BURUNG HUDHUD GUNAKAN BAKTERI UNTUK MELINDUNGI TELURNYA
January 09, 2019
Add Comment
Para ilmuwan berdasarkan University of Granada and the Higher Council of Scientific Research (CSIC) menemukan bahwa burung hud-hud (hoopoe) akan melapisi telur-telur mereka menggunakan sekresi yang mereka produksi sendiri. Uniknya cairan tersebut berisi bakteri mutualistik yang lalu ditahan sang struktur spesifik berdasarkan cangkang telur, sebagai akibatnya telur tidak terpengaruh. Hal tadi dilakukan menjadi bentuk proteksi telur mereka berdasarkan infeksi sang patogen.
Melalui penelitian yg telah diterbitkan pada Journal of Animal Ecology, ilmuwan dari beberapa kelompok penelitian tadi menghalangi beberapa burung hud-hud betina buat melapisi telur mereka dengan zat tadi yg berasal menurut kelenjar uropygial. Kelompok penelitian yang terlibat dalam proyek ini meliputi: Animal Behaviour and Ecology, Microorganism-Produced Antagonistic Substances, baik berdasarkan UGR, dan grup Evolutive Ecology and the Behaviour and Conservation menurut daerah Experimental Station (Almería, CSIC).
Dari hail penelitian tersebut mereka menegaskan bahwa jumlah bakteri patogen yg dapat ditemukan dalam telur yang gagal menetas ternyata lebih tinggi terjadi pada telur yg induknya telah dihalangi buat mengeluarkan sekresi tersebut, daripada telur yang telah dilapisi cairan sang induk betina yang lainnya. Dengan demikian mereka mengambil konklusi bahwa sekresi ini ternyata sanggup mencegah masuknya parogen ke dalam interior telur.
Selaku Professor Zoologi dari UDR, Manuel Martin-Vivaldi, salah satu penulis dari penelitian ini menggarisbawahi, selama beberapa tahun terakhir bidang ekologi evolutif sudah mengakui "kiprah penting yang dimainkan sang bakteri, bukan hanya sebagai agen infeksius yg bisa menghasilkan penyakit, tetapi pula sanggup sebagai sekutu hewan serta mahluk hidup lainnya dalam perlawanan terhadap penyakit, karena kapasitas mereka yang luar biasa untuk mensintesis senyawa menggunakan sifat antimikroba"
Dalam perkara kelenjar uropygical yg terdapa pada burung hud-hud/hoophoe, para ilmuwan sudah mengkonfirmasi bahwa komponen tadi sangat tidak sama dengan burung lain. Hal ini buat sebagian besar karena aksi bakteri hadir pada kelenjar eksklusif.
Penelitian ini juga menyampaikan bahwa burug hud-hud telah menyebarkan properti yg luar biasa dalam telur-mana mereka belum sejauh ini telah ditemukan pada spesies lain menurut burung. Ini terdiri dalam kehadiran di bagian atas banyak cekungan mini yg tidak benar-benar menembus kulit, serta fungsi yg sepertinya sebagai retensi sekresi bakteri pembawa ini yg meliputi telur.
Penelitian ini merupakan hasil dari 2 proyek berikut: "Sarang, parasit dan bakteri: pendekatan multidisiplin buat memeriksa adaptasi buat berkembang biak pada lingkungan berisiko tinggi parasitisme", yg dibiayai sang Departemen Ilmu serta Inovasi, serta "mekanisme Keanekaragaman Hayati dan akuisisi dalam komunitas bakteri pada kelenjar uropygial menurut hoophoes (Upupa epops). "
Melalui penelitian yg telah diterbitkan pada Journal of Animal Ecology, ilmuwan dari beberapa kelompok penelitian tadi menghalangi beberapa burung hud-hud betina buat melapisi telur mereka dengan zat tadi yg berasal menurut kelenjar uropygial. Kelompok penelitian yang terlibat dalam proyek ini meliputi: Animal Behaviour and Ecology, Microorganism-Produced Antagonistic Substances, baik berdasarkan UGR, dan grup Evolutive Ecology and the Behaviour and Conservation menurut daerah Experimental Station (Almería, CSIC).
Dari hail penelitian tersebut mereka menegaskan bahwa jumlah bakteri patogen yg dapat ditemukan dalam telur yang gagal menetas ternyata lebih tinggi terjadi pada telur yg induknya telah dihalangi buat mengeluarkan sekresi tersebut, daripada telur yang telah dilapisi cairan sang induk betina yang lainnya. Dengan demikian mereka mengambil konklusi bahwa sekresi ini ternyata sanggup mencegah masuknya parogen ke dalam interior telur.
Selaku Professor Zoologi dari UDR, Manuel Martin-Vivaldi, salah satu penulis dari penelitian ini menggarisbawahi, selama beberapa tahun terakhir bidang ekologi evolutif sudah mengakui "kiprah penting yang dimainkan sang bakteri, bukan hanya sebagai agen infeksius yg bisa menghasilkan penyakit, tetapi pula sanggup sebagai sekutu hewan serta mahluk hidup lainnya dalam perlawanan terhadap penyakit, karena kapasitas mereka yang luar biasa untuk mensintesis senyawa menggunakan sifat antimikroba"
Dalam perkara kelenjar uropygical yg terdapa pada burung hud-hud/hoophoe, para ilmuwan sudah mengkonfirmasi bahwa komponen tadi sangat tidak sama dengan burung lain. Hal ini buat sebagian besar karena aksi bakteri hadir pada kelenjar eksklusif.
Penelitian ini juga menyampaikan bahwa burug hud-hud telah menyebarkan properti yg luar biasa dalam telur-mana mereka belum sejauh ini telah ditemukan pada spesies lain menurut burung. Ini terdiri dalam kehadiran di bagian atas banyak cekungan mini yg tidak benar-benar menembus kulit, serta fungsi yg sepertinya sebagai retensi sekresi bakteri pembawa ini yg meliputi telur.
Penelitian ini merupakan hasil dari 2 proyek berikut: "Sarang, parasit dan bakteri: pendekatan multidisiplin buat memeriksa adaptasi buat berkembang biak pada lingkungan berisiko tinggi parasitisme", yg dibiayai sang Departemen Ilmu serta Inovasi, serta "mekanisme Keanekaragaman Hayati dan akuisisi dalam komunitas bakteri pada kelenjar uropygial menurut hoophoes (Upupa epops). "
0 Response to "BURUNG HUDHUD GUNAKAN BAKTERI UNTUK MELINDUNGI TELURNYA"
Post a Comment