KUCING MARAK DIPERJUALBELIKAN APA HUKUMNYA DALAM ISLAM
April 18, 2016
Add Comment
Dari Abu Az Zubair, dia mengatakan bahwa dia pernah menanyakan pada Jabir mengenai hasil penjualan anjing serta kucing. Lalu Jabir menyampaikan,
زَجَرَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- عَنْ ذَلِكَ
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang keras hal ini.” (HR. Muslim no. 1569).
Abu Muhammad Ibnu Hazm mengatakan bahwa yang dimaksud dengan zajar pada hadits di atas adalah embargo keras. (Al Muhalla, 9: 13)
Juga menurut Jabir, beliau menyampaikan,
أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- نَهَى عَنْ ثَمَنِ الْكَلْبِ وَالسِّنَّوْرِ
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang menurut hasil penjualan anjing serta kucing.” (HR. Abu Daud no. 3479, An Nasai no. 4668, Ibnu Majah no. 2161 serta Tirmidzi no. 1279. Syaikh Al Albani mengungkapkan bahwa hadits ini shahih)
Dalam ‘Aunul Ma’bud disebutkan, “Al Khottobi menyampaikan bahwa embargo jual beli kucing mengandung 2 makna. Di antaranya, bisa jadi lantaran kucing merupakan fauna liar yag tidak mempunyai pemilik sebagai akibatnya tidak mungkin mampu diserahterimakan. Dan pula kucing selalu berada di sekeliling manusia serta nir pernah lepas berdasarkan mereka, beda halnya menggunakan hewan ternak serta burung yang biasa pada kandang atau pada sangkar.”
Sedangkan Imam Nawawi punya pendapat lain. Jika kucing itu bermanfaat, maka tidak masalah diperjualbelikan. Manfaat pada sini tentu saja bukan hanya menjadi hewan hiasan, tetapi sahih-sahih manfaat bagi pemiliknya.
Inilah pendapat dalam madzhab Syafi’i dan madzhab ulama lainnya. Sedangkan Ibnul Mundzir, jua pendapat menurut Abu Hurairah, Thowus, Mujahid serta Jabir bin Zaid menyatakan bahwa tidak boleh jual beli kucing. Alasan mereka adalah hadits di atas yg melarangnya. Sedangkan jumhur ulama (baca: dominan) beropini sebagaimana yang sudah kami sebutkan serta inilah pendapat yg jadi acum.” (Syarh Shahih Muslim, 10: 213).
Demikian, Allahu a’lam.
Sumber: rumaysho.com
0 Response to "KUCING MARAK DIPERJUALBELIKAN APA HUKUMNYA DALAM ISLAM"
Post a Comment