KAKATUA MALUKU SI MERAH JAMBU YANG TERANCAM POPULASINYA
January 09, 2019
Add Comment
Indonesia memiliki setidaknya tujuh jenis kakatua yg masing-masing memiliki karakter serta keunikannya tersendiri. Sayangnya, seluruh jenis kakatua banyak diburu buat diperjualbelikan, tidak terkecuali kakatua maluku.
Kakatua maluku (Cacatua moluccensis) merupakan jenis burung kakatua yg berukuran akbar. Panjangnya mencapai 46-52 centimeter, tubuh didominasi bulu berwarna putih merah jambu. Jambul merah jingga, panjang serta melengkung ke belakang.
Tubuh bagian bawah dan ekor berwarna jingga kekuningan. Paruh hitam abu-abu dengan bulat mata putih kebiruan. Burung betina serupa, akan tetapi umumnya memiliki bentuk tubuh yang lebih akbar menurut burung jantan.
Sesuai namanya, kakatua maluku yang bernama internasional Salmon-crested cockatoo merupakan burung endemik Pulau Seram, Ambon, Saparua, serta Haruku di Maluku. Akan namun, sebagian besar populasinya kini hanya tersisa di Pulau Seram, adapun di Ambon hanya tersisa di satu lokasi, sedangkan di Saparua dan Haruku sudah nir bisa dijumpai lagi keberadaannya.
Menurunnya populasi burung kakatua maluku nir terlepas menurut tingginya permintaan akan jenis kakatua ini. Apalagi selama ini kakatua dikenal menjadi jenis burung yang cerdas, gampang jinak, serta pintar menirukan berbagai bunyi. Selama bertahun-tahun, kakatua maluku kerap diburu buat diperdagangkan walaupun jenis ini sudah termasuk dalam daftar burung yg dilindungi undang-undang sinkron PP No.7 Tahun 1999.
Sejak tahun 1990an, populasi kakatua maluku terus mengalami penurunan. Bahkan penelitian yg pernah dilakukan Margaret Kinnaird pada 1998 membicarakan bahwa populasi kakatua maluku pada waktu itu hanya sekitar tujuh ekor / km2. Sedangkan dalam survey yg dilakukan Yan Persulessy pada 2006-2007 memperkirakan kepadatan populasinya hanya tersisa kurang berdasarkan satu ekor /km2 dengan luas tempat asal yg tersisa hanya sekitar 11.500 km2.
Burung paruh bengkok pemakan butir-buahan, kacang-kacangan, biji dan serangga ini menghuni hutan hujan di dataran rendah sampai ketinggian 1.000 meter dpl. Sebagian akbar mereka menghuni hutan utama dan sekunder di bawah 180 meter, meski sebagian mini jua ditemukan di kawasan bekas tebangan hutan.
Semakin menaikkan perburuan akan kakatua maluku menciptakan Badan Konservasi Dunia atau IUCN menempatkan spesies ini dalam status Rentan menggunakan status perdagangan CITES Appendix I serta II sejak tahun 1989.
Kakatua maluku (Cacatua moluccensis) merupakan jenis burung kakatua yg berukuran akbar. Panjangnya mencapai 46-52 centimeter, tubuh didominasi bulu berwarna putih merah jambu. Jambul merah jingga, panjang serta melengkung ke belakang.
Tubuh bagian bawah dan ekor berwarna jingga kekuningan. Paruh hitam abu-abu dengan bulat mata putih kebiruan. Burung betina serupa, akan tetapi umumnya memiliki bentuk tubuh yang lebih akbar menurut burung jantan.
Sesuai namanya, kakatua maluku yang bernama internasional Salmon-crested cockatoo merupakan burung endemik Pulau Seram, Ambon, Saparua, serta Haruku di Maluku. Akan namun, sebagian besar populasinya kini hanya tersisa di Pulau Seram, adapun di Ambon hanya tersisa di satu lokasi, sedangkan di Saparua dan Haruku sudah nir bisa dijumpai lagi keberadaannya.
Menurunnya populasi burung kakatua maluku nir terlepas menurut tingginya permintaan akan jenis kakatua ini. Apalagi selama ini kakatua dikenal menjadi jenis burung yang cerdas, gampang jinak, serta pintar menirukan berbagai bunyi. Selama bertahun-tahun, kakatua maluku kerap diburu buat diperdagangkan walaupun jenis ini sudah termasuk dalam daftar burung yg dilindungi undang-undang sinkron PP No.7 Tahun 1999.
Sejak tahun 1990an, populasi kakatua maluku terus mengalami penurunan. Bahkan penelitian yg pernah dilakukan Margaret Kinnaird pada 1998 membicarakan bahwa populasi kakatua maluku pada waktu itu hanya sekitar tujuh ekor / km2. Sedangkan dalam survey yg dilakukan Yan Persulessy pada 2006-2007 memperkirakan kepadatan populasinya hanya tersisa kurang berdasarkan satu ekor /km2 dengan luas tempat asal yg tersisa hanya sekitar 11.500 km2.
Semakin menaikkan perburuan akan kakatua maluku menciptakan Badan Konservasi Dunia atau IUCN menempatkan spesies ini dalam status Rentan menggunakan status perdagangan CITES Appendix I serta II sejak tahun 1989.
0 Response to "KAKATUA MALUKU SI MERAH JAMBU YANG TERANCAM POPULASINYA"
Post a Comment