GEGER DI KECAMATAN JAPAH TOLAK KEGIATAN MTA DI JAPAH RATUSAN WARGA GELAR AKSI DEMO

Seputar Kota Blora -Ratusan rakyat sejumlah Desa pada Kecamatan Japah, Blora, Jawa Tengah, menggelar aksi demo menolak aktivitas keagamaan yg akan dilaksanakan sang anggota Majelis Tafsir Alquran (MTA) di rumah Ali Sugeng, RT-05/RW-02, Desa Japah, Kecamatan Japah, Blora, Senin (20/tiga) dikutip menurut suaraindonesia-news.com.

Warga yg menentang aktivitas keagamaan pada rumah Ketua MTA Kecamatan Japah itu, datang secara bergelombang mulai pukul 14:30 WIB, sampai berkumpul kurang lebih 500 orang, mereka bergerombol menolak pengajian digelar di rumah Ali Sugeng.“Warga telah pulang ke tempat tinggal masing-masing pukulk 17:00 WIB, mereka menolak pengajian pada dekat Ponpes, aksi penolakan berlangsung kondusif,” kentara Kapolres Blora AKBP Surisman SIK. M.hum.menurut Kapolres, aktivitas keagamaan memang akan dilaksanakan di rumah Ali Sugeng pada Senin (20/tiga), lantaran situasi syarat nir memungkinkan, akhirnya aktivitas diundur dalam Rabu (29/tiga).

Pelaksanaan juga gagal dilaksanakan di tempat tinggal Ketua MTA Kecamatan Japah, selanjutnya dipindah ke tempat lain rumah keliru satu anggota MTA Sagimin, Dukuh Ngrowo RT-03/RW-01, Desa Japah, Kecamatan Japah.ketika massa berkumpul di depan Pasar Japah depan tempat tinggal Ali Sugeng, dilakukan mediasi upaya penengah Kapolres AKBP Surisman, Dandim Letkol (Inf) Susilo, Kepala Kesbangpol Mei Naryono, Camat Japah Kiswoyo dan Forkompicam setempat, kegiatan pada rumah Ali Sugeng akhirnya dihentikan.sementara Camat Japah Kiswoyo menjelaskan, hari-hari sebelum massa berkumpul, Forkompimcam Japah sudah menaruh masukan kepada pengurus MTA Japah supaya pengajian jangan digelar di dekat pondek pesantren (ponpes) A-Sidiq.

“Yaa sudah, terpenting semua berjalan hening, dan pengajian disepakati dipindah pada tempat lain,” tambah Kiswoyo. Di Japah sendiri, kata Camat Kiswoyo, masih ada 10 kepala keluarga (KK) atau 25 anggota famili (jiwa) sebagai anggota MTA.

Gejolak penolakan warga terhadap anggota MTA sedikitnya terjadi sebesar empat kali, 2 diantaranya soal penolakan kembalinya 57 jiwa (22 kk) kelompok MTA ke Dukuh Bangkerep, Desa Balong, Kecamatan Kunduran, Blora.aksi penolakan paling hebat terjadi 14 Juli 2012, ketika itu Kota Blora bagioan selatan yg sempat tegang serta mencekam berdasarkan buntut penolakan massa terhadap kegiatan keagamaan (pengajian) MTA, di Desa Kanmolan,

Kecamatan Kota Blora. Situasi balik kodusif, sehabis semua satuan tugas (Satgas), panitia dan peserta pengajian MTA berdasarkan berbagai wilayah meninggalkan kota Blora.satgas MTA yang disebutkan Wakil Komandan Satgas Rujio mencapai dua.000 personil, serta dilokalisir menurut TKP bentrok massa pada Desa Kamolan ke Markas Kepolisian Resor (Markas Polres), secara bergelombang meninggalkan kabupaten produsen kayu jati itu.