PUNDI RUPIAH DI DUNIA KICAUAN

SIlahkan tebak berapa akbar perputaran rupiah di dunia kicau mania dalam satu tahun? Jawabnya mencapai Rp- 7 Triliun. Jumlah yang fantastis menurut hasil Survei Burung Indonesia bersama University of Oxford, Pelestari Burung Indonesia (PBI),  AC Nielsen, Aksenta, serta Darwin Initiative dalam tahun 2007 lalu di Pulau Jawa dan Bali. 

Bisa jadi ketika ini perputaran rupiah tadi mempunyai nilai yg lebih besar lagi seiring melonjaknya beberapa harga pakan burung. Nilai sebanyak itu merupakan akumulasi berdasarkan 6 parameter survei, yaitu nilai jual-beli burung, kandang, peralatan, pakan hayati, buah, biji, vitamin, obat, dokter, publikasi media, sampai perjalanan para pehobi.



Burung-burung kicauan terkenal yang dipelihara pehobi adalah cucakrawa (Pynonotus zeylanicus), kenari, serindit, trucukan (Pynonotus goiavier), kutilang (Pycnonotus aurigaster), muraibatu (Copsychus malabaricus), anis merah (Zoothera citrina), kacer, dan cucak hijau atau cica daun akbar( Chloropsis sonnerati ).

Meski demikian beberapa jenis burung populer tadi mulai sulit dijumpai di alam. Cucakrawa, contohnya, nyaris punah di hutan-hutan di Pulau Jawa. Bahkan menurut data Asosiasi Penangkar Cucakrawa di Ciputat, Tangerang, Provinsi Banten, di alamnya sendiri cucakrawa sudah menjadi barang langka. Jadi pantaslah bila harganya meroket. Sebagai citra piyikan umur 1 bulan sanggup mencapai Rp4-juta/ekor; induk Rp14-juta/pasang. Inilah peluang akbar memetik rupiah dengan cara menangkarkannya.


Harus diakui pula pasca menyebarnya endemi flu burung kurang lebih 2003–2005, pamor burung kicauan semakin terus menanjak. Lihat saja aneka macam kontes serta lomba suara kicauan burung yang marak digelar di berbagai wilayah serta kota. Lomba-lomba skala regional selalu dibanjiri ratusan peserta, berdasarkan kalangan atas, menengah, sampai bawah dengan hibah mencapai puluhan juta rupiah. Pesertanya pun tiba dari banyak sekali kota besar seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, hingga Samarinda.


Bukan hanya kontes atau lomba-lomba akbar saja yang kebanjiran peserta, ajang latihan beserta atau latber pun bisa menyedot lebih kurang 50-an peserta. Nah, hingga waktu ini jenis-jenis burung yg  terkenal pada lomba tidak bergeser, masih tetap dikuasai jenis muraibatu, anis merah, dan kacer. Ketiga jenis itu memang mencorong sebagai burung kontes sejati. Anis merah dan muraibatu disukai lantaran mempunyai volume suara keras, mengagumkan serta jernih. Khusus anis merah sekarang berkembang berbagai gaya. Jika sebelumnya populer gaya teler dan pinguin, kini gaya doyong alias merunduk-runduk ke depan menjadi terkenal.


Yang menarik lagi beberapa kategori lomba burung kontes dari menurut burung-burung master alias pengisi suara seperti lovebird, kenari, dan cucak jenggot. Tak ayal perdagangan burung-burung itu terkerek naik. Piyik lovebird kini dijual menggunakan harga homogen-rata Rp250.000—Rp350.000 buat kelas burung kontes. 


Dan sepertinya dunia kicau mania semakin hari semakin semarak dan bertambah penggemarnya meski harga burung kicauan ketika ini mampu dikatakan bukan sesuatu yg mampu dianggap remeh. 


Salam Kicau ! 


Sumber: Bebeja.com

Related Posts

0 Response to "PUNDI RUPIAH DI DUNIA KICAUAN"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel