2019 Penyakit Yang Biasa Menyerang Sapi Saat Musim Hujan dan Cara Mengatasinya

%252Cvcxcvbnm.jpg
Musim hujan sudah tiba sejak seminggu lebih yang kemudian, perubahan temperatur menurut panas serta suhu tinggi ketika demam isu kemarau berganti menggunakan suhu rendah saat trend hujan harus diantisipasi sang para peternak sapi.
Saat animo hujan biasanya kotoran sapi akan banyak menumpuk dikandang maupun disekitar sangkar lantaran volumenya bertambah dengan air hujan dan mengakibatkan syarat sangkar lebih becek dibanding dengan waktu trend kemarau. Kondisi sangkar yang becek dan licin ini tidak hanya berbahaya bagi petugas atau pekerja kandang yang sanggup gampang terpeleset tetapi jua berbahaya buat sapinya sendiri.

Nah, berikut akan diberikan beberapa contoh penyakit yang biasa menyerang sapi ketika demam isu hujan bersama cara mencergahnya. Langsung saja simak ulasan dibawah ini menggunakan baik.

1. Sapi Lamenes / Pincang

Sapi yg dipelihara pada sistem kandang tanggal atau sangkar koloni sangat rentan terkena lamenes atau pincang ketika isu terkini hujan karena kandang yg becek serta licin, akan menciptakan sapi mudah terpeleset atau jatuh dan akhirnya mampu menyebabkan pincang. Kondisi ini akan semakin parah apabila kebersihan sangkar tidak dirawat dengan baik. Solusi untuk mencegah lamenes atau pincang dalam sapi waktu hujan merupakan menggunakan memastikan kebersihan sangkar terjaga serta rutinitas pembersihan sangkar mampu dimaksimalkan. Lantai sangkar yg rusak atau sudah terlalu "halus" harus secepatnya diperbaiki agar perkara lamenes nir meningkat saat animo hujan. Selain itu perhatikan juga kandang tempat berteduh sapi, pastikan atapnya tidak bocor. Karena jika bocor tentu saja akan menambah lantainya becek dan licin.

2. Sapi Demam

Saat trend hujan, waspadai jua timbulnya demam pada sapi akibat perubahan cuaca menjadi rendah. Saat cuaca bersuhu rendah bila syarat sapi lemah lantaran kekurangan zat-zat gizi tertentu dalam makanannya akan mudah terserang demam. Cara mengatasinya sanggup menggunakan menambahkan beberapa macam vitamin buat ternak (seperti vitamin B kompleks) supaya daya tahan tubuh ternak  semakin tinggi.
3. Sapi Kembung dan Diare
Musim hujan pula sanggup menyebabkan kondisi hijauan pakan ternak yg selalu basah dampak terkena air hujan. Hijauan yg cenderung basah apalagi apabila kondisi hijauan masih muda, sangat gampang menyebabkan kembung dalam ternak sapi. Disamping kembung atau bloat, ternak jua bisa mengalami diare. Cara mengatasinya merupakan dengan membiarkan sementara hijauan yg masih basah menggunakan jalan diangin-anginkan sampai relatif kemarau dan relatif layu baru diberikan pada ternak.

4. Cacingan

Cacingan pula perlu diwaspadai pada demam isu hujan karena cacingan meskipun  nir berbahaya atau nir mematikan, tetapi bila tidak ditangani secara sahih akan mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit bahkan pada kondisi yang parah pula akan bisa menyebabkan kematian dalam ternak. Cara mengatasi cacingan adalah menggunakan menjaga kebersihan sangkar dan jangan menaruh pakan hijauan pada ternak yang diambil atau dipanen atau di "arit" pada pagi hari. Usahakan buat memanen pakan hijauan dalam waktu matahari sudah terbit relatif tinggi.

Related


5. Serangan Lalat

Musim hujan jua identik menggunakan banyaknya lalat pada sangkar, waspadai penyakit sapi yg biasa disebarkan sang lalat. Lalat juga sanggup mengakibatkan infeksi parah dalam sapi yang sedang terluka karena lalat akan bertelur dalam luka tadi sebagai akibatnya sanggup mengakibatkan borok. Cara mengatasi lalat adalah menggunakan memakai obat-obatan anti lalat dan juga menjaga kebersihan sangkar ketika ekspresi dominan penghujan. Sanitasi dan kebersihan sangkar adalah galat satu cara yg bisa dilakukan buat mengendalikan populasi lalat. Penggunaan insektisida jua merupakan cara digunakan buat membunuh lalat dengan cara menyemprot kandang dengan Lindane 0,03-0,05 %, Toxaphene 0,5%, Metoxychlor 0,05 %, Coumaphos 0,125 %, Dioxanthion 0,15 %, Malation 0,5 %, atau Ronnel 0,75 %. Pemberian dichlorvos dalam minyak mineral diberikan setiap hari jua sanggup mengusir lalat untuk hinggap dipermukaan tubuh fauna. Selain dichlorvos bisa jua digunakan coumophos, malathion atau tetrachlorvinphos yang diberikan dua sampai3 kali seminggu dalam sediaan tabur. Aplikasi insektisida bisa dilakukan dengan cara Dipping (populasi ternak banyak), spraying, Back Rubber, Dust bag, Pour on, lewat kuliner dan menggunakan keping resin (misalnya kalung). Metode pengendalian hayati menggunakan menggunakan parasit penyengat yang sudah dikembangkan sebagai kompetitor biologis buat Musca domestica. Ada alternatif selain cara diatas, yaitu menggunakan menyemprotkan cairan disinfektan dalam wilayah yang luka akibat dihinggapi lalat. Cairan disinfektan ini akan menciptakan lalat tidak mau hinggap, sebagai akibatnya penyebarannya bisa dicegah seminimal mungkin.

Related Posts

0 Response to "2019 Penyakit Yang Biasa Menyerang Sapi Saat Musim Hujan dan Cara Mengatasinya"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel