Berwisata di Gunung Mahawu Sambil Memotret Aneka Burung 2019
July 25, 2019
Add Comment

Image source: //liburan-anak.com/images/media/Halimun/Halimun6%20copy.jpg
TOMOHON, KOMPAS.com - Walau terengah-engah akan tetapi Stenly Pontolawokang, penggemar fotografi ini permanen semangat menyusuri punggung Gunung Mahawu kepada Tomohon, Sulawesi Utara, pagi itu. Stenly nir tiba sendiri, beliau menggunakan 3 rekan lainnya telah muncul pada situ sehari sebelumnya. Mereka membangun tenda & bermalam kepada kawasan hutan lindung yang dimiliki oleh Pemkot Tomohon itu. "Udara disini sangat sejuk, kalau malam hari, suhu udara malah bisa turun sampai ke 24 derajat celcius," ujar Stenly, Kamis (25/9/2014).
Hari itu, mereka sengaja memilih Mawahu sebagai destinasi wisata alam. Karena selain simpel dijangkau, gunung memakai tinggi 1.311 meter dari bagian atas laut (mdpl) ini memiliki kombinasi hidangan wisata alam yang majemuk.
Mawahu merupakan satu berdasarkan dua gunung berapi yg dimiliki Kota Tomohon. Satunya lagi adalah Gunung Api Lokon (1.580 mdpl). Namun tidak sama menggunakan Lokon yang hampir tiap tahun meletus, Mahawu relatif aman & bahkan dapat mengkategorikan gunung api tidak aktif.
KOMPAS.com/RONNY ADOLOF BUOL Beberapa petani sedang memanen efek perkebunan pada kaki Gunung Mahawu kepada Kota Tomohon. Area ini jua merupakan destinasi agrowisata pada Sulawesi Utara. Untuk mencapai puncak Mahawu & menikmati kawah gunung api itu relatif praktis jua. Kendaraan pengunjung dapat mencapai area parkir yg sudah disediakan pada ketinggain lebih kurang 1.200 meter. Setelah itu disediakan tangga beton memakai anak tangga berjumlah kurang lebih 150 buah yg adalah jalan menuju ke bibir kawah. Tepat pada bibir kawah yg bertipe stratovolcano, Pemkot Tomohon telah menciptakan gardu pandang dua lantai sebagai loka bagi pengunjung buat menikmati alam sekitar menurut puncak Mahawu.
Dari zenit Mahawu inilah, kawah Tompaluan milik Lokon yg seringkali meletus itu terlihat memakai sangat kentara. Pasalnya, posisi Mahawu mutlak berhadap-hadapan memakai Lokon. Tidak hanya itu, Pulau Manado Tua & Pulau Bunaken & pulau-pulau lainnya terlihat jelas menurut Mahawu. Bagi wisatawan yang menyukai trekking, bisa menentukan jalan kaki mengelilingi kawah Mahawu. Dibutuhkan saat kurang lebih satu jam memakai kontur bervariasi naik turun buat mengelilingi kawah Mahawu dari atas. Pemandangan akan diselingi menggunakan asap belerang yang masih mengepul menurut kaldera.
Berburu Foto Burung
Tidak hanya pemandangan alam disajikan pada Mahawu, akan namun bagi penggemar foto burung, tempat hutan Mahawu memiliki koleksi majemuk burung yang bagus & layak difoto. "Kami sengaja bertenda pada sini, agar pagi-pagi sekali telah bisa jalan & hunting foto burung. Yang menarik, beberapa kepada antara burung-burung tersebut adalah endemik Sulawesi," kentara Stenly.
Related
KOMPAS.com/RONNY ADOLOF BUOL Burung Celepuk Sulawesi atau Manguni (Otus manadensis) yang bisa dijumpai pada kawasan wisata Mahawu, Kota Tomohon, Sulawesi Utara Selain Manguni, beberapa burung endemik lainnya yang sempat mereka foto yakni Pelanduk Sulawesi (Trichastoma celebense), Ceret Coklat (Bradypterus castaneus), Cabai Sulawesi (Dicaeum nehrkorni), & Kancilan perut-kuning (Pachicephala sulfuriventer).
Menurut Alfons Patandung, peneliti burung kepada kawasan Mahawu, area ini menyimpan potensi tujuan bagi penggemar foto alam. Tak heran banyak turis mancanegara khusus datang ke daerah Mahawu hanya buat memotret banyak sekali burung yang muncul kepada sana.
0 Response to "Berwisata di Gunung Mahawu Sambil Memotret Aneka Burung 2019"
Post a Comment