Atraksi Burung kepada Danau Limboto 2019
July 25, 2019
Add Comment

Image source: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0e1u-OkrOS-R3N4kjbldXb3fCHde_f9vWQ0PG72owDA3OPC6Y71fcR5jT_IZxVBNyzcbd8aCS6_Enhw4GNA2RLd0l68mCwYPqmY1juLRJULqIM1xVeE1vOKBYVKU1l_fB9_7pP_J7wbwA/s1600/IMG_0965ok.jpg
Oleh Aris Prasetyo
Danau Limboto dalam perbatasan Kota Gorontalo serta Kabupaten Gorontalo lebih poly dianggap keliru satu danau kritis dalam Indonesia. Serbuan eceng gondok yg menutupi sebagian akbar bagian atas danau ibarat kanker ganas yang menggerogoti tubuh insan. Siapa sangka, pada tengah danau, terdapat atraksi aneka burung yg memukau.
Berangkat sore hari, sekitar pukul 16.00 Wita, menuju ke tengah-tengah danau, kita akan disuguhi aneka burung beterbangan dalam angkasa. Sesekali, burung-burung itu menyambar ke bagian atas danau dan terbang kembali ke atas memakai ikan dalam paruh mereka.
Dengan tenang, burung-burung tersebut menikmati output buruan mereka dalam tiang bambu yang jumlahnya ratusan yang ditanam nelayan buat membentuk karamba.
Dari sekian banyak burung yg beterbangan pada atas permukaan Danau Limboto, satu jenis yang paling menarik perhatian merupakan elang bondol (Haliastur indus) yg berjumlah belasan. Burung ini termasuk dalam burung yg dilindungi. Dengan karakteristik spesial rona putih pada bagian kepala sampai dada serta agak coklat dalam sayap hingga ekor, burung berparuh tajam tadi berputar-putar melayang dalam angkasa. Dengan sorot mata tajam, beliau mengamati calon mangsanya, yaitu ikan danau.
Selain elang bondol, burung kirik-kirik australia (Merops ornatus) seolah tidak mau kalah. Burung yg ukuran lebih mini berasal elang bondol ini gerakannya lincah. Dengan paruh kecilnya yang panjang kurang lebih tiga-4 sentimeter itu, sekali waktu burung itu menyambar ikan danau ukuran kecil serta menikmatinya pada atas pancang bambu buat keramba milik nelayan. Di antara burung lain pada Danau Limboto, jenis ini mempunyai rona paling beragam, yakni gugusan kuning (leher), hitam (kurang lebih mata), hijau (punggung serta sayap), dan abu-abu (ekor).
Ada pula jenis burung yg suka bergerombol dalam Danau Limboto, yaitu kuntul mini (Egretta garzetta) yg juga poly ditemukan dalam sawah atau rawa. Dengan karakteristik khas rona putih pada seluruh tubuhnya, keelokan terlihat ketika burung tadi kaget dan serentak terbang menggunakan jumlah yg mencapai puluhan. Burung ini getol bertengger bergerombol dalam pancang bambu yang jumlahnya ratusan pada Danau Limboto.
Sementara itu, jenis yg rajin melayang-layang dalam udara merupakan jenis layang-layang api (Hirundo tahitica). Burung ini mempunyai karakteristik khas rona biru tua pada punggung serta sayap yg kehitam-hitaman. Adapun rona leher burung ini merah agak coklat serta putih dalam bagian perut.
Selain keempat jenis burung dalam atas yang banyak ditemukan pada Danau Limboto, terdapat jua jenis lain, seperti cangak merah (Ardea purpurea), dara bahari sayap putih (Chlidonias leucopterus), mandar akbar (Porphyrio porphyrio), bondol rawa (Lonchura malacca), dan blekok sawah (Ardeola speciosa). Semua burung-burung itu mempunyai misi yg sama dalam Danau Limboto, yakni berburu ikan buat menyambung hidup.
Faktor ikan
Menurut Eko Prastio Ramadhan, anggota staf lapangan Burung Indonesia pada Gorontalo, sebuah organisasi nirlaba bidang pelestarian burung, Danau Limboto memiliki daya tarik bagi aneka burung dalam sana. Salah satu tujuan burung-burung tersebut merupakan eksistensi ikan yang melimpah dalam pada danau. Tak heran, elang bondol yg juga kerap ditemukan dalam bahari tertarik untuk berburu ikan pada Danau Limboto.
Burung-burung dalam Danau Limboto termasuk kategori burung air, maksudnya burung yang bergantung dalam eksistensi air buat mencari makan. Sebab, dalam danau poly ikan yg menjadi galat satu makanan burung-burung tersebut, kata Eko, Sabtu (6/10/2012).
Banyaknya karamba untuk mengembangbiakkan ikan pada Danau Limboto sebagai keliru satu daya tarik kedatangan burung-burung tadi. Para nelayan setempat mengembangbiakkan ikan nila pada pada karamba. Selain nila, ikan yang terdapat pada Danau Limboto antara lain mujair, gabus, sepat, atau tawes. Tetapi, bagi peternak ikan pada Danau Limboto, eksistensi burung-burung tersebut menjadi semacam hama.
Tak sporadis burung-burung berburu ikan yg masih mini -kecil. Tetapi, kami tidak merasa terganggu memakai eksistensi mereka walaupun menjadi semacam hama. Mereka telah misalnya sebagai sahabat kami saat menunggui karamba-karamba ini, kata Norman Kalu (43), keliru seorang nelayan dalam Danau Limboto.
Related
Waktu yang sempurna buat memotret burung pada Danau Limboto adalah sore hari. Saat-saat itulah banyak burung berkumpul mencari ikan. Pemandangan dalam danau menjelang surya karam pula tidak kalah indah, ujar Adhy Winata (28), salah seseorang penggemar fotografi dalam Gorontalo.
Hiburan tersendiri
Keberadaan aneka burung dalam Danau Limboto menjadi hiburan tersendiri pada tengah-tengah ancaman lenyapnya danau seluas 2.500 hektar tadi. Ya, oleh beberapa ahli lingkungan, Danau Limboto diperkirakan akan lenyap dalam kurun 10-15 tahun ke depan dampak tingginya sedimentasi dalam danau tadi. Pada tahun 1930, kedalaman danau mencapai 12 meter. Kini, kedalaman danau menyisakan dua meter-2,5 meter saja. Separuh permukaan danau yg tertutup oleh serbuan eceng gondok jua sebagai dilema tersendiri.
Saat ini, Pemerintah Provinsi Gorontalo berupaya keras memulihkan Danau Limboto seperti sediakala memakai cara mengeruk endapan lumpur serta membuang eceng gondok ke daratan.
Jika itu berhasil, Danau Limboto akan semakin cantik menggunakan pemandangan air yang luas tanpa eceng gondok serta dihiasi ratusan burung yang terbang dalam atasnya.
0 Response to "Atraksi Burung kepada Danau Limboto 2019"
Post a Comment