TIPS MERAWAT BURUNG MURAI BATU YANG DORONG EKOR

Ekor panjang menurut murai batu menjadikannya terlihat lebih menarik, terutama menggunakan gaya memecutnya yg khas. Namun kasus timbul saat burung sedang dalam proses dorong ekor, karena seringkali terjadi gangguan yg sebabkan pertumbuhan ekornya menjadi terhambat. Untuk pencegahan serta perawatannya, berikut tips merawat burung murai batu yg dorong ekor.

Saat burung murai batu selesai melewati masa mabungnya, maka tahap selanjutnya merupakan proses pertumbuhan bulu-bulu baru, yg diawali berdasarkan bulu-bulu pada bagian dada, ketua serta sayapnya, sedangkan ekor akan menerima giliran yg terakhir.

Karena menerima giliran yang terakhir itulah, maka krusial kiranya kita buat melakukan perawatan yg sempurna supaya pertumbuhannya sebagai lancar dan tidak terganggu.

Salah perawatan maka bulu ekor akan cenderung menjadi lebih pendek menurut yg umumnya (sebelum mabung), atau bahkan pada taraf yg lebih parah, ekor akan berhenti tumbuh dalam saat proses dorong ekor.

Beberapa tips berikut bisa sedikit poly membantu anda yg memelihara burung murai batu yang sedang dorong ekor, agar proses pertumbuhannya mampu berjalan lancar dan tanpa kendala sehingga ekor bisa tumbuh panjang menggunakan paripurna.

Perawatan murai batu dorong ekor:

Pada pagi hari, berikan jangkrik sebesar 4 - 5 ekor dalam pagi dan sore hari.
Pemberian kroto usahakan diberikan cukup 2 kali seminggu sebesar 1 cepuk pakannya.
Mandi cukup dilakukan dalam sangkarnya menggunakan cara meletakkan bak mandi pada sangkarnya.
Penjemuran usahakan mulai dihentikan, tetapi sekali waktu boleh dijemur di bawah sinar surya pagi menggunakan durasi tidak lebih berdasarkan 10 mnt.
Berikan full kerodong dan ingat buat selalu membersihkan kotorannya.
Jika dibutuhkan mampu dilakukan pemasteran agar burung mempunyai bunyi-bunyi baru yg penuh variasi.