PERAWATAN BURUNG YANG SULIT JINAK

Memelihara burung bakalan yang didapatkan berdasarkan output tangkapan hutan bukan hasil tangkaran tentu membutuhkan rawatan harian yg super ekstra. Rata-rata burung bakalan masih berperilaku liar/giras sebagai akibatnya wajib dilatih jinak terlebih dahulu izin perawatannya lebih gampang. Selain itu, poly pula burung bakalan yang belum makan voer sebagai akibatnya kicaumania wajib melatih burung makan voer terlebih dahulu. Namun begitu, biarpun giras toh burung bakalan tetap digemari lantaran harganya yang terjangkau. Untuk itu, berikut tips perawatan burung yang sulit jinak



Ada beberapa tahapan yang wajib dilakukan sehabis kicaumania membeli seekor atau beberapa burung bakalan. Tahap-termin rawatan tadi antara lain: 
  • Tahap adaptasi
  • Tahap melatih makan voer
  • Tahap penjinakkan
  • Tahap pemasteran
Bagi burung bakalan usia muda hutan, tahapan-tahapan tersebut tentu akan lebih mudah dilakukan, karena sifat burung belia yang cenderung mempunyai rasa keingintahuan yang akbar sehingga cepat buat menyesuaikan diri serta mau menerima pelatihannya. Namun hal yg tidak sinkron umumnya ditunjukkan sang burung bakalan yg telah berusia dewasa atau sudah tua, mereka rata-homogen lebih memikirkan keselamatan dirinya, sehingga proses pelatihannya akan sebagai sulit buat dilakukan.
Namun dengan melakukan beberapa trik berikut, tentu akan bisa mempermudah pada perawatan burung bakalan yg susah jinak tersebut.
Satu hal yg paling penting serta mendasar pada perawatan burung bakalan yg susah jinak merupakan memberikan rasa aman pada burung tadi. Hal ini sangat menghipnotis kondisi burung tersebut, menggunakan menciptakan rasa kondusif, maka burung cenderung merasa nyaman sebagai akibatnya kita nir akan direpotkan lagi dengan perawatannya.
Memberikan rasa aman dalam burung bisa dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut :
Menggantung burung pada loka yg damai  
Ketika kita mendapatkan burung bakalan, apalagi burung tersebut sudah berusia dewasa hutan atau telah tua, maka satu hal yang mampu kita lakukan merupakan tidak terlalu berambisi buat menjinakkan burung dengan cepat, contohnya langsung menggantung burung di loka yg ramai. Hal tersebut justru akan memperparah kondisi "kegirasan" berdasarkan burung tadi, karena rasa takut yg monoton timbul ketika melihat insan yang lalu lalang akhirnya akan menimbulkan trauma tersendiri bagi burung tadi.
Perawatan yang tepat bagi burung bakalan yang susah jinak adalah dengan menyimpan burung ditempat yg tenang, namun tanpa melupakan hubungan pribadi antara pemilik menggunakan burungnya, karena tanpa interaksi, burung yg sudah sangat jinak sekalipun ketika dibiarkan maka burung tersebut cenderung akan pulang dalam sifat alaminya yaitu liar.
Gantung burung ditempat tenang contohnya di pekarangan, loteng, atau belakang rumah yang nir banyak kegiatan insan selama beberapa minggu. Selama itu jua kita wajib selalu melakukan hubungan dengan mereka. Bentuk interaksi tersebut contohnya adalah memberi pakan EF dengan tangan atau lidi, memandikan burung dengan cara disemprot halus atau dimandikan dengan tangan, selalu berusaha menenangkan burung dengan suara atau siulan, serta bentuk-bentuk interaksi lainnya.
 apabila anda cukup rutin melakukannya, maka pada beberapa minggu, burung akan mulai menduga anda bukanlah musuh mereka, serta secara perlahan burung pun bisa menyesuaikan diri dengan pemiliknya.
Burung yang selalu melukai dirinya sendiri 
Selama ini, sebagian akbar penggemar burung lebih memilih memberi kerodong dalam burungnya waktu burung tadi mulai terlihat giras. Apalagi apabila kondisi girasnya itu sudah sangat keterlaluan atau burung telah tidak memikirkan kondisinya sendiri, lantaran tidak jarang burung yg sangat ketakutan akan berusaha melarikan diri menggunakan menabrak jeruji, akibatnya burung cenderung melukai dirinya sendiri.
Burung bakalan muda hutan cenderung lebih bersifat tenang dan nir grabag-grubug waktu mereka merasa ketakutan, berbeda dengan burung yang telah berusia dewasa atau tua hutan, karena rasa takut mereka lebih besar berdasarkan keingintahuannya. Sehingga untuk mengakalinya, kita sekali lagi harus memberikan simulasi rasa aman bagi burung tersebut, menggunakan cara menutup sangkarnya menggunakan kain kerodong yg secara sedikit demi sedikit dinaikkan atau memanfaatkan kertas koran buat menutupi bagian kiri serta kanan dari sangkarnya.
Dengan melakukan hal tadi, maka burung cenderung akan lebih damai dan tidak gampang grabag-grubug, selain itu sifat liar mereka pun akan lebih terkontrol sehingga tidak akan menyakiti dirinya sendiri.


Setelah burung mulai menerangkan perubahan perilaku dan karakternya, maka pada ketika itu pula burung umumnya akan lebih gampang buat diberikan pemasteran agar lebih rajin berkicau, atau sanggup pula dilakukan tahap penjinakkannya misalnya tahap yang biasa dilakukan pada waktu menjinakkan burung bakalan muda hutan.
Namun apabila kemudian burung tadi tetap tidak mau jinak, alias masih tetap giras serta tidak mau mengeluarkan bunyi kicauannya, maka jalan yg bisa anda tempuh merupakan menukar burung dengan burung lainnya (tukar tambah) atau melepasliarkan burung yg sudah berusia dewasa / tua tersebut pada tempat asal aslinya supaya berkembangbiak dengan syarat-kondisi tertentu.
Semoga bermanfaat

0 Response to "PERAWATAN BURUNG YANG SULIT JINAK"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel