100 Komunitas Pecinta Burung Ikut Ramaikan Hari Jadi Surabaya 2019

Image source: //daihatsu.co.id/kokgituya-static/2016-09/original_640/69d0763461027d4e372303d46269c7c17ec6dbf2.jpg

100 Komunitas Pecinta Burung Ikut Ramaikan Hari Jadi Surabaya
Liputan6.com, Surabaya Seratus komunitas pecinta burung puter berasal banyak sekali kota pada Indonesia, berkumpul dalam Taman Flora, Bratang, Surabaya, Sabtu (13/5/2017). Mereka hadir buat ikut memeriahkan Kontes Suara Alam Burung Puter Wali Kota Cup I Surabaya2019. Agenda ini dibuka sang Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.
Turut hadir, Kepala Dinas Ketahanan Pangan serta Pertanian Kota Surabaya, Justamadji dan pula komunitas pecinta burung puter. Wali Kota Tri Rismaharini mengungkapkan, meski adalah kontes perlombaan, namun agenda ini bukan hanya buat kalah serta menang. Tetapi, selain tujuan burungnya sebagai pemenang, ada tujuan lebih dibanding itu. Targetnya bukan hanya buat menang, tetapi jua ajang silaturahmi. Karenanya, aku ucapkan selamat bertanding dan ayo pererat silaturahmi, istilah wali kota dikala membuka kontes burung puter, Sabtu (13/5/2017).
Wali kota berharap ke depannya, para pecinta burung tidak hanya sebatas memelihara. Tapi juga dapat mengembangbiakkan menggunakan cara yang benar. Dia mencontohkan pada beberapa negara pada luar negeri sudah sanggup mengembangbiakkan varietas burung menggunakan keilmuan. Karenanya, wali kota perempuan pertama pada Surabaya ini berharap dinas terkait dengan komunitas, bisa bersinergi menggunakan perguruan tinggi untuk mengembangbiakkan burung ini.
Bisa kolaborasi dengan perguruan tinggi buat memproduksi varietas yang baik menjadi akibatnya lebih punya potensi ke depannya. Kita jangan alergi menggunakan science. Dengan disertai ilmu, anak-anak muda dapat tertarik buat ikut mengembangbiakkan burung ini, kata wali kota. Seusai membuka acara, wali kota menggunakan komunitas lantas melihat burung-burung puter yang akan bertanding. Tetapi, burung-burung tersebut ternyata memproduksi malu buat mengekspresikan suaranya. Setelah beberapa mnt, wali kota akhirnya memilih sangkar angka 17 yang berani bersuara.
Lha iki muni iki (nah yang ini burung nya suara), ungkapnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surabaya, Justamadji menyebutkan, kontes suara burung puter Wali Kota Surabaya Cup ini digelar buat ikut memeriahkan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-724. Kontes ini adalah yg pertama kali digelar. Tetapi, antusiasme para pecinta burung puter buat ikut serta dalam acara ini, ternyata luar biasa tinggi.
Pesertanya muncul asal Jakarta, Yogyakarta, kota-kota pada Jawa Tengah dan Jawa Timur, istilah Joestamadji pada sela pembukaan Kontes Suara Alam Burung Puter Wali Kota Cup I Surabaya2019 tadi. Selama ini, sambung Justamadji, Dinas Ketahanan Pangan serta Pertanian telah membina sekitar 30 komunitas, baik komunitas fauna jua tumbuhan.
Setiap pekan, komunitas tersebut bertemu buat menjelaskan citra dan jua progres komunitasnya. Mereka sampaikan secara makro perkembangan komunitasnya, termasuk potensi bisnisnya, pungkasnya.

Ke depan, Justamadji berencana lebih sering menggelar program seperti ini buat mengakomodir permintaan asal komunitas. Tidak hanya ditempatkan dalam Taman Flora, namun jua dapat pada hutan kota yg dimiliki Pemerintah Kota Surabaya seperti dalam Pakal juga pada Balas Klumprik.
Ketua Panitia Kontes Burung Puter Wali Kota Surabaya Cup I2019, Agus Waluyo menambahkan, pihaknya memanfaatkan media generik buat mengajak komunitas dari banyak sekali kota berpartisipasi dalam program ini. Untuk kontes ini, pihaknya mendatangkan juri senior berasal Yogyakarta. Adapun yg menjadi evaluasi pokok merupakan suara burungnya. Burung-burung puter yang bertanding, dibagi pada tiga kelas. Yakni kelas pemula, madya serta utama.
Selain suara, penampilan burung juga dievaluasi, ujarnya.