PERAWATAN CIPO BAKALAN AGAR RAJIN BERBUNYI
January 09, 2019
Add Comment
Cipo atau sirtu bagi sebagian besar kalangan penggemar burung kicauan pada Indonesia mungkin dipercaya menjadi burung yang paling menuntut kesabaran ekstra pada perawatannya, lantaran pada dasarnya sangat sulit sekali membuat burung cipo atau sirtu tadi mau rajin berkicau dengan suara khasnya, terkecuali burung itu dipelihara sejak berdasarkan usia anakan / lolohan.
Suaranya yg spesial berdasarkan burung cipo/sirtu ini memang mampu menciptakan orang yang mendengarnya serasa kembali ke alam. Bebeberapa tahun yg lalu, burung cipo termasuk burung yg kerap pada jumpai pada hutan-hutan di pinggiran pedesaan atau kota, namun sekarang akan sangat beruntung sekali bila masih melihat burung ini atau pun mendengar suara aslinya pada hutan-hutan. Kadang suara mereka akan terdengar sahut menyahut baik dengan burung sejenis atau pun burung kepodang/bincarung, sebagai akibatnya di beberapa wilayah banyak yang menjuluki burung cipo ini dengan 'kepodang kecil''.
Burung cipo atau burung pengicau yg termasuk pada keluarga Aegithinidae yang terdiri berdasarkan 2 spesies yaitu Cipoh kacat / common iora (Aegithina tiphia) serta Cipoh jantung / green iora (Aegithina viridissima) serta termasuk burung yg tak jarang terlihat bercengkerama di dahan-dahan pohon yg tinggi serta sesekali acapkali terlihat mencari makan di semak-semak belukar juga flora yg rendah.
Karakter mereka sebenarnya burung yg gampang bersosialisasi, namun di habitatnya mereka lebih acapkali sendirian atau berpasangan, meski bukan termasuk burung yg teritorial tetapi norma mereka begitu menemukan habitat atau lokasi barunya, burung cipo ini akan mengeluarkan bunyi kicauan khasnya yg jua sanggup diklaim menjadi bunyi penanda sekaligus sebagai sebuah isyarat bahwa dilokasi tersebut terdapat dirinya yang sedang berkunjung, serta umumnya bila pada satu wilayah masih ada juga burung cipo lainnya , maka mereka akan segera saling membalas suara kicauan tersebut sebagai akibatnya akan terdengar seperti bunyi panggilan yang bergema. Itu mengindikasikan bahwa terdapat burung lain di daerah tersebut yg menyambut kedatangan mereka atau istilahnya ucapan selamat datang.
Melihat konduite mereka di habitatnya, maka kita mampu menerapkan sifat alami mereka dengan contohnya merubah lokasi menggantung mereka setiap harinya atau digantung dalam lokasi yang berbeda-beda setiap harinya. Hal itu buat tujuan memancing mereka cepat berbunyi, karena burung cipo ini termasuk burung yang sangat aktif.
Selain itu dengan memelihara lebih berdasarkan satu jenis burung cipo yg digantung secara sangat berjauhan, maka kemungkinan besar mereka akan saling bersahut-sahutan.
Merawat burung cipo
Merawat burung cipo yang dipelihara semenjak masih berusia anak-anak / lolohan, tentu akan lebih mudah bagi burung tadi sebagai sangat gacor, bahkan homogen-rata cipo yg dirawat semenjak masih anak-anak / lolohan akan mempunyai sifat cetekan, atau akan bersuara begitu kita sodorkan tangan kita.
Namun bagi burung cipo yg pada dapat menurut belia hutan atau tangkapan hutan, umumnya butuh ketika usang bagi mereka buat mengeluarkan suara panggilan khasnya, karenanya sebaiknya memelihara lebih menurut satu burung ini, tentu akan meningkatkan kecepatan proses bersuara mereka dengan cara misalnya yg telah disebutkan pada atas.
Beberapa masalah generik yang dihadapai jika burung cipo dihasilkan pada syarat dewasa hutan atau telah tua hutan.
Pilih burung yang masih berusia muda atau lolohan
Jika kebetulan anda ingin mencari atau membeli burung cipo pada pasaran, maka supaya lebih memudahkan dalam perawatannya sebaiknya pilihlah burung yang masih berusia belia, sukur-sukur anda mendapatkan anakannya atau lolohannya, lantaran meskipun harus melalui perawatan dan pengorbanan waktu namun sesudah itu anda akan mendapatkan kesenangan dan kepuasan tersendiri menurut output perawatan atas anakan atau lolohan cipo tadi, sebagaimana yg anda lihat pada video-video burung cipo yang jinak, cetekan serta gacor pada youtube yg homogen-rata mereka rawat menurut sejak masih berusia anakan atau lolohan.
