KENALI CIRICIRI ANIS MERAH OVER BIRAHI

Meski dikenal menjadi burung yg memiliki karakter gampang berubah, namun ternyata hal tersebut tidak menjadi kasus bagi banyak penghobi burung termasuk pula pemula yg ingin mencoba memelihara burung yang juga dikenal sebagai punglor bata ini. Sebenarnya perawatan anis merah tidaklah sesulit seperti yang apa yg dikira sang kebanyakan orang, asal kita konsisten memberikan perawatan menggunakan sempurna maka karakter burung akan permanen stabil. Selain itu hal lain yang perlu diketahui saat merawat anis merah merupakan mengenali konduite over ereksi pada burung anis merah serta penyebabnya.

Masalah burung yang over birahi seringkali sebagai masalah besar bagi burung yg dipelihara sebagai klangenan atau lomba, burnug yang tadinya rajin berbunyi cenderung menjadi berubah karakternya sebagai lebih manja, lebih galak, dan lebih poly diamnya daripada ngoceh. Untuk mengatasi kasus tersebut maka perlu segera diberikan penanganan spesifik buat menciptakan stabil syarat burung atau menormalkan syarat burung.

Burung anis merah memiliki emosi yg labil, karena itu pula ketika mereka mendapati perubahan dalam pola perawatannya, maka mereka cenderung mengalami perubahan konduite, beberapa perubahan perilaku yg sudah dikenali sang penggemar burung anis merah adalah:

• Burung anis merah yang cenderung memiliki emosi yang tinggi (emosian).
• Burung anis merah yang cenderung bersikap galak.
• Burung anis merah yang sebagai over birahi.

Burung anis merah yg mengalami kondisi over birahi akan mengalami perubahan perilaku dari yang umumnya, misalnya saja burung yg tadinya rajin suara mendadak menjad lebih mengejar pemiliknya, begitupun saat tangan kita dimasukkan ke pada sangkarnya baik waktu sedang membarui air minum atau makanannya, burung tadi langsung naik ke atasnya kemudian akan mencoba melampiaskan birahinya tadi dalam tangan kita.

Over birahi mampu menimpa pada burung anis merah yang berjenis kelamin jantan atau betina, serta umumnya akan menunjukkan konduite yang sama. 
Misalnya saja saat burung melihat pemilik atau orang lain disekitarnya, umumnya burung anis merah yg sedang over birah akan menerangkan gelagat manja dan mulai menampilkan gaya khasnya yaitu kepala yg mendongak ke atas, sambil menggetar-getarkan ke 2 sayapnya dan terkadang disertai dengan bunyi-bunyi yg mendesir. 
Gaya yang ngeper seperti itu tak jarang dipercaya sebagai ciri-ciri burung betina, tetapi sebenarnya gaya ngeper tersebut dimiliki oleh baik burung jantan dan juga burung betina.

Untuk lebih jelasnya silakan perhatikan video anis merah yang over ereksi ini dia:

Untuk itu, usahakan saat memelihara burung anis merah, kita bisa mengenali perubahan-perubahan karakter, emosi, atau syarat ereksi menurut burung tersebut, sehingga kita sanggup memberikan penanganan menggunakan sempurna. Berikut beberapa karakteristik-karakteristik dari burung anis merah yg sedang mengalami over birahi.

• Sebagian akbar burung anis merah yg sedang mengalami over ereksi memiliki mata yang tampak besar (membelo) yang sering tampak bersinar ketika burung tersebut kita hampiri.
• Tubuh yang menjadi lebih singset/langsing panjang, kedua sayap yg sering mengapit rapat, serta jarang membuka ekor (selalu menutup).
• Burung tadi memiliki bulu-bulu yg cenderung kurang berminyak.
• Perilaku burung yang cenderung lebih hening, lebih manja serta lebih sering ngeriwik pelan.
• Beberapa kasus burung hanya menerangkan tingkah manja dan jarang bunyi atau macet suara.
• Sering terlihat mematuki atau menggigit tenggerannya atau tempat pakannya atau bahkan seringkali menggigit dan mencabuti jeruji sangkarnya.
• Sebagian akbar harinya dilewatkan menggunakan berdiam diri pada dasar kandang.
• Sering terlihat memainkan kuliner dengan paruhnya.
• Ketika dilombakan maka burung tersebut cenderung bertingkah nakal, contohnya seringkali naik turun tangkringan, atau muter-muter pada dasar sangkarnya selama lomba berlangsung.

Tak ada akibat tanpa karena, nah begitu jua yang terjadi pada burung anis merah saat mengalami syarat over ereksi. Beberapa penyebab over birah pada burung anis merah umumnya terjadi karena banyak sekali hal yg berhubungan dengan perawatan hariannya, termasuk terjadi karena burung yang terlalu mengikuti apa yg diinginkan sang perawatnya, contohnya :

• Memberikan pakan tinggi protein yang terlalu berlebihan hanya lantaran si perawat atau pemilik ingin terus menerus mendengarkan suara kicauannya yang lantang,
• Selalu memancing-mancing burung berbunyi atau teler menggunakan mendekatkan atau menempelkan burung yg berlainan jenis kelamin contohnya menggunakan burung betina, tetapi bukan buat tujuan ditangkarkan.
• Selalu penasaran menggunakan penampilan burung di arena lomba, sebagai akibatnya kerap melupakan syarat burung.

Semoga berguna

Share this post