Burung serta Kebebasan 2019

Burung serta Kebebasan

Image source: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlbw1pHpjih5B6PRacIlkRQvIa66h9BnFj2g6IJhw-VY6ARjZO8JmAEp4Ay6qKxiLqMZfk0PRWEOHHpgkNApzawQ5Q7OfxcHhgNkBBq_hjT1Hzb9XrxNHSiVjtewxxTucINfq7ZAqCJB_W/s1600/kicau+burung+Cucak+Rowo.jpg

Burung & Kebebasan
[caption id="attachment_97700" align="alignleft" width="259" caption=""Laut & Langit, begitu luas, jelajahlah, jadilah bebas !""][/caption] Pada mulanya seekor burung begitu kagum beserta sayapnya. Ia mengepak-ngepakannya sembari membusungkan dada, seolah menyombangkan dirinya pada dunia. Ia melihat kumpulan rapih bulu-bulunya yg berwarna, yang dirajut bersama afeksi Tuhan bersama benang rahmatnya, decak kagum pun keluar asal mulutnya.
Ia bosan bersama kehidupan pada dalam sarangnya, sebuah tumpukan jerami berbentuk mangkok yang beliau buat selama berminggu-minggu bersama donasi air liurnya. Ia melihat ke angkasa, & terkagum balik , betapa luasnya dunia ini, betapa leganya angkasa itu. Tanpa berpikir lebih lama lagi, beliau pun menarik nafas pada-dalam & terbang meninggalkan pohon angsana yg sudah berumur itu. Ia terbang jauh menuju ke utara.
Ketika melewati hijaunya hutan, beliau mencicipi kehidupan merasuk ke pada dirinya, semangat terpantul ke dalam hatinya & kedamaian menggenangi pikirannya. Ketika melewati perkotaan, beliau merasakan kematian merasuk ke dalam dirinya, ketidakberdayaan terpantul ke dalam hatinya & kekacauan menggenangi pikirannya.
Berkilometer telah beliau terbang,sampai akhirnya lelah & beristirahat pada pinggiran danau untuk sekedar melepas dahaga. Tapi apa nasib, seseorang pemburu telah asal tadi bersembunyi pada pulang semak-semak, mengarahkan senjatanya tepat ke tubuh oleh burung. Belum pun sang burung memasukan air ke pundi-pundinya, sebuah panah melesat cepat menembus kulit, otot & organnya. Ia pun melemas & teronggek bak sebatang pohon lama yang merana.
Setelah seluruh insiden itu, dia bermimpi, bermimpi & terus bermimpi, Sehingga mengira seluruh insiden yang kemudian hanyalah sebuah mimpi. Ketika beliau membuka matanya, alangkah kagetnya dia. Sebuah kandang emas beserta hiasan-hiasan perak disetiap ujungnya sedang mengurungnya, kotak-kotak mini berisi masakan tergantung sempurna di depan matanya. Ia suka beserta masakan itu, akan tetapi beliau benci beserta kandang itu.
Setelah makan & minum buat mengumpulkan tenaga, beliau mencoba terbang & menghantam kandang itu. Tapi sia-sia pebuatannya, sangkar itu kokoh, mencengkram sangat kuat. Pasrah juga akhirnya sang burung. Ia menyesali nasibnya, baru saja dia mencicipi kebebasan & kehidupan yang nir mampu dimiliki makhluk lain akan tetapi kenapa ketika ini beliau wajib terkurung dalam kebosanan. Walau beliau diberikan kuliner yg melimpah, beliau permanen saja sedih setiap harinya, karena yang masih ada pada pikirannya hanyalah kebebasan.
Hari berganti hari, minggu berganti minggu & zaman berganti zaman. Ketika oleh pemburu menghirup udara pagi pada beranda rumahnya & berniat menikmati indahnya bulu sang burung, beliau malah terkejut, melihat sang burung yg begitu indah terdiam lemas nir bernafas. Warna-rona bulunya menjadi kusam, badannya menjadi lunglai, & kulitnya sebagai pucat. Tanpa berbelas kasih oleh pemburu membuka sangkarnya & membuang mayat tidak berdosa itu ke selokan di depan rumahnya. Sang burung pun hanyut terbawa arus entah sampai kemana.
Ketika jiwa nya tanggal menuju ke hadirat Tuhan. Ia pun tersenyum, penantiannya selama bertahun-tahun akhirnya dipenui Tuhan, sebagai makhluk yang bebas, bebas & bebas. Tuhan pun tersenyum melihat makhluk mungil itu, & memandang manusia bersama amarah, semoga mereka memahami apa arti kebebasan, bisikNya.

Related

*** Saya ingin bebas mitra, bebas menjadi apa yang aku mau, bebas menunjuk apa yg aku mau, lantaran hidup itu hanya sekali kawan. Mari kita bebaskan hidup kita. Salam bebas wahai mitra ku, kamu semua dibelahan dunia manapun Sekian ***
Ferry Fadillah
Bali, 26 Maret 2011

Related Posts

0 Response to "Burung serta Kebebasan 2019"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel