SUBHANALAH INILAH RAHASIA DAN KEAJAIBAN GERHANA

Dia-lah yang membuahkan matahari bersinar serta bulan bercahaya serta ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-loka) bagi bepergian bulan itu, supaya engkau mengetahui sapta tahun serta perhitungan (ketika). Allah tidak membangun yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) pada orang-orang yang mengetahui.(Qs.yunus Ayat : 5)
Gerhana merupakan sebuah fenomena alam yang kerap terjadi pada masa kita. Kejadian ini kentara merupakan sebuah tanda-pertanda kebesaran Alloh, buat menaruh sebuah pelajaran penting kepada manusia agar mau balik kepada Alloh  serta bertaubat pada-Nya.
Dalam ilmu Astronomi gerhana tersebut bisa terjadi dalam dua keadaan, yaitu eklips matahari serta gerhana bulan. Gerhana matahari terjadi waktu posisi bulan  terletak pada antara bumi serta  surya sebagai akibatnya menutup sebagian atau semua cahaya Matahari. Walaupun Bulan lebih mini , bayangan Bulan bisa melindungi cahaya matahari sepenuhnya lantaran Bulan yang berjarak homogen-rata jeda 384.400 kilometer menurut Bumi lebih dekat dibandingkan Matahari yg mempunyai jeda rata-rata 149.680.000 kilometer.

Gerhana bulan terjadi waktu sebagian atau keseluruhan penampang  tertutup sang bayangan bumi. Itu terjadi jika bumi berada pada antara matahari serta bulan pada satu garis lurus yg sama, sebagai akibatnya sinar surya nir bisa mencapai bulan karena terhalangi sang bumi.
Dengan penerangan lain, eklips bulan ada jika bulan sedang beroposisi dengan bumi. Perpotongan bidang orbit bulan menggunakan bidang ekliptika akan memunculkan dua butir titik pangkas yang disebut node, yaitu titik pada mana bulan memotong bidang ekliptika. Gerhana bulan ini akan terjadi saat bulan beroposisi dalam node tersebut. Bulan membutuhkan waktu 29,53 hari untuk beranjak dari satu titik oposisi ke titik oposisi lainnya. Maka seharusnya, jika terjadi gerhana bulan, akan diikuti dengan lantaran kedua node tersebut terletak pada garis yg menghubungkan antara surya menggunakan bumi.
Gerhana matahari dapat dibagi sebagai tiga jenis yaitu: eklips total, eklips sebagian, serta gerhana cincin. Sebuah gerhana surya dikatakan se-bagai gerhana total jika ketika puncak gerhana, piringan Matahari ditutup se-penuhnya oleh piringan Bulan. Saat itu, piringan Bulan sama akbar atau lebih akbar berdasarkan piringan Matahari. Ukuran piringan Matahari serta piringan Bulan sendiri berubah-ubah tergantung pada masing-masing jarak Bumi-Bulan dan Bumi-Matahari.
Gerhana sebagian terjadi bila piringan Bulan (waktu zenit gerhana) hanya menutup sebagian dari piringan Matahari. Pada gerhana ini, selalu ada bagian menurut piringan Matahari yg nir tertutup oleh piringan Bulan.
Gerhana cincin terjadi bila piringan Bulan (ketika puncak eklips) hanya menutup sebagian berdasarkan piringan Matahari. Gerhana jenis ini terjadi bila ukuran piringan Bulan lebih kecil menurut piringan Matahari. Sehingga waktu piringan Bulan berada pada depan piringan Matahari, nir seluruh piringan Matahari akan tertutup oleh piringan Bulan. Bagian piringan Matahari yg tidak tertutup oleh piringan Bulan, berada di sekeliling piringan Bulan serta terlihat seperti cincin yang bercahaya.
Adapun eklips Bulan dia terbagi menjadi 3 bagian:
Gerhana bulan total. Pada gerhana ini, bulan akan tepat berada pada wilayah umbra.
Gerhana bulan sebagian. Pada eklips ini, nir semua bagian bulan terhalangi berdasarkan mentari oleh bumi. Sedangkan sebagian bagian atas bulan yg lain berada di daerah penumbra. Sehingga terdapat sebagian sinar matahari yang hingga ke bagian atas bulan.
Gerhana bulan penumbra. Pada eklips ini, semua bagian bulan berada di bagian penumbra. Sehingga bulan masih bisa terlihat menggunakan warna yang suram.
Tetapi hati-hati gerhana mentari tidak mampu dilihat pribadi karena bisa menyebabkan kerusakan dalam retina mata, namun buat gerhana bulan bisa dilihat eksklusif menggunakan mata telanjang.
Dalam Islam istilah yg dikenal merupakan dengan Al-Kusuf (eklips Matahari), Al-Khusuf (gerhana Bulan). Artinya adalah menghilangkan semua cahaya keliru satu berdasarkan dua benda langit yg bercahaya (mentari serta bulan) atau sebagiannya serta berubah sebagai hitam.
Gerhana dalam masa lalu sering dikaitkan menggunakan kejadian atau ramalan insiden masa yang akan datang. Ketika dalam masa Nabi  hidup pernah terjadi eklips surya serta kejadiannya bertepatan menggunakan kematian putranya. Kemudian Nabi  bersabda: "Sesungguhnya surya serta bulan adalah 2 indikasi berdasarkan indikasi-pertanda kebesaran Alloh. Tidaklah keduanya mengalami gerhana lantaran kematian seorang atau karena lahirnya seseorang. Jika keduanya mengalami gerhana, maka berdoalah pada Alloh serta sholatlah sampai eklips terselesaikan.." (HR. Bukhori serta Muslim)
Selain itu seseorang muslim yang kedapatan menemukan eklips maka pada-anjurkan buat melakukan hal-hal berikut adalah:
a.   Memperbanyak dzikir, istighfar, takbir, shodaqoh serta semua amalan yang mendekatkan diri kepada Alloh . (HR. Bukhori serta Muslim)
b.  Melaksanakan sholat gerhana. Caranya merupakan sholat dilaksanakan sebanyak dua roka'at. Pada setiap roka'at 2 kali berdiri, dua kali bacaan, dua kali ruku' dan dua kali sujud. (HR. Bukhori dan Muslim)
Nah…jadi jangan sampai saat gerhana terdapat, kita hanya menjadikan momentum buat melihat kenyataan alamnya saja, seperti naik ke atas bukit melihat insiden gerhana, atau pergi ke loka penglihatan eklips pada sebuah tempat. Namun kita wajib menyadari bahwa eklips adalah bentuk miniatur dari berbenturannya bayangan mentari -bulan-serta bumi, Nah kini bagai-mana jika benturannya bukan bayangan saja.
Pelajaran krusial yang kita bisa ambil berdasarkan gerhana mentari maupun bulan adalah:
Pertama: keduanya merupakan pertanda kebesaran serta kekuasaan Allah Ta’ala yg menciptakan alam semesta ini, menguasainya, dan mengaturnya. Tidak terdapat satupun yg bisa menghalangi Allah Ta’ala, saat Allah Berkehendak buat merubah aturan alam sementara waktu diluar kebiasaan, buat menunjukkan betapa lemahnya insan serta betapa agungnya Allah, maka insan tidak layak buat menyombongkan dirinya pada hadapan Allah, jadi sepantasnya insan tunduk patuh pada peraturan dan hukum Allah nir kepada yg lain.
Kedua: adalah kehendak Allah buat menakuti hamba-hambanya menggunakan mengingatkan mereka menurut kelalaian dan dosa. Di mana dengan bertambahnya rekaan dan kerusakan pada muka bumi yang sebenarnya lantaran tingkah laris insan, maka nasihat Allah Ta’ala berkehendak untuk menyadarkan mereka, serta bahwa azab serta siksaan-Nya di neraka lebih pedih dan kekal.
Namun pada zaman kini , di mana manusia telah menilai insiden di bumi hanya menggunakan kaca mata materi tanpa menoleh ke sisi syar’i. Mereka berkata ini hanya sekedar phenomena alam biasa, tanpa melihat siapa yang menakdirkannya serta apa tujuannya.
Ketiga: bahwa kejadian-peristiwa alam nir ada hubungannya menggunakan kematian atau lahirnya seorang, karena bila Allah Berkehendak buat menjadikan sesuatu, maka terjadilah. Jadi murni lantaran kehendak Allah, maka barangsiapa meyakini bahwa peristiwa alam ada kaitannya menggunakan kematian serta lahirnya seorang maka dia telah menetapkan adanya pengatur alam semesta selain Allah Ta’ala.
Wallahu a'lamu bis-shawab.
Sumber: 
- takrim-alquran.org
- voa-islam.com

Related Posts

0 Response to "SUBHANALAH INILAH RAHASIA DAN KEAJAIBAN GERHANA"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel