PERTUMBUHAN INVESTASI DAN LAPANGAN KERJA DI BLORA MASIH KURANG
April 29, 2017
Add Comment
Dalam kedap paripurna DPRD yg diselenggarakan Jumat (28/4/2017) menggunakan rencana Penyampaian Rekomendasi atas Lapongan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati tahun 2016, Ketua DPRD Bambang Susilo membahas hal itu. Menurutnya dari 7 visi yg diusung Bupati dan Wakilnya terdapat satu yang hasilnya belum maksimal , yakni iklim investasi serta pembukaan lowongan pekerjaan.
Ia mengemukakan, menurut pengukuran aspek kemampuan penyelenggaraan otonomi daerah, pada tahun 2016 seluruh aspek prestasinya belum relatif membanggakan. �Memang sudah ada peningkatan akan namun capaiannya belum progresif,�� tandasnya sambil membacakan rekomendasi DPRD atas LKPJ Bupati 2016 dalam rapat sempurna.
Karena ada galat satu visi yg belum memenuhi target. Untuk itu, istilah Bambang, DPRD merekomendasikan agar capaian tahun berikutnya sinkron menggunakan target RPJMD maka program dan aktivitas dan pendanaan APBD perubahan 2017 hendaknya diprioritaskan buat pencapaian indikator kinerja.
�Yakni dalam rangka menaikkan iklim aman dan kerjasama menggunakan pihak-pihak berkepentingan serta menciptakan lapangan kerja dan pengembangan investasi,�� ujarnya.
Adapun Bupati Djoko Nugroho mengakui iklim investasi pada kabupaten yang dipimpinnya sangat perlu ditingkatkan.
�Dari tujuh misi, satu misi pencapaiannya masih kurang mengagumkan, yakni investasi pada wilayah. Kami bertekad di tahun-tahun yang akan tiba misi yg masih kurang itu akan diperbaiki seoptimal mungkin,�� ujar Bupati Djoko Nugroho.
Djoko Nugroho yang menjabat bupati Blora dua periode itu mengungkapkan, keliru satu faktor primer mengapa iklim investasi di Blora masih belum menggembirakan adalah letak geografis.
�Sebagian besar calon investor yg hendak berinvestasi pada Blora mengeluhkan jeda Blora yang relatif jauh menggunakan mak kota provinsi maupun kota besar ,�� tandasnya.
Dia lantas mencontohkan, Blora merupakan kabupaten dengan populasi ternak sapi terbesar di Jateng. Blora juga pembuat jagung terbesar kedua pada Jateng sesudah Kabupaten Grobogan. Namun menurutnya, hal itu belum menjadi magnet bagi investor menanamkan modalnya di Blora.
��Investor menentukan membangun pabrik pengolahan jagung di Grobogan. Sedangkan pabrik yang terkait dengan peternakan malah dibangun pada Bojonegoro. Investor mengeluhkan jarak Blora yang jauh,�� katanya.
Menurutnya, faktor jarak itu terkait erat dengan syarat jalan. Padahal, kata Djoko Nugroho, Pemkab Blora sudah berupaya semaksimal mungkin memperbaiki kerusakan jalan. Program tadi menerima dukungan penuh Pemprov Jateng dan Pemerintah Pusat.
��Praktis-mudahan dengan syarat ruas jalan yg telah cantik terlebih lagi ruas jalan Rembang-Blora-Cepu telah berubah statusnya menurut jalan Provinsi Jateng menjadi jalan nasional, investor akan berdatangan ke Blora,�� katanya. (ip-infoblora)
0 Response to "PERTUMBUHAN INVESTASI DAN LAPANGAN KERJA DI BLORA MASIH KURANG"
Post a Comment