudrindicus yang merupakan salah satu jenis gajah purba raksasa yg hayati pada zamannya. Fosil yang ditemukan mempunyai tinggi kurang lebih empat meter, panjang lima meter dengan berat lebih kurang 6 hingga 8 ton. Taringnya saja mempunyai panjang hampir satu setengah meter.

Museum Geologi sebelumnya juga telah mempunyai koleksi fosil gajah purba yakni menurut jenis Stegodon trigonochepalus. Fosil tulang gajah tu memang nir selengkap temuan pada Blora. Fosil ditempatkan beserta menggunakan fosil hewan purba lainnya seperti banteng purba, badak, hingga kura-kura raksasa purba. Gajah rupanya menjadi ikon dari museum tadi, terlihat dari tiketnya yg bergambar gajah purba. 

Pengunjung, selain tertarik menggunakan koleksi baru gajah blora, sangat antusias melihat berdasarkan dekat fosil tulang dinosaurus pemakan daging T Rex. Apabila gajah blora ditempatkan pada depan pintu masuk, fosil T Rex ditempatkan dibagian pada museum lantaran memang ukurannya yg sangat besar .

0 Response to "MUSEUM GEOLOGI BANDUNG PAJANG FOSIL GAJAH BLORA JADI DAYA TARIK UTAMA"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel