MELINDUNGI BURUNG LUNTUR JAWA YANG TERANCAM PUNAH

Kekayaan satwa pada Indonesia yang terdiri dari banyak sekali jenis spesies tak jarang dipahami keberadaannya yg tanpa batas sebagai akibatnya mengakibatkan perilaku egois buat terus memburunya hingga benar-benar satwa tadi habis. Hal tadi tergambar pada keliru satu burung ocehan orisinil Indonesia yang berjulukan burung Luntur Jawa atau pula dikenal menggunakan nama burung Luntur Gunung. Kelangkaan dari burung Luntur Jawa ditandai dari daerah populasi yg hanya ada di Pulau Jawa tepatnya di Provinsi Jawa Barat.
Nama latin atau nama ilmiah buat burung Luntur Jawa adalah Apalharpactes reinwardtii yang dalam istilah Inggrisnya dianggap menggunakan nama Javan Trogon atau Blue-Tailed Trogon. Burung Luntur Jawa yang mempunyai yang tidak kalah rupawan dibanding dengan burung ocehan yg telah populer. Di mana tipe suaranya mempunyai beberapa variasi pada antaranya bisa mengalun yg terdengar memanjang, serta jua frekuensi suaranya bisa diatur mulai dari nada rendah ke nada tinggi atau sebaliknya. Sedangkan kelemahan bunyi dari Burung Luntur Jawa ialah bunyi yg dikeluarkannya terdengar sedikit agak parau dengan suara “ceerrr....cerrr....cerrr” yg dialunkan cukup cepat.

Gambar 1. Burung Luntur
Di Jawa Barat keberadaan burung Luntur Jawa bisa disaksikan dalam beberapa tempat hutan, yg pada antaranya ialah Gunung Salak, Gunung Gede-Pangrango, Gunung Wayang, Gunung Papandayan, serta Gunung Halimun. Dan secara generik jumlah populasi dari burung Luntur Jawa atau Luntur Gunung pada Jawa Barat diperkirakan sampai saat ini tidak lebih hanya kurang lebih 1.500 ekor saja. Di samping itu, Burung Luntur Jawa pada aneka macam literatur jua ada yg mengungkapkan keberadaannya terdapat pada wilayah Bukit Barisan, Pulau Sumatera. Tetapi secara bukti yang dinyatakan bahwa burung Luntur Jawa hanya terdapat pada Pulau Jawa tepatnya pada Jawa Barat mungkin penyebab penyebaran tersebut hingga ke tanah Sumatera ditimbulkan sang perdagangan burung luntur jawa itu sendiri.
Ciri-karakteristik fisik menurut burung Luntur Jawa sendiri artinya berukuran fisiknya yg berukuran sedang yakni 34 centimeter. Warna bulu pada penggalan atas tubuhnya adalah hijau kebiru-biruan yg mengkilap. Pada penggalan sayapnya tampak berwarna hitam pada mana ada bercak-bercak putih serta garis-garis putih yg tampak jelas di sisi sayapnya. Bagian perutnya berwarna kuning, dadanya berwarna hijau kelapu, serta di bawah dagunya berwarna kuning ibarat di dadanya. Sedangkan dalam atas kepalanya berwarna hijau kebiruan, menggunakan warna matanya yg cukup indah di mana pada kurang lebih bola matanya pada lapisan pertama berwarna biru dan di lapisan luar berwarna hijau. Paruh dari burung Luntur Jawa berwarna merah yg berukuran mini ibarat burung pemakan biji-bijian. Dan ekornya sendiri memiliki warna biru kehitaman yg mengkilap dan ukurannya yg agak panjang.
Di samping berdasarkan maraknya perdagangan liar menurut burung Luntur Jawa yang menyebabkannya langka terdapat jua penyebab lainnya yg pada antaranya merupakan degradasi huma perhutanan pada daerah Jawa Barat akhir dari pembalakan liar serta alih fungsi huma ke sektor pertanian. Akibat berdasarkan kenyataan tersebut berakibat populasi burung Luntur Jawa kian hari semakin berkurang dan menjadikannya sebagai burung langka yg masuk dalam pinjaman pemerintah.
Sedari itu, pada simpulan artikel ini mampu dimengerti bahwa eksistensi satwa kita memang harus dijaga kelestariannya semoga jangan hingga terancam punah ibarat burung Luntur Jawa. Dan dengan membaca artikel ini kita sama-sama memahami bahwa burung ocehan pun butuh loka buat permanen lestari. Terima kasih.
Oleh: Satria Dwi Saputro
Sumber:
//ompanduAN BURUNG.com/2014/10/01/burung-luntur-jawa-si-cantik-yg-makin-terancam/
//alamendah.org/2014/05/03/luntur-jawa-atau-luntur-gunung-burung-langka-jawa-barat/
Gambar:
1. //upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/f/f2/Javan_Trogon_(Harpactes_reinwardtii_reinwardtii).jpg

0 Response to "MELINDUNGI BURUNG LUNTUR JAWA YANG TERANCAM PUNAH"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel