PPBJ SERUKAN KELESTARAIAN BURUNG MIGRAN DI JOGJAKARTA
January 09, 2019
Add Comment
Puluhan aktivis yang tergabung pada Paguyuban Pengamat Burung Jogja (PPBJ) pada hari Minggu, (11/lima) lalu mengadakan aksi simpatik mengkampanyekan penyelamatan habitat burung migran pada Indonesia, terutama buat wilayah Jogja serta sekitarnya.
Aksi yang digelar PPBJ dalam minggu kedua pada bulan Mei ini digawangi sang Biolaska berdasarkan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Bionic menurut Universitas Negeri Yogyakarta, Kelompok Pengamat dan Pemerhati Burung Universitas Gajah Mada, Matala Biotama UGM, Yayasan Kanopi Indonesia, Yayasan Kutilang Indonesia, Kepak Sayap Universita Negeri Surakarta, serta Raptor Indonesia (Rain).
Seperti dikutip Harian Jogja, PPBJ memiliki pos pengamatan burung di wilayah Merapi, Pantai Trisik, Pantai Glagah, dan Gunung Kidul. Aksi mereka khususnya adalah mengajak peran serta warga Jogja buat ikut melestarikan keberadaan burung-burung liar yg kerap menjadikan Joga serta sekitarnya sebagai tempat asal mereka selama bermigrasi.
Selama ini Jogja mempunyai beberapa lokasi yang sering dijadikan loka daerah asal bagi burung-burung migran saat bermigrasi, pada antaranya merupakan rimbunan pohon beringin pada wilayah Gedung Agung Titik Nol KM Jogja. Di pulang rimbunan beringing tadi, setiap demam isu migrasi yait pada Oktober - Februari, akan bisa ditemukan eksistensi burung jalak china, layang-layang asia, dan alap-alap kawah. Burung-burung tadi adalah jenis burung yang berkembang biak pada belahan bumi bagian utara, misalnya pada Rusia, Siberia, Tiongkok serta Hongkong.
Selama ini jua daerah asal burung migran pada Indonesia semakin terancam, galat satunya yg berada pada Kalimantan serta Sumatera, yang terancam dampak pembukaan hutan serta alih fungsi hutan sebagai lahan pertanian pada hal ini lahan sawit.
Tidak sedikit burung migran yg mencari makanan dan suhu hangat ke Indonesia , akhirnya harus berakhir di pasar-pasar burung. Dengan aktivitas tadi dibutuhkan masyarakat mampu mengerti dan mau menjaga kelestarian burung-burung liar tadi, termasuk juga menjaga habitat mereka.
Aksi yang digelar PPBJ dalam minggu kedua pada bulan Mei ini digawangi sang Biolaska berdasarkan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Bionic menurut Universitas Negeri Yogyakarta, Kelompok Pengamat dan Pemerhati Burung Universitas Gajah Mada, Matala Biotama UGM, Yayasan Kanopi Indonesia, Yayasan Kutilang Indonesia, Kepak Sayap Universita Negeri Surakarta, serta Raptor Indonesia (Rain).
Seperti dikutip Harian Jogja, PPBJ memiliki pos pengamatan burung di wilayah Merapi, Pantai Trisik, Pantai Glagah, dan Gunung Kidul. Aksi mereka khususnya adalah mengajak peran serta warga Jogja buat ikut melestarikan keberadaan burung-burung liar yg kerap menjadikan Joga serta sekitarnya sebagai tempat asal mereka selama bermigrasi.
Selama ini Jogja mempunyai beberapa lokasi yang sering dijadikan loka daerah asal bagi burung-burung migran saat bermigrasi, pada antaranya merupakan rimbunan pohon beringin pada wilayah Gedung Agung Titik Nol KM Jogja. Di pulang rimbunan beringing tadi, setiap demam isu migrasi yait pada Oktober - Februari, akan bisa ditemukan eksistensi burung jalak china, layang-layang asia, dan alap-alap kawah. Burung-burung tadi adalah jenis burung yang berkembang biak pada belahan bumi bagian utara, misalnya pada Rusia, Siberia, Tiongkok serta Hongkong.
Selama ini jua daerah asal burung migran pada Indonesia semakin terancam, galat satunya yg berada pada Kalimantan serta Sumatera, yang terancam dampak pembukaan hutan serta alih fungsi hutan sebagai lahan pertanian pada hal ini lahan sawit.
Tidak sedikit burung migran yg mencari makanan dan suhu hangat ke Indonesia , akhirnya harus berakhir di pasar-pasar burung. Dengan aktivitas tadi dibutuhkan masyarakat mampu mengerti dan mau menjaga kelestarian burung-burung liar tadi, termasuk juga menjaga habitat mereka.
0 Response to "PPBJ SERUKAN KELESTARAIAN BURUNG MIGRAN DI JOGJAKARTA"
Post a Comment