WARGA DESA NGADIPURWO GOTONG ROYONG BANGUN JEMBATAN DARURAT

BLORA. Pasca runtuhnya jembatan Desa Ngadipurwo yang merupakan akses primer menuju kawasan wisata Waduk Tempuran dalam Jumat sore (18/11) kemarin. Akhirnya pagi ini, Sabtu (19/11) rakyat setempat memutuskan buat bergotong royong membangun jembatan darurat berdasarkan bambu agar sanggup beraktifitas misalnya biasa.

Tampak beberapa pemuda serta bapak-bapak sedang sibuk memotong bambu, dan sebagian lainnya berusaha menancapkannya ke sungai menjadi penyangga jembatan darurat. Aliran air sungai yg pagi ini tidak begitu deras, menciptakan pembangunan jembatan darurat mampu lebih mudah dilakukan.

Jembatan darurat dibangun lebih rendah pada sebelah jembatan lama yang ambrol kemarin sore. Bambu-bambu tua yang cukup akbar dijadikan bahan dasar utama dalam pembuatan jembatan darurat, sembari menunggu pembangunan jembatan permanen dari pemerintah setempat melalui Dinas Pekerjaan Umum.

�Desa kami terbelah sungai ini, bila nir terdapat jembatan kami akan sulit beraktifitas. Seperti misalnya buat sholat berjamaah ke masjid, karena masjidnya berada di barat sungai sebagai akibatnya perlu adanya jembatan darurat buat masyarakat menurut timur sungai. Begitu jua kebalikannya buat aktifitas lainnya. Kalau memutar lewat Purwosari, kejauhan,� jelas Alvin, keliru satu rakyat setempat.

Kepala Desa Ngadipurwo, Subakir pun membenarkan apabila eksistensi jembatan darurat sangat diperlukan sang warganya. Desa Ngadipurwo yg diapit Desa Sendangharjo serta Desa Tempuran ini daerahnya memang terbelah 2 lantaran dilewati anak sungai Lusi yang berhulu di pegunungan kendeng utara.

�Jika harus menunggu perbaikan dari pemerintah, niscaya warga akan kesusahan buat melaksanakan aktivitas sehari-hari seperti menuju ke pasar, sekolah serta beribadah. Sehingga hari ini kita gerakkan pemuda buat bergotong royong membentuk jembatan darurat menurut bambu,� jelasnya.

(berita terkait: klik - Jembatan Ambrol, Akses Menuju Waduk Tempuran Blora Dialihkan)


Sekedar diketahui, jembatan primer desa dengan panjang 20 meter serta lebar 4 meter sore kemarin ambrol tepat di tengah. Kejadian itu dimungkinkan lantaran usia jembatan yang mulai tua serta semakin beratnya beban tunggangan yg melintas di atas jembatan. Pasalnya jalan ini kerap dilalui truk-truk pengangkut batu dan tanah uruk darikawasan Jurangjero Bogorejo. (ag-ifnoblora)

Related Posts

0 Response to "WARGA DESA NGADIPURWO GOTONG ROYONG BANGUN JEMBATAN DARURAT"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel