RAJA UDANG BURUNG UNIK YANG KEHILANGAN HABITAT
January 09, 2019
Add Comment
Walaupun mempunyai nama raja udang, namun burung cantik dengan bulu berwarna warni serta paruh agak kebesaran ini nir hanya memangsa ikan atau udang saja sebagai makanannya. Beberapa spesies lebih menyukai memangsa ular, kepiting, kadal atau bahkan serangga. Tetapi yang menciptakan poly orang terkesima adalah kepiawaiannya sewaktu berburu ikan di pada sungai. Raja udang, sangat disayangkan bila spesies burung ini wajib terancam punah karena habitatnya yang rusak dan .
Burung raja-udang memang amat lihat pada menagkap ikan. Pada ketika berburu itu, mereka akan bertengger pada sebuah ranting pohon yang menjulang pada atas permukaan air. Burung ini menggunakan sabar memperhatikan ikan-ikan yang asyik berenag di bawahnya. Ketika timingnya sudah dirasa pas serta dengan memperhitungkan pembiasan cahaya, burung ini akan menukik sambil mengepak-ngepakkan sayapnya untuk menambah kecepatan.
Jika ikan itu berada dekat permukaan maka dia mampu eksklusif mencaploknya, jika tidak sayapnya akan dilipat yang menciptakan kecepatannya bertambah di dalam air laksana panah buat menangkap buruannya yang nir akan sanggup menghindar. Sekali berburu, dia bisa mendapatkan beberapa ekor ikan sekaligus!.
Pada demam isu kawin, burung raja udang mempunyai kebiasaan yg relatif unik. Untuk menerima pasangannya, burung jantan akan berkejar-kejaran menggunakan si betina pada udara menggunakan kecepatan tinggi. Setelah itu, si jantan akan memamerkan keterampilannya menggali sarang kemudian menawari si betina menggunakan kuliner enak. Tidak seperti burung lain, raja udang bersarang dalam sebuah terowongan yg mereka gali di tebing pinggiran sungai, bahkan terdapat jua yg bersarang pada bekas lubang kelinci atau di lubang batang pohon.
Ketika menciptakan sarang, seekor raja udang akan menggali terowongan menggunakan memakai paruhnya yg akbar. Terowongan itu dalamnya bisa mencapai setengah atau satu meter. Pada awalnya menciptakan terowongan ini cukup sulit dan penuh resiko, lantaran beberapa spesies akan terbang lurus menghantam tebing menggunakan parh terentang. Setelah mulai didapatkan bagian atas yang lunak, mereka segera menggalinya. Namun tidak seluruh raja udang membangun sarang di dalam lubang, lantaran pada hutan hujan tropis Papua dan Australia, raja udang firdaus akan menggali lubang pada pada gundukan sarang rayap.
Membesarkan anak-anaknya pun bukan kasus gampang serta itu dilakukannya dengan penuh kerja keras. Bayangkan saja, seekor indukan raja udang akan mengantarkan lebih kurang 60 - 70 ekor ikan buat memberi makan anak-anaknya. Karena itu, raja udang sangat tergantung pada daerah asal yg masih alami dan sungai-sungai yang belum terkotori oleh limbah industri maupun rumah tangga.
Dulu spesies burung ini acapkali ditemukan pada sekitar sungai-sungai, namun jumlah populasi penduduk yg semakin tinggi pesat menciptakan daerah hijau pinggiran sungai berubah sebagai tempat pemukiman. Tebing-tebing yg dulu menjadi loka bersarang mereka telah berganti tebing beton buat menyangga rumah-rumah.
Limbah-limbah rumah tangga dan industri membuat sungai ternoda, ikan pun sulit didapat. Kalau sebelumnya mereka sanggup menangkap lebih berdasarkan 60 ekor sehari, kini menerima satu ekor ikan pun telah dipercaya beruntung. Apalagi warna air sungai yg nir sebening dulu, sebagai akibatnya sulit sekali mengetahui apakah terdapat ikan pada dalamnya.
Hilangnya tempat asli justru semakin memperparah statusnya. Banyak burung raja udang yang alami kepunahan. Tetapi buat menjaga populasinya nir cukup dengan memberikannya gelar burung dilindungi saja, akan tetapi dibutuhkan perhatian dan kepedulian dari seluruh kalangan.
Salam.
Burung raja-udang memang amat lihat pada menagkap ikan. Pada ketika berburu itu, mereka akan bertengger pada sebuah ranting pohon yang menjulang pada atas permukaan air. Burung ini menggunakan sabar memperhatikan ikan-ikan yang asyik berenag di bawahnya. Ketika timingnya sudah dirasa pas serta dengan memperhitungkan pembiasan cahaya, burung ini akan menukik sambil mengepak-ngepakkan sayapnya untuk menambah kecepatan.
Jika ikan itu berada dekat permukaan maka dia mampu eksklusif mencaploknya, jika tidak sayapnya akan dilipat yang menciptakan kecepatannya bertambah di dalam air laksana panah buat menangkap buruannya yang nir akan sanggup menghindar. Sekali berburu, dia bisa mendapatkan beberapa ekor ikan sekaligus!.
Pada demam isu kawin, burung raja udang mempunyai kebiasaan yg relatif unik. Untuk menerima pasangannya, burung jantan akan berkejar-kejaran menggunakan si betina pada udara menggunakan kecepatan tinggi. Setelah itu, si jantan akan memamerkan keterampilannya menggali sarang kemudian menawari si betina menggunakan kuliner enak. Tidak seperti burung lain, raja udang bersarang dalam sebuah terowongan yg mereka gali di tebing pinggiran sungai, bahkan terdapat jua yg bersarang pada bekas lubang kelinci atau di lubang batang pohon.
Ketika menciptakan sarang, seekor raja udang akan menggali terowongan menggunakan memakai paruhnya yg akbar. Terowongan itu dalamnya bisa mencapai setengah atau satu meter. Pada awalnya menciptakan terowongan ini cukup sulit dan penuh resiko, lantaran beberapa spesies akan terbang lurus menghantam tebing menggunakan parh terentang. Setelah mulai didapatkan bagian atas yang lunak, mereka segera menggalinya. Namun tidak seluruh raja udang membangun sarang di dalam lubang, lantaran pada hutan hujan tropis Papua dan Australia, raja udang firdaus akan menggali lubang pada pada gundukan sarang rayap.
Membesarkan anak-anaknya pun bukan kasus gampang serta itu dilakukannya dengan penuh kerja keras. Bayangkan saja, seekor indukan raja udang akan mengantarkan lebih kurang 60 - 70 ekor ikan buat memberi makan anak-anaknya. Karena itu, raja udang sangat tergantung pada daerah asal yg masih alami dan sungai-sungai yang belum terkotori oleh limbah industri maupun rumah tangga.
Dulu spesies burung ini acapkali ditemukan pada sekitar sungai-sungai, namun jumlah populasi penduduk yg semakin tinggi pesat menciptakan daerah hijau pinggiran sungai berubah sebagai tempat pemukiman. Tebing-tebing yg dulu menjadi loka bersarang mereka telah berganti tebing beton buat menyangga rumah-rumah.
Limbah-limbah rumah tangga dan industri membuat sungai ternoda, ikan pun sulit didapat. Kalau sebelumnya mereka sanggup menangkap lebih berdasarkan 60 ekor sehari, kini menerima satu ekor ikan pun telah dipercaya beruntung. Apalagi warna air sungai yg nir sebening dulu, sebagai akibatnya sulit sekali mengetahui apakah terdapat ikan pada dalamnya.
Hilangnya tempat asli justru semakin memperparah statusnya. Banyak burung raja udang yang alami kepunahan. Tetapi buat menjaga populasinya nir cukup dengan memberikannya gelar burung dilindungi saja, akan tetapi dibutuhkan perhatian dan kepedulian dari seluruh kalangan.
Salam.
0 Response to "RAJA UDANG BURUNG UNIK YANG KEHILANGAN HABITAT"
Post a Comment