MEMBUAT PAKAN UNTUK INSECTIVORE BIRDS MB & KC

Tulisan ini ditulis dari pengalaman dan bukan bermaksud untuk meruntuhkan asumsi yang anda yakini semula sekaligus buat menjawab keigintahuan kicaumania mengenai bagaimana membuat pakan (voer). Tulisan ini pula jangan disalah artikan bahwa menggunakan mengkonsumsi pakan ini, maka 100 % burung dapat berprestasi baik serta juara. Karena yang menciptakan suatu burung berprestasi mengagumkan ada banyak faktor yang mempengaruhinya. Dan pakan yang sehat dan memiliki kandungan nutrisi yg cantik adalah galat satu menurut faktor-faktor tadi.

Ide buat menciptakan kombinasi atau ciptaan pakan (voer) ini berawal menurut kegelisahan serta keraguan aku terhadap voer pabrik yang tersebar dipasaran. Apakah benar laik buat burung-burung milik aku atau nir. Akhirnya saya mencari dan bongkar-bongkar jejaring di dunia maya serta mendapat pencerahan menurut para expert pakan apa yang sinkron buat MB serta KC. Melalui jejaring itu pula aku disarankan buat membuat dan mengkombinasikan sendiri bahan-bahan yg diyakini mempunyai kandungan nutrisi yang sesuai buat burung-burung pemakan serangga (insectivorous birds).

Komposisi:
(Pakan Harian)
- Bahan dasar voor + 350 gram
- Ikan Sarden/Ikan Basah + 200 gram
- Daging non lemak + 100 – 150 gram
- Kuning Telor sebesar 3 butir + 18 – 20 gram
- Madu 2 sendok makan
(Pakan Saat Moulting)
- Bahan dasar voor + 350 gram
- Ikan Sarden/Ikan Basah + 200 – 300 gram
- Daging non lemak + 100 – 150 gram
- Kuning Telor sebesar lima butir + 30 – 35 gram
- Madu 4 sendok makan
Materi:
1. Bahan :
Bahan dasar voor, ikan sarden, daging sapi, telor dan madu.
2. Alat :
Sediakan indera-alat sbb: Blender, Panci Tekan (Boiler), Alat Pencetak Voor, Kain (Handuk),
mangkok, saringan, wadah plastik atau dari aluminium.
Persiapan:
1. Bahan dasar voor kita masukkan ke dalam blender serta giling hingga sebagai serbuk halus, Kemudian tempatkan pada wadah. Voor yang direkomendasikan menjadi bahan dasar adalah voor yang diaplikasikan ke burung peliharaan kita sehari-hari.

(Bahan dasar voor)
setelah diblender sebagai seperti ini:

(Bubuk Voor yang sudah pada blender)
2. Bersihkan ikan sarden dan tiriskan sampai kemarau berdasarkan rendaman air hangat selama + 30 mnt agar kandungan garam yg tersisa pada tubuh ikan tanggal atau berkurang. Setelah bersih serta kering blender sampai halus. Kemudian masukkan pada wadah.

(Ikan sarden ditiriskan sesudah melalui proses perendaman & pengeringan)
3. Rendam daging sapi cincang pada air hangat selama + 30 mnt agar kandungan lemak yang tersisa tanggal serta terpisah. Setelah itu tambahkan pada kain/handuk supaya kandungan air serta lemak yg tersisa cepat terserap dan bersih. Lalu giling menggunakan blender hingga halus. Kemudian masukkan dalam wadah.

