BUDIDAYA TERNAK LEBAH
January 09, 2019
Add Comment
Budidaya Ternak Lebah
Berikut ini yaitu serba-serbi budidaya ternak lebah dimulai menggunakan sejarah singkat ternak lebah, pusat budidaya ternak lebah, jenis-jenis ternak lebah, manfaat ternak lebah, persyaratan lokasi budidaya ternak lebah, fatwa teknis budidaya ternak lebah, hama dan penyakit ternak lebah dan lain-lain.1. SEJARAH SINGKAT
Lebah adalah insekta pembuat madu yang telah usang dikenal insan. Sejak zaman purba insan berburu sarang lebah pada goa-goa, di lubang-lubang pohon serta tempat-loka lain buat diambil madunya. Lebah pula menghasilkan produk yang yg sangat diperlukan buat dunia kesehatan yaitu royal jelly, pollen, malam (lilin) serta sebagainya. Selanjutnya manusia mulai membudidayakan dengan menggunakan gelodog kayu serta pada waktu ini dengan sistem stup.
Di Indonesia lebah ini mempunyai nama beragam, di Jawa disebut tawon gung, gambreng, pada Sumatera barat dianggap labah gadang, gantuang, kabau, jawi serta sebagainya. Di Tapanuli disebut harinuan, di Kalimantan disebut wani dan di tataran Sunda orang menyebutnya tawon Odeng.
2. SENTRA PERIKANAN
Di Indonesia pusat perlebahan terdapat pada kurang lebih Jawa meliputi kawasan Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat menggunakan jumlah produksi kurang lebih 2000–2500 Ton buat lebah budidaya. Kalimantan dan Sumbawa adalah sentra buat madu berdasarkan perburuan lebah di hutan. Sedang buat sentra perlebahan global ada pada CIS (Negara Pecahan Soviet), Jerman, Australia, Jepang serta Italia.
3. JENIS
Lebah termasuk hewan yg masuk dalam kelas insekta famili Apini serta genus Apis. Spesiesnya beragam, yang banyak terdapat di Indonesia yaitu A. Cerana, A. Dorsata A. Florea. Jenis unggul yg sering
dibudidayakan yaitu jenis A. Mellifera. Menurut berasal-usulnya lebah dibagi 4 jenis berdasar penyebarannya:
- Apis cerana, diduga asal berdasarkan daratan Asia menyebar hingga Afghanistan, Cina maupun Jepang.
- Apis mellifera, banyak dijumpai pada daratan Eropa, contohnya Prancis, Yunani dan Italia dan pada daerah kurang lebih Mediterania.
- Apis Dorsata, memiliki ukuran badan paling akbar dengan daerah penyebaran sub tropis serta tropis Asia menyerupai Indonesia, Philipina dan sekitarnya. Penyebarannya pada Indonesia merata mulai menurut Sumatera hingga Irian.
- Apis Florea adalah spesies terkecil beredar mulai berdasarkan Timur Tengah, India hingga Indonesia. Di Indonesia orang menyebutnya menggunakan tawon
klanceng.
4. MANFAAT
Produk yg didapatkan madu adalah:
- Madu menjadi produk primer berasal berdasarkan nektar bunga adalah masakan yang sangat memiliki kegunaan bagi pemeliharaan kesehatan, kosmetika dan farmasi.
- Royal jelly dimanfaatkan buat stamina dan penyembuhan penyakit, menjadi materi adonan kosmetika, materi campuran obat-obatan.
- Pollen (tepung sari) dimanfaatkan untuk campuran materi obat-obatan/ kepentingan farmasi.
- Lilin lebah (malam) dimanfaatkan buat industri farmasi dan kosmetika menjadi perhiasan materi campuran.
- Propolis (perekat lebah) buat penyembuhan luka, penyakit kulit serta membunuh virus influensa.
lima. PERSYARATAN LOKASI
Suhu ideal yang cocok bagi lebah yaitu kurang lebih 26 derajat C, pada suhu ini lebah sanggup beraktifitas normal. Suhu di atas 10 derajat C lebah masih beraktifitas. Di lereng pegunungan/dataran tinggi yang bersuhu normal (25 derajat C) menyerupai Malang serta Bandung lebah madu masih ideal dibudidayakan. Lokasi yang disukai lebah yaitu loka terbuka, jauh dari keramaian dan banyak terdapat bunga sebagai pakannya.
6. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
Dalam pembudidayaan lebah madu yang perlu dipersiapkan yaitu: Lokasi budidaya, sangkar lebah terbaru (stup), sandang kerja serta peralatan Syarat yang primer yang wajib yg dipenuhi pada budidaya lebah yaitu ada seekor ratu lebah dan ribuan ekor lebah pekerja serta lebah jantan. Dalam satu koloni dihentikan lebih menurut satu ratu karena antar ratu akan saling bunuh buat memimpin koloni.
- Penyiapan Sarana serta Peralatan
- Perkandangan
- Suhu
Perubahan suhu dalam stup hendaknya tidak terlalu cepat, oleh lantaran itu ketebalan dinding perlu diperhatikan buat menjaga izin suhu dalam stup permanen stabil. Yang generik digunakan yaitu kayu empuk setebal dua,5 centimeter. - Ketahanan terhadap iklim
Bahan yg digunakan harus tahan terhadap pengaruh hujan, panas, cuaca yang selalu berubah, kokoh serta nir gampang hancur atau rusak. - Konstruksi
Konstruksi sangkar tradisional dengan menggunakan gelodok dari bambu, secara modern memakai stup kotak yg lengkap dengan
framenya.
- Suhu
- Peralatan
Peralatan yg digunakan dalam budidaya lebah terdiri berdasarkan: masker, sandang kerja dan sarung tangan, pengasap, penyekat ratu, kandang ratu, sapu serta sikat, tempat makan, pondamen sarang, indera-indera kecil, alat-alat berternak ratu serta lain-lain.
- Perkandangan
- Pembibitan
- Pemilihan Bibit serta Calon Induk
Bibit lebah unggul yang pada Indonesia terdapat 2 jenis yaitu A. Cerana (lokal) dan A. Mellifera (impor). Ratu lebah adalah inti menurut pembentukan koloni lebah, oleh lantaran itu pemilihan jenis unggul ini bertujuan izin pada satu koloni lebah mampu produksi aporisma. Ratu A. Cerana bisa bertelur 500- 900 butir per hari serta ratu A. Mellifera bisa bertelur 1500 butir per hari. Untuk menerima hibrida ini kini tersedia tiga paket pembelian bibit lebah:- paket lebah ratu terdiri berdasarkan 1 ratu dengan lima lebah pekerja.
- paket lebah terdiri dari 1 ratu menggunakan 10.000 lebah pekerja.
- paket famili inti terdiri dari 1 ratu dan 10.000 lebah pekerja lengkap dengan tiga sisiran sarang.
- Perawatan Bibit serta Calon Induk
Lebah yg gres dibeli dirawat khusus. Satu hari sehabis dibeli, ratu dimuntahkan dan dimasukkan ke dalam stup yang sudah disiapkan. Selama 6 hari lebah-lebah tadi nir sanggup diganggu karena masih pada masa penyesuaian sebagai akibatnya lebih peka terhadap lingkungan yg nir menguntungkan. Setelah itu gres sanggup dilaksanakan buat perawatan dan pemeliharaan rutin. - Sistem Pemuliabiakan
Pemuliabiakan dalam lebah yaitu menciptakan ratu gres sebagai upaya pengembangan koloni. Cara yang sudah generik dilaksanakan yaitu dengan pembuatan mangkokan protesis buat calon ratu yg diletakkan dalam sisiran. Tetapi kini ini sudah dikembangkan inseminasi protesis dalam ratu lebah buat mendapat calon ratu dan lebah pekerja unggul. Pemuliabiakan lebah ini telah berhasil dikembangkan oleh KUD Batu Kabupaten Malang. - Reproduksi dan Perkawinan
Dalam setiap koloni masih ada 3 jenis lebah masing-masing lebah ratu, lebah pekerja dan lebah jantan. Alat reproduksi lebah pekerja berupa kelamin betina yg nir berkembang sebagai akibatnya nir berfungsi, sedangkan alat reproduksi berkembang lebah ratu sempurna dan berfungsi buat reproduksi.
Proses Perkawinan terjadi diawali animo bunga. Ratu lebah terbang keluar sarang diikuti sang semua pejantan yg akan mengawininya. Perkawinan terjadi di udara, selesainya perkawinan pejantan akan tewas dan sperma akan disimpan dalam spermatheca (kantung sperma) yang terdapat pada ratu lebah lalu ratu balik ke sarang. Selama perkawinan lebah pekerja menyiapkan sarang buat ratu bertelur. - Proses Penetasan
Setelah kawin, lebah ratu akan mengelilingi sarang buat mencari sel-sel yg masih kosong dalam sisiran. Sebutir telur diletakkan pada dasar sel. Tabung sel yang telah yang berisi telur akan diisi madu dan tepung sari oleh lebah pekerja serta sesudah penuh akan ditutup lapisan tipis yang nantinya mampu ditembus sang penghuni dewasa. Untuk mengeluarkan sebutir telur dibutuhkan ketika sekitar 0,5 mnt, sesudah mengeluarkan 30 butir telur, ratu akan istirahat 6 dtk buat makan. Jenis tabung sel pada sisiran adalah:- Sel calon ratu, berukuran paling besar , tidak teratur dan umumnya terletak pada pinggir sarang.
- Sel calon pejantan, ditandai dengan tutup menonjol serta terdapat titik hitam di tengahnya.
- Sel calon pekerja, berukuran mini , tutup homogen dan paling poly jumlahnya.
-
- Lebah ratu: menetas tiga hari, larva 5 hari, terbentuk benang epilog 1 hari, iatirahat 2 hari, Perubahan larva jadi pupa 1 hari, Pupa/kepompong tiga hari, total waktu jadi lebah 15 hari.
- Lebah pekerja: menetas 3 hari, larva lima hari, terbentuk benang penutup dua hari, iatirahat tiga hari, Perubahan larva jadi pupa 1 hari, Pupa/kepompong 7 hari, total saat jadi lebah 21 hari.
- Lebah pejantan: menetas 3 hari, larva 6 hari, terbentuk benang penutup tiga hari, iatirahat 4 hari, Perubahan larva jadi pupa 1 hari, Pupa/kepompong 7 hari, total ketika jadi lebah 24 hari. Selama dalam periode larva, larva-larva dalam tabung akan makan madu serta tepung sari sebanyak-banyaknya. Periode ini diklaim masa aktif, lalu larva menjadi kepompong (pupa). Pada masa kepompong lebah tidak makan dan minum, pada masa ini terjadi perubahan pada badan pupa buat sebagai lebah paripurna. Setelah tepat lebah akan keluar sel menjadi lebah muda sesuai berasal selnya.
- Pemilihan Bibit serta Calon Induk
- Pemeliharaan
- Sanitasi, Tindakan Preventif dan Perawatan
Pada pengelolaan lebah secara modern lebah ditempatkan dalam kandang berupa kotak yg biasa diklaim stup. Di pada stup masih ada ruang buat beberapa frame atau sisiran. Dengan sistem ini peternak bisa harus rajin memeriksa, menjaga serta membersihkan bagian-bagian stup menyerupai membersihkan dasar stup dari kotoran yg terdapat, mencegah semut/serangga masuk menggunakan memberi tatakan air di kaki stup serta mencegah masuknya binatang pengganggu. - Pengontrolan Penyakit
Pengontrolan ini mencakup menyingkirkan lebah dan sisiran sarang absurd dan menjaga kebersihan stup. - Pemberian Pakan
Cara pinjaman pakan lebah yaitu dengan menggembala lebah ke loka di mana banyak bunga. Kaprikornus disesuaikan menggunakan demam isu bunga yang ada. Dalam penggembalaan yang perlu diperhatikan yaitu :- Perpindahan lokasi dilakukan malam hari waktu lebah nir aktif.
- Bila jarak jauh perlu kuliner tambahan (buatan).
- Jarak antar lokasi penggembalaan minimum tiga km.
- Luas areal, jenis tanaman yang berbunga serta waktu animo bunga.
- Sanitasi, Tindakan Preventif dan Perawatan
7. HAMA DAN PENYAKIT
- Penyakit
Di kawasan tropis penyakit lebah sporadis terjadi dibandingkan dengan kawasan sub tropis/daerah beriklim salju. Iklim tropis merupakan penghalang terjalarnya penyakit lebah. Kelalaian kebersihan mendatangkan penyakit. Beberapa penyakit pada lebah serta penyebabnya antara lain:- Foul Brood ; terdapat 2 macam penyakit ini yaitu American Foul Brood ditimbulkan sang Bacillus larva dan European Foul Brood. Penyebab: Streptococcus pluton. Penyakit ini menyerang sisiran dan tempayak lebah.
- Chalk Brood
Penyebab: jamur Pericustis Apis. Jamur ini tumbuh dalam tempayak serta menutupnya hingga meninggal. - Stone Brood
Penyebab: jamur Aspergillus flavus Link ex Fr serta Aspergillus fumigatus Fress. Tempayak yg diserang berkembang menjadi menyerupai kerikil yg keras. - Addled Brood
Penyebab: telur ratu yg cacat menurut dalam dan kesalahan dalam ratu. - Acarine
Penyebab: kutu Acarapis woodi Rennie yg hidup pada btg tenggorokkan lebah sampai lebah mengalami kesulitan terbang. - Nosema serta Amoeba
Penyebab: Nosema Apis Zander yg hayati pada perut lebah dan benalu Malpighamoeba mellificae Prell yg hayati dalam pembuluh malpighi lebah
serta akan menuju usus.
- Hama
Hama yang seringkali mengganggu lebah diantaranya:- Burung, menjadi binatang yang jua pemakan serangga mengakibatkan lebah menjadi galat satu makanannya.
- Kadal dan Katak, gangguan yg ditimbulkan sama dengan yg dilakukan sang burung.
- Semut, menciptakan sarang pada stup serta merampas kuliner lebah.
- Kupu-kupu, telur kupu-kupu yg menetas pada sisiran menjadi ulat yg sanggup menghambat sisiran.
- Tikus, merampas madu dan menghambat sisiran.
- Pencegahan Serangan Penyakit dan Hama
Upaya mencegah agresi penyakit dan hama tindakan yang perlu merupakan:- Pembersihan stup setiap hari.
- Memperhatikan keganjilan tempayak, sisiran dan kondisi lebah.
- Kaki-kaki stup harus diberi air buat mencegah agresi semut.
- Pintu masuk dibuat seukuran lebah.
- Hasil Utama
Madu merupakan output utama berdasarkan lebah yang begitu poly manfaatnya serta bernilai ekonomi tinggi. - Hasil Tambahan
Hasil tambahan yang punya nilai dan manfaat yaitu royal jelly (susu ratu), pollen (tepungsari), lilin lebah (malam) dan propolis (perekat lebah). - Pengambilan madu
Panen madu dilaksanakan pada 1-dua ahad selesainya ekspresi dominan bunga. Ciri-ciri madu siap dipanen yaitu sisiran telah tertutup oleh lapisan lilin tipis. Sisiran yang akan dipanen dibersihkan dulu berdasarkan lebah yang masih melekat lalu lapisan epilog sisiran dikupas. Setelah itu sisiran diekstraksi buat diambil madunya.
-
- Mengambil serta mencuci sisiran yg siap panen, lapisan epilog dikupas dengan pisau.
- Sisiran yg telah dikupas diekstraksi dalam ekstraktor madu.
- Hasil disaring dan dilakukan penyortiran.
- Disimpan pada suhu kamar buat menghilangkan gelembung udara.
- Pengemasan madu dalam botol.
10. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA
10.1. Analisis Usaha Budidaya
Perkiraan analisis budidaya lebah madu dengan jumlah 100 koloni lebah pada satu tahun dalam tahun 1999 yaitu menjadi berikut:
No Perincian Jumlah (Rupiah) 1)
Biaya Produksi
a. Penyusutan kamar madu 16 m2 (0,05xRp.1.600.000,-) 80.000
b Penyusutan rumah lebah 100 m2 (0,1xRp.2.500.000,-) 250.000
c Paket lebah 100 buah @ Rp. 100.000,- 10.000.000
d Penyusutan ekstraktor 1 buah (0,1xRp. 225.000,-) 22.500
e Penyusutan pengasap dua butir (0,5xRp. 50.000,-) 25.000
f Penyusutan stup 100 buah (0,2xRp.dua.500.000,-) 500.000
g Perawatan bangunan (2persenxRp.4.100.000,-) 82.000
h Gaji dua orang @ Rp. 200.000,-x12 4.800.000
i Pakaian, sarung tangan, dll 250.000
j Makanan 100.000
k Botol dan lain-lain 400.000
Pendapatan
Madu 1200 kg @ Rp. 13.000,- 15.600.000
Paket lebah 30 buah @ Rp. 150.000,- 4.500.000
Jumlah pendapatan Rp. 20.100.000 tiga) Keuntungandalam satu tahun tiga.590.500 4) Parameter kelayakan bisnis
a. B/C ratio 1,22 10.2. Gambaran Peluang Agribisnis
Beternak lebah madu mempunyai prospek sangat cerah, lantaran kebutuhan madu dalam negeri sampai waktu ini masih belum mencukupi. Harga berdasarkan produk lebah yang tinggi, biaya produksi yg nisbi murah, tatalaksana pemeliharaan yg mudah serta syarat lingkungan yang mendukung merupakan peluang emas yg perlu mendapat perhatian.
11. DAFTAR PUSTAKA
- Marhiyanto, B., 1999, Peluang Bisnis beternak Lebah, Gitamedia Press, Surabaya.
- Sumoprastowo, RM, Suprapto Agus, R,. 1993, Beternak Lebah Madu Modern, Bhratara, Jakarta.
- Trubus 4, 1988, Manisnya Rupiah menurut Madu Lebah, Penebar Swadaya, Jakarta.
- ______________, Menghasilkan Madu Berkualitas Tinggi, Penebar Swadaya, Jakarta.
- Trubus 250, 1990, Petak Madu Uji Coba Untuk Menghasilkan Madu Beraneka Rasa, Penebar Swadaya, Jakarta.
- Trubus 273, 1992, Mutu Madu Indonesia Dibanding Impor, Penebar Swadaya, Jakarta.
- ______________, Menggembala Lebah Ala Australia, Penebar Swadaya, Jakarta.
- ______________, Pemasaran Madu Indonesia dihambat Kadar Air, Penebar Swadaya, Jakarta.
- Trubus 276, 1992, Beternak Lebah pada Jerman, Penebar Swadaya, Jakarta.
- Yunus, M, Minarti, S. 1995, Aneka Tetnak, Universitas Brawijaya, Malang.
- Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan – BAPPENAS Jl.sunda Kelapa No. 7 Jakarta, Tel. 021 390 9829 , Fax. 021 390 9829
- Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi, Deputi Bidang Pendayagunaan serta Pemasyarakatan Iptek, Gedung II BPPT Lantai 6, Jl. M.H.thamrin No. 8, Jakarta 10340, Indonesia, Tel. +62 21 316 9166 69, Fax. +62 21 310 1952, Situs Web: //www.ristek.go.id
0 Response to "BUDIDAYA TERNAK LEBAH"
Post a Comment