Memilih burung sirpu atau cipo yg berusia muda atau belia hutan bisa diperhatikan dari beberapa syarat sebagai berikut:
Akan tetapi apabila anda menetapkan buat membeli anakan burung yang masih dalam kondisi lolohan, maka yg harus diperhatikan adalah usahakan membeli sepasang anakan tadi, selain lebih terjamin jenis kelamin dari burung tersebut jua hampir semua pedagang burung nir mau menjual anakan burung yg masih lolohan tersebut di ecer satu-satu. Dan selesainya anda mendapatkan anakan cipo atau lolohan tadi tentu wajib mulai menyediakan makanan yg sempurna bagi mereka, untuk cipo yg masih terlihat merah atau piyikan serta belum sepenuhnya tumbuh bulu-bulu mereka maka kuliner yg wajib diberikan setiap hari adalah potongan perut jangkrik yg wajib diberikan setiap saat mereka merasa lapar, sedangkan buat anakan yg telah tumbuh bulu, mereka sanggup diberi makan menggunakan campuran voer lembut yg dibasahi dengan sedikit air dan juga potongan perut dari jangkrik atau serangga lainnya. Selama perawatannya, anakan tadi bisa dilatik dengan memakai suara kicauan burung sejenis atau suara burung lain buat menambah variasi bunyi mereka.
Setelah anda menerima burung cipo di pasaran, usahakan buat selama beberapa hari burung tadi tidak dimandikan dahulu, biarkan mereka mengikuti keadaan menggunakan kandang, tempat makan dan minum yg baru,situasi dan kondisi lingkungan sekitar. Setelah dirasa sudah mengikuti keadaan barulah burung tersebut, mulai dimandikan dalam pagi hari dengan cara menyemprot halus menggunakan sprayer serta dijemur buat waktu satu jam saja dilokasi yg ramai.
Dengan merawat burung cipo yang masih berusia muda atau lolohan, maka kita tidak akan merasa kesulitan dalam perawatannya, baik buat tujuan menjinakan ataupun melatih mereka supaya mau memakan voernya. Selain itu dengan memelihara burung yang masih belia pula lebih memudahkan kita dalam mengajari mereka dengan suara-bunyi kicauan, meski secara generik mereka bukan termasuk burung peniru atau yg bisa meniru suara burung lain menggunakan fasih dan jelas, namun terkadang bila dipelihara sejak berusia muda atau lolohan mereka cenderung pintar dan mampu menirukan bunyi yg didengarnya.
Perawatan Cipo bakalan
Perawatan cipo bakalan muda hutan ini nir jauh tidak selaras dengan perawatan burung kicauan jenis lainnya, hanya saja disini yg ditekankan adalah menurut segi anugerah pakan bagi mereka, karena pakan yg sempurna bisa menciptakan mereka lebih aktif dan mau berbunyi.
Untuk burung bakalan yg telah mengikuti keadaan maka proses penjinakannya sanggup dimulai dengan menambahkan jatah mandi mereka setiap harinya, pemberian mandi yg sebelumnya hanya dilakukan pada pagi hari, mampu ditambah sebagai 2 - 3 kali sehari misalnya pada sore hari serta pula pada malam hari ( mandi malam ), menggunakan cara yang sama yaitu disemprot halus memakai sprayer sampai basah, lakukan hal tadi hingga burung benar-benar jinak, sebagai akibatnya dalam hari-hari berikutnya, mereka sanggup diberikan mandi seperlunya saja yaitu satu kali sehari dalam pagi hari.
Untuk pakan burung bakalan, meskipun pada syarat ini mereka telah mau memakan voernya tetapi buat memancing mereka agar mau berkicau, maka pemberian pakan tambahan ( Ekstra Fooding ) seperti kroto harus ditingkatkan, misalnya dengan rutin memberikan kroto setiap pagi setelah burung dimandikan sebanyak satu sendok teh serta pada sore harinya pulang diberikan kroto sebanyak satu sendok teh.
Selain kroto, pakan tambahan lain yang mampu merangsang cipo berbunyi merupakan ulat kandang dan jangkrik berukuran kecil yang pula wajib diberikan setiap hari buat merangsang mereka cepat berbunyi. Bahkan beberapa penggemar burung cipo mengaku acapkali memberikan burungnya tadi menggunakan ikan-ikan kecil atau anak kodok ( kecebong ), meski hal ini diluar kebiasaan mereka, tetapi apa salahnya mencobanya dengan sedikit lebih hati-hati karena bagaimanapun ikan mini tersebut mengandung duri atau tulang yg tidak mampu dicerna sang mereka.
Semoga berguna
Suaranya yg spesial berdasarkan burung cipo/sirtu ini memang mampu menciptakan orang yang mendengarnya serasa kembali ke alam. Bebeberapa tahun yg lalu, burung cipo termasuk burung yg kerap pada jumpai pada hutan-hutan di pinggiran pedesaan atau kota, namun sekarang akan sangat beruntung sekali bila masih melihat burung ini atau pun mendengar suara aslinya pada hutan-hutan. Kadang suara mereka akan terdengar sahut menyahut baik dengan burung sejenis atau pun burung kepodang/bincarung, sebagai akibatnya di beberapa wilayah banyak yang menjuluki burung cipo ini dengan 'kepodang kecil''.
Burung cipo atau burung pengicau yg termasuk pada keluarga Aegithinidae yang terdiri berdasarkan 2 spesies yaitu Cipoh kacat / common iora (Aegithina tiphia) serta Cipoh jantung / green iora (Aegithina viridissima) serta termasuk burung yg tak jarang terlihat bercengkerama di dahan-dahan pohon yg tinggi serta sesekali acapkali terlihat mencari makan di semak-semak belukar juga flora yg rendah.
Karakter mereka sebenarnya burung yg gampang bersosialisasi, namun di habitatnya mereka lebih acapkali sendirian atau berpasangan, meski bukan termasuk burung yg teritorial tetapi norma mereka begitu menemukan habitat atau lokasi barunya, burung cipo ini akan mengeluarkan bunyi kicauan khasnya yg jua sanggup diklaim menjadi bunyi penanda sekaligus sebagai sebuah isyarat bahwa dilokasi tersebut terdapat dirinya yang sedang berkunjung, serta umumnya bila pada satu wilayah masih ada juga burung cipo lainnya , maka mereka akan segera saling membalas suara kicauan tersebut sebagai akibatnya akan terdengar seperti bunyi panggilan yang bergema. Itu mengindikasikan bahwa terdapat burung lain di daerah tersebut yg menyambut kedatangan mereka atau istilahnya ucapan selamat datang.
Melihat konduite mereka di habitatnya, maka kita mampu menerapkan sifat alami mereka dengan contohnya merubah lokasi menggantung mereka setiap harinya atau digantung dalam lokasi yang berbeda-beda setiap harinya. Hal itu buat tujuan memancing mereka cepat berbunyi, karena burung cipo ini termasuk burung yang sangat aktif.
Selain itu dengan memelihara lebih berdasarkan satu jenis burung cipo yg digantung secara sangat berjauhan, maka kemungkinan besar mereka akan saling bersahut-sahutan.
Merawat burung cipo
Merawat burung cipo yang dipelihara semenjak masih berusia anak-anak / lolohan, tentu akan lebih mudah bagi burung tadi sebagai sangat gacor, bahkan homogen-rata cipo yg dirawat semenjak masih anak-anak / lolohan akan mempunyai sifat cetekan, atau akan bersuara begitu kita sodorkan tangan kita.
Namun bagi burung cipo yg pada dapat menurut belia hutan atau tangkapan hutan, umumnya butuh ketika usang bagi mereka buat mengeluarkan suara panggilan khasnya, karenanya sebaiknya memelihara lebih menurut satu burung ini, tentu akan meningkatkan kecepatan proses bersuara mereka dengan cara misalnya yg telah disebutkan pada atas.
Beberapa masalah generik yang dihadapai jika burung cipo dihasilkan pada syarat dewasa hutan atau telah tua hutan.
- Burung akan menjadi terlalu liar/giras, untuk ini diperlukan proses penjinakan lebih dahulu.
- Burung yang sulit mengikuti keadaan dengan lingkungan sekitarnya, untuk itu perlu diberikan pengkerodongan selama satu minggu yang bagian kerodongnya secara sedikit demi sedikit dinaikan setiap harinya agar burung sanggup melihat keluar.
- Burung yg sudah tua sporadis sekali mau mengeluarkan suara kicauannya, buat itu sanggup dipancing dengan burung homogen yg tidak sama jenis kelamin, satukan pada sangkar mereka selama beberapa hari lalu sisihkan pada jeda berjauhan.
Pilih burung yang masih berusia muda atau lolohan
Jika kebetulan anda ingin mencari atau membeli burung cipo pada pasaran, maka supaya lebih memudahkan dalam perawatannya sebaiknya pilihlah burung yang masih berusia belia, sukur-sukur anda mendapatkan anakannya atau lolohannya, lantaran meskipun harus melalui perawatan dan pengorbanan waktu namun sesudah itu anda akan mendapatkan kesenangan dan kepuasan tersendiri menurut output perawatan atas anakan atau lolohan cipo tadi, sebagaimana yg anda lihat pada video-video burung cipo yang jinak, cetekan serta gacor pada youtube yg homogen-rata mereka rawat menurut sejak masih berusia anakan atau lolohan.
Memilih burung sirpu atau cipo yg berusia muda atau belia hutan bisa diperhatikan dari beberapa syarat sebagai berikut:
- Burung muda umumnya mempunyai rona bulu yg lebih kusam atau seperti menggunakan betina.
- Carilah burung yang nir liar atau gerabagan begitu kita dekati, akan lebih cantik lagi bila ternyata burung tersebut dipisahkan pada satu kandang alias bukan dalam sangkar ombyokan.
- Carilah burung yg telah anteng di tenggeran serta sekali waktu melompat ke sisi sangkarnya, bukan burung yg selalu berada dibawah serta nampak ketakutan, itu menunjukan bahwa burung tadi sudah beradaptasi menggunakan syarat sangar sehingga sanggup memudahkan kita pada perawatan selanjutnya, misalnya melatih makan voer atau melatih buat penjinakannya.
- Carilah burung yg minimal telah ngeriwik atau yang sudah mau berbunyi terutama yg sudah mau bersiul meski pelan,
Akan tetapi apabila anda menetapkan buat membeli anakan burung yang masih dalam kondisi lolohan, maka yg harus diperhatikan adalah usahakan membeli sepasang anakan tadi, selain lebih terjamin jenis kelamin dari burung tersebut jua hampir semua pedagang burung nir mau menjual anakan burung yg masih lolohan tersebut di ecer satu-satu. Dan selesainya anda mendapatkan anakan cipo atau lolohan tadi tentu wajib mulai menyediakan makanan yg sempurna bagi mereka, untuk cipo yg masih terlihat merah atau piyikan serta belum sepenuhnya tumbuh bulu-bulu mereka maka kuliner yg wajib diberikan setiap hari adalah potongan perut jangkrik yg wajib diberikan setiap saat mereka merasa lapar, sedangkan buat anakan yg telah tumbuh bulu, mereka sanggup diberi makan menggunakan campuran voer lembut yg dibasahi dengan sedikit air dan juga potongan perut dari jangkrik atau serangga lainnya. Selama perawatannya, anakan tadi bisa dilatik dengan memakai suara kicauan burung sejenis atau suara burung lain buat menambah variasi bunyi mereka.
Setelah anda menerima burung cipo di pasaran, usahakan buat selama beberapa hari burung tadi tidak dimandikan dahulu, biarkan mereka mengikuti keadaan menggunakan kandang, tempat makan dan minum yg baru,situasi dan kondisi lingkungan sekitar. Setelah dirasa sudah mengikuti keadaan barulah burung tersebut, mulai dimandikan dalam pagi hari dengan cara menyemprot halus menggunakan sprayer serta dijemur buat waktu satu jam saja dilokasi yg ramai.
Perawatan Cipo bakalan
Perawatan cipo bakalan muda hutan ini nir jauh tidak selaras dengan perawatan burung kicauan jenis lainnya, hanya saja disini yg ditekankan adalah menurut segi anugerah pakan bagi mereka, karena pakan yg sempurna bisa menciptakan mereka lebih aktif dan mau berbunyi.
Untuk burung bakalan yg telah mengikuti keadaan maka proses penjinakannya sanggup dimulai dengan menambahkan jatah mandi mereka setiap harinya, pemberian mandi yg sebelumnya hanya dilakukan pada pagi hari, mampu ditambah sebagai 2 - 3 kali sehari misalnya pada sore hari serta pula pada malam hari ( mandi malam ), menggunakan cara yang sama yaitu disemprot halus memakai sprayer sampai basah, lakukan hal tadi hingga burung benar-benar jinak, sebagai akibatnya dalam hari-hari berikutnya, mereka sanggup diberikan mandi seperlunya saja yaitu satu kali sehari dalam pagi hari.
Untuk pakan burung bakalan, meskipun pada syarat ini mereka telah mau memakan voernya tetapi buat memancing mereka agar mau berkicau, maka pemberian pakan tambahan ( Ekstra Fooding ) seperti kroto harus ditingkatkan, misalnya dengan rutin memberikan kroto setiap pagi setelah burung dimandikan sebanyak satu sendok teh serta pada sore harinya pulang diberikan kroto sebanyak satu sendok teh.
Selain kroto, pakan tambahan lain yang mampu merangsang cipo berbunyi merupakan ulat kandang dan jangkrik berukuran kecil yang pula wajib diberikan setiap hari buat merangsang mereka cepat berbunyi. Bahkan beberapa penggemar burung cipo mengaku acapkali memberikan burungnya tadi menggunakan ikan-ikan kecil atau anak kodok ( kecebong ), meski hal ini diluar kebiasaan mereka, tetapi apa salahnya mencobanya dengan sedikit lebih hati-hati karena bagaimanapun ikan mini tersebut mengandung duri atau tulang yg tidak mampu dicerna sang mereka.
Semoga berguna
0 Response to "PERAWATAN CIPO BAKALAN AGAR RAJIN BERBUNYI"
Post a Comment