BURUNG KEA SI BADUT GUNUNG YANG SUKA BIKIN ULAH

Kea adalah burung yg hayati pada dataran tinggi Selandia Baru, beliau adalah homogen burung betet gunung yang relatif terkenal di negara asalnya. Karena keunikan dan ulahnya yang selalu mengganggu dan membuat jengkel banyak orang itu, pada kali ini kita akan membahas tentang burung kea, si badut gunung yg senang bikin ulah ini menjadi tambahan pengetahuan bagi anda kicau mania pada Indonesia.
Kea ( Nestor notabilis) burung asli dari Selandia Baru
Burung kea yang mempunyai nama latin Nestor notabilis ini mendapatkan julukan lucu 'si badut gunung' lantaran ulah nakalnya yang selalu membuat jengkel poly orang. Bahkan beberapa saat yang lalu, burung ini menjadi sorotan global sehabis mencuri ribuan dollar  dollar uang milik seseorang turis asal Skotlandia yg disimpan dalam mobilnya.

Ulah menjengkelkan menurut burung betet ini akan semakin menjadi terhadap para pelancong yg sedang berkemah atau menginap di sebuah pondokan pada gunung yang kebetulan sebagai daerah asal mereka.  Bisa anda bayangkan selesainya seharian berjalan menyusuri jalan-jalan di gunung, yg anda inginkan niscaya makan hingga kenyang kemudian istirahat yang relatif buat melepas lelah di pada pondokan atau tenda.

Namun tidak bagi si kea ini, grup burung ini lebih menentukan bersenang-senang menggunakan bermain perosotan pada atap seng atau besi menurut pondokan. Mereka akan hinggap pada atap pondok lalu akan memulai permainan perosotan menggunakan menggelosorkan tubuh dan kaki-kakinya melalui atap besi / seng yg bergelombang. Bagi burung ini, suara berisik yang keluar menurut garukan cakar mereka terhadap atap besi / seng itu diibaratkan dengan musik. Bahkan tak sporadis mereka akan saling memekik riang sambil meluncur, kemudian pulang ke atas sambil mengepak-ngepakkan sayapnya dan mengulang aksi konyol mereka itu.
Namun ternyata bukan hanya itu saja ulah mereka, lantaran tidak jarang jua burung-burung itu akan membawa batu menggunakan paruh atau kakinya, kemudian menggelindingkannya dari atas atap. Lalu mereka akan mengintip apa reaksi orang dibawahnya menggunakan cara bergelantung terbalik sembari melihat menurut jendela.

Burung yang diberi nama karena suaranya yg berisik, kee-a ini adalah burung asli Selandia Baru, serta hanya masih ada di wilayah pegunungan pada South Island. Burung kea mempunyai tempat asal pada hutan-hutan yg berada pada zenit/paling atas hingga wilayah terbuka. Sebagai burung paruh bengkok, kea dikenal mempunyai sifat omnivora, selain menyukai butir-buahan, beliau jua akan memakan serangga dan hewan lainnya. Ya, dipertengahan tahun 1868 hingga 1907 poly catatan-catatan mengenai serangan burung kea terhadap domba peliharaan. Atas perilaku yg ditunjukkan oleh burung kea ini, membuat Alfred Wallace mengutipnya menjadi model perubahan perilaku daman bukunya Darwinism di tahun 1889.

Akibatnya bisa diketahui, banyak para petani yg merasa ketakutan apabila domba-domba mereka dimangsa sang burung paruh bengkok ini, sebagai akibatnya perburuan terhadap burung paruh bengkok ini semakin marak dan berakhir setelah populasi burung ini mulai dianggap hampir punah dalam tahun 1970.
Kea burung paruh bengkok yang dikenal sebagai pemangsa domba
Burung kea memiliki ukuran panjang 50 cm dengan bobot mencapai 1,2 kilogram, dengan tubuh yang berwarna hijau. Meski memiliki bulu-bulu menggunakan rona hijau yang sinkron habitatnya, namun burung ini bukanlah burung pemalu, mereka malah cenderung menonjolkan diri atau tak jarang menampakkan diri jika melihat eksistensi orang-orang atau pelancong yg melintas pada habitatnya. Burung kea termasuk burung yang bagak, dengan pekikan khas serta sayap bawah yg berwarna kemerahan menciptakan burung ini tampak tidak selaras dari burung-burung lain yang terdapat di sana.

Burung yg memiliki kegemaran terbang sambil bermain dan kejar-kejaran ini dianggap menjadi burung tercerdas pada dunia, dan karena kecerdasannya itu, burung ini menjadi gemar bersenang-bahagia nir seperti spesies burung lain yang lebih cenderung memilih buat bertahan hidup dengan mencari kuliner kemudian berkembang biak.

Ulah iseng serta nakal dari burung kea ini sudah dipercaya sebagai bagian yg nir terpisahkan menurut karakter mereka. Burung ini memang selalu merasa bertanya-tanya serta akan menilik apa pun yg dianggapnya baru atau yang dari mereka aneh di wilayah mereka. Mereka bukan hanya sekedar mengamati saja, namun eksklusif melakukan tindakan buat menguji benda atau sesuatu yg baru berdasarkan mereka.

Telah poly cerita-cerita para pelancong yang mengalami kesialan selesainya dikerjai oleh burung kea ini, umumnya mereka terlalu terbuai serta terkagum-kagum oleh tingkah lucu berdasarkan burung-burung paruh bengkok ini. Akibatnya poly pelancong yg kemudian menyadari bahwa burung-burung itu ternyata telah mencuri beberapa barang dan bahkan menghambat alat-alat dan merobek-robek tenda mereka hingga sebagai serpihan-serpihan mini menggunakan paruh serta cakarnya yang kuar. Bahkan hanya dalam saat sekejap, kantong tidur atau bantal yg biasa dibawa sang para pelancong akan berubah menjadi serpihan kapuk yang bertebaran pada sekitar perkemahan.
Kea suka mencuri barang-barang milik pelancong

Tak hanya disitu saja, jika burung ini melihar sesuatu yang bulat, maka dia akan membawa lalu menggelindingkannya di lereng bukit terdekat. Dan apa pun benda yang tampak mengkilap dan berkilauan contohnya sendok, jam tangan, kompas, atau bahkan handphone akan menjadi rebutan mereka. Ulah iseng lainnya merupakan mereka akan mencuri benda milik para pelancong, kemudian akan menjatuhkannya berdasarkan loka yg tinggi. Sepertinya burung ini mempunyai kegemaran melihat benda-benda yg meluncur jatuh.

Ulah nakal dan isengnya yg menghibur itulah membuat burung kea ini menerima julukan si burung badut, meski begitu biasanya orang-orang yang sudah sebagai korban menurut ulah burung ini tidak akan murka atau berusaha buat mengusir mereka, sebaliknya mereka justru merasa bahagia sanggup mengamati tingkah polah burung yang unik ini, sebagai akibatnya burung ini pun menerima julukan lain yaitu monyet terbang menurut Selandia Baru.

Ketika musim berganti menjadi musim salju, jangan berfikir jika burung ini akan menghentikkan ulah isengnya itu, justru pada isu terkini salju mereka memiliki poly waktu buat bersenang-bahagia. Biasanya burung kea ini akan mengikuti orang-orang yang sedang bermain ski dengan melompat - lompat, namun hal yg paling mereka sukai adalah berseluncur di salju.  Kelompok burung ini akan mencari gundukan salju lalu mulai berseluncur pada atasnya dengan cara yang unik dan menggemaskan.
Pada animo salju itu, para pelancong umumnya diberikan informasi buat segera menutupi kendaraan beroda empat dan tunggangan mereka dengan jaring spesifik. It karena ulah burung kea ini yang senang merusak penutup lampu menurut kendaraan bermotor yg terbuat menurut plastik, mereka juga akan merusak karet-karet yg terdapat pada list ventilasi, serta penyeka kaca mobil. Selain itu bila kaca mobil dibiarkan terbuka, jangan harap barang-barang anda akan kondusif karena itu.
Kea yg menghambat mobil
Keunikan dan ulah iseng burung kea yang tidak akan ada satu pun orang yang akan marah atau membalas perlakuan burung ini nir lepas menurut status burung ini yg dilindungi pemerintah, karena sempat mengalami penurunan populasi yang cukup drastis akibat perburuan terhadap spesies burung ini yg dianggap merusak pertanian dan memangsa domba-domba ternak para petani.  

Pada tahun 1970, pemerintah Selandia baru mulai tetapkan status dilindungi buat melindungi spesies ini menurut kepunahan.


Itulah hal-hal unik dan menarik berdasarkan spesies burung yg dikenal menggunakan nama kea yang merupakan burung asli Selandia Baru. Semoga sanggup menambah pengetahuan anda tentang keunikan beberapa spesies burung pada dunia.


 Salam Kicau!

0 Response to "BURUNG KEA SI BADUT GUNUNG YANG SUKA BIKIN ULAH"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel