MERAWAT DAN MENANGKAR BURUNG CUCAK BIRU

Cucak biru atau cucak gadung ( Irena puella ) adalah burung manis berwarna kebiruan yg mempunyai  bunyi kicauan yg relatif merdu. Keberadaan spesies ini semakin sulit ditemukan di habitatnya, sehingga upaya penangkaran wajib segera dilakukan. Berikut bagaiman merawat dan menangkar burung cucak biru.


Menangkar burung cucak biru di demam isu hujan

Kandang yg dipakai sebaiknya menggunakan sangkar aviary atau kandang semi/tetap, mengingat berukuran burung cucak biru yg termasuk besar .
Tempat sarang yang digunakan berbentuk mangkuk terbuka yang terbuat berdasarkan bahan rotan atau besek, loka sarang itu kemudian ditempatkan pada lokasi yg strategis menggunakan ketinggian yg relatif.  Sedangkan bahan sarangnya menggunakan sabut kelapa atau bahan sarang lain yg sebagian di atur pada loka sarangnya sedangkan sisanya pada berikan merata pada lebih kurang kandangnya.


Menjodohkan cucak biru

Proses perjodohan cucak biru akan berjalan lebih efektif serta berhasil bila dilakukan pada saat animo hujan. Sepasang burung cucak biru bisa pribadi dimasukkan ke dalam kandang penangkarannya buat proses perjodohan. Sifat cucak biru tidaklah seagresif burung kicauan lain saat sedang dijodohkan, jadi hal tersebut sanggup memberikan kemudahan bagi penangkarnya.

Proses perkembang biakan

Tidak lama sesudah mereka terlihat melakukan ritual kawinnya yg ditandai burung jantan serta betina yang saling mengambarkan kebolehannya berkicau, burung betina akan segera menyusun sarangnya dilanjut menggunakan bertelur sebesar 2 butir telur.
Telur telur tersebut akan dierami sang indukan selama 13 hari , indukan jantan tidak membantu proses pengeraman tersebut tetapi mereka menjaga sarang berdasarkan luar serta seringkali terlihat membawakan makanan buat pasangannya yg seang mengeram tadi.

Setelah 13 telur - telur pun akan mulai menetas serta pada waktu inilah ke 2 indukan akan saling merawat serta menaruh makanannya kepada anak-anak mereka, buat itulah jatah kuliner bagi mereka di waktu ini harus lebih ditingkatkan terutama dari ekstra foodingnya yg berupa serangga misalnya ulat hongkong, jangkrik dan ulat bambu.
Setelah usia 10 hari anakan mampu diberikan ring pengenal bila ada, dan mereka sahih-benar mampu keluar menurut sarangnya selesainya berusia 12 hari. Pada usia ini anda sudah sanggup mengangkat mereka untuk dirawat atau menunggu hingga mereka sahih-benar mampu makan sendiri yaitu dalam usia 42 hari.
Dalam penangkaran cucak biru ini yg terpenting adalah bagaimana membentuk suhu yang dingin sebagaimana pada ekspresi dominan penghujan, selain itu jika penangkaran dilakukan diluar animo hujan misalnya musim panas maka anda harus menyediakan bak mandi yang besar yang akan digunakannya buat mandi sebagaimana perilaku mereka pada alam liar bila mengalami ekspresi dominan panas / kering.
Makanan yg diberikan selama penangkaran merupakan berupa buah-buahan segar berwarna merah, serangga misalnya ulat bambu, ulat hongkong serta jangkrik dan mampu jua menyediakan nektar protesis atau air gula pada wadah terpisah, tetapi harus diperhatikan pula keberadaan semut yang sewaktu-waktu mampu merubungi air nektar tersebut.
Selama penangkaran, burung jantan yang selalu berkicau merupakan menunjukan aktualisasi diri dan perilaku mereka pada berpasangan. Hal tadi adalah biasa bagi burung cucak biru yg memang di alamnya sering terlihat berpasangan dengan beberapa kelompoknya.
Burung cucak biru memang belum termasuk burung langka, tetapi keberadaannya pada alam liar sudah semakin terancam oleh alih fungsi hutan dan pemalakan liar terutama hutan-hutan pada Indonesia. Lantaran itulah penangkaran mereka adalah galat satu upaya pada permanen menjaga kelestarian mereka serta menjaga keseimbangan menggunakan yang terdapat pada alam liar.
Semoga manfaat serta salam kicau!

0 Response to "MERAWAT DAN MENANGKAR BURUNG CUCAK BIRU"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel