MITOS LARANGAN KELUAR WAKTU MAGHRIB BISA DIJELASKAN SECARA ILMIAH
April 18, 2016
Add Comment
Dalam hadist Nabi Muhammad SAW bersabda “Jangan kalian membiarkan anak anak kalian di waktu mentari terbenam hingga menghilang kegelapan malam karena setan berpencar jika matahari terbenam sampai menghilang kegelapan malam,” (Dari Jabir dalam buku Sahih Muslim).
Selain itu jua dijelaskan dalam Sahih Muslim Nabi, bersabda: (Jika sore hari mulai gelap maka tahanlah bayi bayi kalian sebab iblis mulai bergentayangan dalam saat itu, apabila sesaat berdasarkan malam telah berlalu maka lepaskan mereka, kunci pintu pintu rumah serta sebutlah nama Allah karena setan nir membuka pintu yang tertutup. Dan tutup kedap loka air kalian serta sebutlah nama Allah. Dan tutup loka kuliner kalian serta sebutlah nama Allah. Meskipun kalian mendapatkan sesuatu padanya.”
Hadist Nabi SAW ini bisa dijelaskan secara ilmiah. Sebuah buku ilmiah keagamaan karya Prof. DR. Ir. H. Osly Rachman, MS berjudul The Science Of Shalat yg diterbitkan Qultummedia menyebutkan bahwa menjelang Maghrib, alam akan berubah sebagai spektrum cahaya berwarna merah. Cahaya merupakan gelombang elektromagnetis (EM) yang mempunyai spectrum warna yg tidak sama satu sama lain. Setiap rona dalam spectrum memiliki tenaga, frekuensi dan panjang gelombang yang tidak selaras.
Dalam bukunya dijelaskan bahwa ketika waktu Maghrib tiba, terjadi perubahan spectrum rona alam selaras dengan frekuensi jin serta iblis, yakni spektrum warna merah. Pada waktu ini, jin dan iblis amat bertenaga lantaran memiliki resonansi bersamaan dengan warna alam. Pada ketika Maghrib, banyak interfernsi atau tumpang tindihnya dua atau lebih gelombang yg berfrekuensi sama sebagai akibatnya penglihatan terkadang kurang tajam sang adanya fatamorgana.
Dalam Islam, pada waktu magrib dijelaskan bahwa setan bersamaan menggunakan datangnya kegelapan mulai menyebar mencari tempat tinggal, lantaran mereka tersebar dengan pemandangan luar biasa biasa serta jumlah yg tidak ada yang memahami selain Allah. Sebagian setan takut dari kejahatan setan yang lain, sehigga setan wajib mempunyai sesuatu yg dijadikannya sebagai loka berlindung dan mencari loka aman.
Maka dia bergerak menggunakan cepat melebihi kecepatan insan dengan kecepatan berlipat lipat, beberapa menurut mereka berlindung dalam wadah kosong, berlindung ke tempat tinggal kosong, serta beberapa menurut mereka berlindung pada sekelompok insan yang sedang duduk duduk. Mereka tentu nir merasakannya, mereka ikut menimbrung supaya menjadi aman dari penindasan saudara sesama setan yang juga berkeliaran misalnya angin pada bumi lantaran yg boleh hayati hanya yang bertenaga saja.
Kadang kala setan mengganggu anak kecil manusia buat dijadikan tempat berlindung. Selain itu setan jua berlindung ditempat yg kotor misalnya dalam popok bayi yg sudah kotor. Mereka lebih menentukan popok bayi karena najis menjadi loka persembunyian, sebagai akibatnya mendorong mereka buat tinggal.
Pada saat maghrib, kita dihimbau buat menjauh menurut fauna, misalnya kucing, burung, dan mengurangi kecepatan ketika mengemudi mobil karena dikuatirkan menabrak anjing atau hewan lain yg mampu jadi sudah dirasuki setan, dan tidak boleh jalan jalan di tempat sepi atau duduk di loka itu, atau melempar batu ke pada kamar mandi, kebun serta bahari.
Sumber: infoyunik.com
0 Response to "MITOS LARANGAN KELUAR WAKTU MAGHRIB BISA DIJELASKAN SECARA ILMIAH"
Post a Comment