(Daging dimasukkan ke pada kain/handuk buat menyerap kandungan lemak & air)
Membuat Adonan:
Ketiga bahan-bahan yang sudah halus tadi, dimasukkan dalam blender serta digiling bersamaan supaya ketiga materi tersebut benar-benar menyatu serta bercampur menggunakan baik. Untuk mendapatkan hasil blenderan yg bagus dibutuhkan saat lebih kurang 3 – 5 menit. Jika campuran adonan terlalu kering dan terlihat belum bercampur menggunakan baik, masukkan sedikit air agar ketiga bahan tersebut bisa bercampur secara sempurna. Hasil akhir penggilingan akan begini:

(Hasil sehabis digiling)
Setelah itu masukkan kuning telur dan madu agar adonan tadi bisa melekat dan output jadi voor nantinya lebih cepat diserap dan gampang dicerna.
,
(Kuning telor)
dan

(Madu 2 atau 4 sdm)
Hasil akhir adonan sehabis diberi telur & madu seperti ini:

(Hasil akhir adonan sebelum dicetak)
Membuat Cetakan Voor:
Setelah adonan sahih benar mengental serta tercampur menggunakan sempurna, masukkan dalam mesin pencetak voor serta giling (cetak sampai bahan-bahan tadi benar-sahih habis). Keringkan selama + 3o mnt dengan cara diangin-anginkan saja.

(Mesin Pencetak Voor)
Hasil akhir cetakin voor akan misalnya ini:

(Hasil jadi sebelum di steam)
Proses Pengeringan & Sterilisasi
Setelah proses pengeringan selesai tambahkan pada mesin broiler atau bisa jua memakai panci tekan menggunakan temperatur yg rendah dibawah 30 derajat celcius selama 30 – 60 mnt atau bila memakai panci tekan atau steamer, sebaiknya api yg menyala dalam posisi yang paling kecil agar diperoleh temperatur yg stabil.

(Dapat menggunakan Boiler/Panci Tekan/Steamer)
Cara ini dilakukan buat agar:
1. Menyerap kandungan air yg masih tersisa
2. Membunuh serta mamatikan bakal fungi sebagai akibatnya voor sebagai steril.
Setelah proses ini selesai, anda dapat menyimpannya selama beberapa bulan untuk persediaan. Simpan pada wadah kemarau dan bersih, jangan ditempatkan ditempat yg lembab.
Catatan:
1. Bahan-bahan pada atas hanya lah beberapa model. Anda bisa menyesuaikan atau menambahkan bahan-bahan lainnya yang anda yakini bisa dijadikan kombinasi yg ideal buat MB atau KC anda. Kebetulan saya memakai bahan dasar voor brand “Gold Coin” yang teksturnya serta aromanya genuine dan original. Jadi aku nir perlu menambahkan zat pewarna. Jika anda memakai bahan dasar menggunakan produk lain, silahkan saja dipakai, namun anda perlu menambahkan zat pewarna apabila bahan dasar yg anda pakai berwarna.
Ini sangat penting, mengingat burung peliharaan terutama MB serta KC sangat peka terhadap adanya perubahan serta perubahan yg sangat mencolok merupakan warna dari voor bersangkutan.
2. Apabila hasil kreasi ini akan diaplikasikan ke burung anda, lakukan secara bertahap menggunakan cara mencampur pakan usang menggunakan pakan baru. Ini pula krusial lantaran sistem pencernaan MB sangat peka menggunakan adanya perubahan yang terjadi. Sehingga tidak mengganggu saluran pencernaan burung tadi.
3. Untuk alasan yg sama, maka proporsi kandungan bahan-bahan juga harus konsisten dari ketika ke waktu. Begitu pula menggunakan ketika pengadonan, ketika sterilisasi serta proses pengeringan. Semuanya harus dilakukan dengan konsisten dan tidak berubah.
4. Apabila poin ketiga nir dilakukan menggunakan baik, maka hal ini dapat memicu ketidak konsistenan dalam sistem pencernaan burung tadi. Akibatnya burung sebagai stress. Lebih parah lagi apabila burung dalam kondisi moulting/mabung. Burung akan mengalami gangguan secara fisiologis. Antara lain pertumbuhan bulu sebagai terganggu serta mabung tidak kelar-kelar. ( last edited by suwarno71:5 July 2010)