TAYUB NOMNOMAN SEBAGAI WUJUD PELESTARIAN SENI BUDAYA GENERASI MUDA
December 04, 2016
Add Comment
Nom-Noman asal berdasarkan istilah Jawa yang adalah Muda. Sengaja bertema Nom-Noman karena Festival Tayub kali ini pesertanya khusus anak sekolah setingkat Sekolah Menengah Atas sederajat.
�Kesenian ini agar terus ada regenerasi sehingga Tayub yang merupakan salah satu ikon seni Blora sanggup terus eksis pada rakyat,� istilah Kepala Dinas Perhubungan, Pariwisata, Kebudayaan, Komunikasi dan Informatika (DPPKKI) Kab. Blora Slamet Pamudji SH, M.hum ketika membicarakan sambutan Festival Tayub yg diselenggarakan pada Blok T atau Pusat Oleh-sang Khas Blora, Jumat (25/11).
Mumuk sapaan akrabnya menyampaikan, eksistensi Tayub perlu dikenalkan dikalangan generasi belia, supaya mereka tidak asing menggunakan keseniannya. Festival ini buat menumbuhkembangkan serta mengasah anak-anak muda menarikan Tayub.
�Kecintaan generasi belia kepada budaya daerahnya terus digelorakan, sebagai akibatnya ada keberlangsungan dari generasi ke generasi berikutnya,� ungkapnya.
Sementara itu, DR. Sri Budi Dosen menurut Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta yg juga didaulat sebagai Dewan Juri, mengungkapkan apresiasi terselenggaranya Festival Tayub bagi anak-anak belia.
�Sebagai seniman dan akademisi saya sangat berterima kasih dan membicarakan apresiasi setinggi-tingginya pada semua pihak yg turut membantu suksesnya program ini,� ucapnya.
Sebagai kesenian spesial Blora Tayub sudah dikenal luas dimasyarakat, tetapi perlu ada upaya-upaya berkesinambungan agar kesenian ini bisa terus berkembang. Ia mengaku bangga dengan penampilan para peserta yg begitu luwes menarikan Tayub.
�Tayub bisa dikembangkan dengan ciptaan-ciptaan agar tarian Tayub terlihat begitu indah,� ungkapnya.
Dalam Festival Tayub kali ini, juara I diraih Sekolah Menengah Kejuruan N 1 Blora, kampiun II diraih SMA N 1 Jepon sedangkan juara III diraih SMA N 1 Tunjungan. Harapan I, II, III masing-masing diraih Sekolah Menengah Kejuruan PGRI Blora, Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah dua Blora, Sekolah Menengah Atas N 1 Randublatung. Adapun kampiun favorit diraih Sekolah Menengah Kejuruan N 1 Cepu. (ahm/jo-ib)
0 Response to "TAYUB NOMNOMAN SEBAGAI WUJUD PELESTARIAN SENI BUDAYA GENERASI MUDA"
Post a Comment